TEMPO.CO, Jakarta - Tiga perempuan lanjut usia yang menjadi tersangka dalam kasus penganiayaan terhadap pembantu rumah tangga bernama Nuryati, 20 tahun, sudah menjalani tes psikologis. Tes tersebut dilakukan untuk mengetahui kondisi psikologis para pelaku.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan tes terhadap ketiga nenek itu dilakukan pada Senin lalu. "Sudah dilakukan hari Senin," katnya, Ahad, 23 November 2014. Namun, kata dia, hasil tes psikologis tersebut belum diketahui. "Masih diproses. Hasilnya belum keluar," ujar Rikwanto.
Nuryati dikabarkan dianiaya majikannya yang tinggal di perumahan Reni Jaya, Pamulang, Tangerang Selatan. Perempuan asal Pemalang itu disiksa oleh AD, 53 tahun, dan saudara-saudara AD, yaitu AY (54) dan AF (65). Akibat penganiayaan itu, Nuryati mengalami banyak luka pada tubuhnya, dari lebam, luka bakar, hinga lecet. Tubuhnya pun kurus-kering karena hanya diberi makan nasi dan garam selama lima bulan bekerja. (baca juga: Warga dan Polisi Selamatkan PRT Korban Penyiksaan)
Saat diperiksa, menurut polisi, para tersangka kerap memberikan keterangan yang berubah-ubah. Adapun tes psikologis dilakukan di Polda Metro Jaya, yang memiliki fasilitas tersebut.
Saat ini Nuryati masih berada dalam perlindungan Polres Metro Jakarta Selatan. Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Metro Jakarta Selatan Inspektur Satu Nunu mengatakan korban belum dipulangkan ke kampung halamannya. "Karena masih ada proses pemeriksaan," ujar Nunu.
Selain itu, menurut Nunu, Nuryati pun sedang menjalani pengobatan di rumah sakit atas luka-luka yang dideritanya. "Dia masih dalam perlindungan dan pemantauan kami," katanya.
Para nenek itu dikenai Pasal 170 Kitab Undang-undang Hukup Pidana dan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Mereka terancam hukuman maksimal 5 tahun penjara. Kepolisian pun telah mengamankan sejumlah barang bukti yang diduga digunakan para pelaku untuk menganiaya korban, seperti sapu, lem tembak, dan ikat pinggang.
NINIS CHAIRUNNISA
Berita lain:
Ahok 'Tebus Dosa' ke Ridwan Kamil Rp 125 Juta
Sarapan Bersama Jokowi, Lee Hsien Loong Berbatik
Indonesia Imbangi Vietnam 2-2
Berita terkait
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Polisi Bicara Kemungkinan Tersangka Bertambah
16 jam lalu
Kapolres Jakarta Utara Komisaris Besar Gidion Arif Setyawan menyebut pihaknya tak ingin gegabah di kasus tewasnya taruna STIP Marunda
Baca SelengkapnyaTaruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Bawa Bukti Dugaan Ada Tersangka Lain
19 jam lalu
Kuasa hukum taruna STIP yang tewas dianiaya membawa bukti baru kepada penyidik Polres Jakarta Utara dan berharap ada penetapan tersangka lain.
Baca SelengkapnyaTop 3 Hukum: Kronologi Pembubaran Mahasiswa Katolik UNPAM Saat Doa Rosario, 4 Warga Tangsel Jadi Tersangka
23 jam lalu
Polisi menetapkan empat orang sebagai tersangka kasus pembubaran dan penganiayaan mahasiswa Universitas Pamulang (UNPAM) yang sedang doa Rosario.
Baca SelengkapnyaPeran Ketua RT dan 3 Warga Tersangka Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang
1 hari lalu
Warga Kampung Poncol, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan membubarkan ibadah rosario sejumlah mahasiswa Katolik Universitas Pamulang
Baca Selengkapnya4 Warga jadi Tersangka di Kasus Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang
1 hari lalu
Mahasiswa Universitas Pamulang yang sedang beribadah membaca doa rosario dibubarkan dan dianiaya warga
Baca Selengkapnya5 Fakta Kematian Mahasiswa STIP Jakarta yang Dianiaya Senior
1 hari lalu
Mahasiswa STIP Jakarta dengan pangkat taruna tingkat satu meninggal setelah dianiaya oleh seniornya. Berikut sederet faktanya.
Baca SelengkapnyaKasus Penganiayaan Taruna STIP Hingga Tewas, Keluarga Syok Tegar Ditetapkan Tersangka
1 hari lalu
Akibat perbuatannya menganiaya adik kelasnya hingga meninggal, taruna STIP itu terancam hukuman penjara 15 tahun.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, Polisi Tangkap Beberapa Orang
2 hari lalu
Akibat pengeroyokan itu, dua mahasiswa Universitas Pamulang mengalami luka, satu di antaranya adalah penghuni kos lain yang berusaha melerai.
Baca SelengkapnyaNiat Melerai Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang Doa Rosario, Farhan Kena Sabetan Senjata Tajam Warga
2 hari lalu
Farhan Rizky Rhomadon, yang juga mahasiswa Universitas Pamulang, merasa kasihan terhadap korban pengeroyokan oleh beberapa warga sekitar.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan Mahasiswa Universitas Pamulang Saat Berdoa Rosario di Tangsel, FKUB Hingga Tokoh Agama Duduk Bareng
2 hari lalu
Penganiayaan terhadap mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) yang sedang berdoa rosario itu terjadi pada Minggu malam.
Baca Selengkapnya