Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Top 3 Hukum: Kronologi Pembubaran Mahasiswa Katolik UNPAM Saat Doa Rosario, 4 Warga Tangsel Jadi Tersangka

image-gnews
Rumah kontrakan yang menjadi tempat tinggal mahasiswi Universitas Pamulang yang juga sekaligus menjadi TKP dugaan pengeroyokan. TEMPO/Muhammad Iqbal
Rumah kontrakan yang menjadi tempat tinggal mahasiswi Universitas Pamulang yang juga sekaligus menjadi TKP dugaan pengeroyokan. TEMPO/Muhammad Iqbal
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga berita terpopuler hukum dan kriminal pada Rabu pagi ini dimulai dari kronologi warga Tangsel bubarkan mahasiswa Katolik Universitas Pamulang (UNPAM) saat ibadah doa Rosario. Pembubaran tersebut berujung penyerangan dan penganiayaan terhadap mahasiswa Universitas Pamulang.

Berita terpopuler kedua adalah empat orang sebagai tersangka dalam kasus pembubaran dan penganiayaan mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) yang sedang ibadah doa rosario di Kampung Poncol, Babakan, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel). Empat warga Kampung Poncol ini diduga secara bersama-sama melakukan penganiayaan terhadap A, perempuan berusia 19 tahun.

Berita terpopuler ketiga adalah Warga Kampung Poncol mengklaim pembubaran mahasiswa Unpam tidak terkait dengan ibadah doa rosario yang sedang berlangsung. Pembubaran terjadi karena warga resah dengan aktivitas sejumlah mahasiswa yang dinilai kerap membuat gaduh.

Berikut 3 berita terpopuler kanal hukum dan kriminal pada Rabu, 8 Mei 2024: 

1. Kronologi Warga Bubarkan Mahasiswa Katolik saat Ibadah Doa Rosario di Tangsel

Acara pembacaan doa rosario oleh sekelompok mahasiswa Universitas Pamulang (UNPAM) dibubarkan paksa sejumlah warga di sebuah rumah kontrakan di Kelurahan Babakan, Kecamatan Satu, Tangerang Selatan (Tangsel). Pembubaran tersebut berujung penyerangan dan penganiayaan terhadap mahasiswa. Bahkan, satu orang diketahui terluka usai terkena sabetan senjata tajam atau sajam dari warga.

Informasi mengenai insiden ini pertama kali dibagikan oleh akun X (dulu Twitter) @KatolikG, yang mengunggah sebuah video ketika sekelompok orang yang diduga warga tengah bersitegang. Akun itu lalu menyebut jika pada bulan Mei ini merupakan salah satu waktu umat katolik berkumpul untuk berdoa bersama.

Mei adalah bulan Bunda Maria sudah sangat biasa apabila komunitas Rohani berkumpul dan berdoa Rosario,” tertulis dalam akun tersebut yang diunggah pada Senin 6 Mei 2024 pagi ini. 

Menurut akun tersebut, kejadian itu berlangsung pada Ahad malam, 5 Mei 2024. Dalam perseteruan itu, terdapat beberapa orang yang diduga membawa senjata tajam. Pihak berwajib disebutkan akan mengusut kasus pembubaran yang disertai dengan penganiayaan tersebut.

Tadi malam mahasiswa Katolik Universitas Pamulang berkumpul di Sebuah rumah di Victor Serpong dan berdoa Rosario, tapi mereka digeruduk pak RT dan warga yang membawa sejam untuk membubarkan dan memukuli para mahasiswa yang sedang berdoa. Beruntung tidak Ada korban jika. Semoga Polisi segera mengusut dan menuntaskan kasus seperti ini, jangan ambil tugas Kami untuk mengampuni,” sebut akun itu.

Lantas, bagaimana sebenarnya kronologi warga bubarkan mahasiswa saat berdoa rosario di Tangerang Selatan atau Tangsel? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.

Kronologi Pembubaran Mahasiswa di Tangsel

Insiden pembubaran mahasiswa ini terjadi pada Ahad malam, 5 Mei 2024. Saat itu, warga disebutkan keberatan dengan kegiatan sejumlah mahasiswa Katolik Universitas Pamulang (UNPAM) yang sedang berdoa rosario di kosan atau rumah kontrakan seorang mahasiswa.

Warga yang merasa resah karena kegiatan itu akhirnya memutuskan untuk menegur mereka. Warga mengklaim teguran yang disampaikan Ketua Rukun Tetangga itu tidak digubris, sehingga terjadi baku hantam antara warga dengan kelompok itu. 

Ketua Rukun Warga (RW) 002, Marat, mengatakan kegiatan kumpul-kumpul mahasiswa dan mahasiswi Universitas Pamulang tersebut selama ini kerap dikeluhkan tetangga. Hal tersebut lah yang kemudian menjadi pemicu kegeraman warga. 

Menurut Marat, kegiatan tersebut tidak pernah dimasalahkan. Namun, banyaknya jumlah mahasiswa yang berkumpul menjadi persoalan. “Sejauh ini memang sudah dikeluhkan sama warga dan akhirnya RT bertindak. Memang rutin kumpul dan ada ibadah juga,” ujarnya, Senin 6 Mei 2024 di Kelurahan Babakan.

Sementara itu, terkait pertikaian dan penggunaan senjata tajam, Marat tidak menampiknya. Dia mengaku sudah melarang warganya untuk menggunakan senjata tajam dalam aksi pembubaran itu. Tetapi, menurutnya, hal tersebut berjalan diluar kendali ketika warganya dipukul lebih dulu oleh mahasiswa.

“Itu sudah dilarang sudah. Ada satu memang yang bawa dan emang karena emosi. Pisau dapur. Pertama memang RT menegur, dan memang karena ini rame. Warga saya juga dipukul duluan. Dia dipukul duluan makanya emosi. Dia enggak terima,” kata dia. 

Marat mengungkapkan ada satu yang dikabarkan menjadi korban dalam insiden tersebut. “Ada satu orang setahu saya yang memang kena,” ucapnya.

Diketahui, mahasiswa yang menjadi korban tersebut adalah Farhan Rizky Rhomadon. Mahasiswa semester 6 itu ikut diserang dengan senjata tajam saat berusaha melerai keributan antara warga dengan penghuni kos yang sedang berdoa Rosario.

Farhan adalah salah satu penghuni indekos dekat Tempat Kejadian Perkara (TKP). Dia berniat melerai pengeroyokan yang dilakukan warga kepada salah seorang mahasiswa. Namun, ada warga yang tidak terima dengan kehadiran Farhan. Mereka mengira Farhan adalah anggota kelompok mahasiswa yang sedang beribadah. 

“Saya pisahin yang ono gak terima ini dipisahin segala macem. Yang ngeroyok gak terima mikirnya saya temannya. Padahal gak kenal. Saya cuma misahin saja, saya netral, gak kenal kanan, gak kenal kiri,” ujarnya.

Akibat perkelahian itu, Farhan terluka dan harus mendapat tiga jahitan di bagian kepala. Sementara itu, ada satu orang lagi yang diduga menjadi korban dalam peristiwa tersebut, dia adalah seorang penghuni rumah kontrakan di lokasi kejadian yang berinisial ACCR.

Insiden itu kemudian dilaporkan ke Polres Tangerang Selatan. Kapolres Tangerang Selatan AKBP Ibnu Bagus Santoso mengatakan polisi langsung bergerak usai menerima laporan. Dia juga mengatakan pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi.

“Kami dari Polres Tangerang Selatan menerima laporan diduga pengeroyokan atau penganiayaan yang dilaporkan,” ujarnya di Polres Tangsel Senin malam, 6 Mei 2024.

Selanjutnya 4 warga jadi tersangka kasus pembubaran ibadah mahasiswa Katolik Universitas Pamulang...

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Antar Teman, Remaja di Depok Luka Parah Diserang Gengster

7 jam lalu

TIM 3P Polres Metro Depok mengamankan aliansi gengster di Jalan H. Iming, Kecamatan Beji, Depok, Ahad subuh, 24 September 2023. Foto : Tim 3P Polres Metro Depok
Antar Teman, Remaja di Depok Luka Parah Diserang Gengster

Anggota gengster menghadang korban di tengah jalan. Korban berusaha kabur namun terjatuh.


Kasus Persetubuhan Anak di Tangsel Mandek Hampir 2 Tahun, Kompolnas Bakal Datangi Polda Metro Jaya

14 jam lalu

Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) adakan konpres soal Revisi UU antiterorisme Andrea H Poeloengan, Bekto Suprapto Sekretaris, Poengky Indarti, Benediktus Bambang Nurhadi di gedung Kompolnas, 2 Juni 2017. TEMPO/Albert
Kasus Persetubuhan Anak di Tangsel Mandek Hampir 2 Tahun, Kompolnas Bakal Datangi Polda Metro Jaya

Poengky mengatakan, Kompolnas akan mengawal kasus dugaan persetubuhan anak tersebut agar pelaku, yang merupakan staf kelurahan segera ditindak tegas.


Top 3 Hukum: Detik-detik Ledakan Smelter PT KFI di Kutai Kartanegara, Ayah Pacar Vina Buka Suara soal Pembunuhan 8 Tahun Lalu

20 jam lalu

Detik-detik ledakan api menguar di area kerja PT Kalimantan Ferro Industri atau KFI, di Desa Pendingin, Kecamatan Sangasanga, Kutai Kerta Negara, Kalimantan Timur, pada Jumat malam, 17 Mei 2024, sekitar 23.40 WITA. Sumber: Istimewa
Top 3 Hukum: Detik-detik Ledakan Smelter PT KFI di Kutai Kartanegara, Ayah Pacar Vina Buka Suara soal Pembunuhan 8 Tahun Lalu

Sebelumnya ledakan serupa terjadi sekitar 18.40 waktu Indonesia tengah, Kamis, 16 Mei 2024.


Siswa MTs di Semarang Diduga Aniaya Adik Kelas Pakai Setrika karena Ajakan Jabat Tangan Tak Direspons

1 hari lalu

Ilustrasi garis polisi. thecoverage.my
Siswa MTs di Semarang Diduga Aniaya Adik Kelas Pakai Setrika karena Ajakan Jabat Tangan Tak Direspons

Seorang siswa Madrasah Tsanawiyah atau MTs di Susukan, Kabupaten Semarang diduga menganiaya adik kelasnya menggunakan setrika di asrama


Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

1 hari lalu

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), membentuk kelompok tani mahasiswa sebagai ujung tombak masa depan bangsa yang harus memiliki konsen terhadap sektor pertanian.


Kasus Persetubuhan Anak hingga Korban Melahirkan dan Depresi Mandek, Kak Seto akan Datangi Polres Tangsel

1 hari lalu

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau Kak Seto mendatangi Bareskrim Mabes polri untuk meminta perlindungan pada anak anak dari Ferdy Sambo dan Putri, Jakarta. Selasa, 23 Agustus 2022. Menurut Kak Seto, perlu membedakan perlakuan pada anak-anak kedua pasangan ini untuk memberikan perlindungan terutama yang masih berusia di bawah 18 tahun dari bully. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Kasus Persetubuhan Anak hingga Korban Melahirkan dan Depresi Mandek, Kak Seto akan Datangi Polres Tangsel

"Kami akan pertanyakan dulu kenapa ini begitu lama. Karena yang diprihatinkan, polres berbelit-belit," kata Kak Seto.


BEM UB Kritik Tanggapan Rektorat Soal Kenaikan UKT: Bantuan Keuangan Bukan Solusi

2 hari lalu

Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur. Situs UB
BEM UB Kritik Tanggapan Rektorat Soal Kenaikan UKT: Bantuan Keuangan Bukan Solusi

BEM UB mengkritik tanggapan rektorat yang menyebutkan bantuan keuangan dan pengajuan keringanan adalah solusi atas kenaikan UKT.


Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

2 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

Mustari, 60 tahun, mati di tangan anak kandungnya sendiri setelah mengalami luka di bagian kepala akibat dipukul menggunakan paving block di Tangerang


Polisi Ringkus 3 Tersangka Pabrik Tembakau Sintetis di Tangsel, 1 Orang Masih DPO

2 hari lalu

Polres Tangerang Selatan menggeledah kamar Apartemen TreePark di BSD, Serpong, Tangerang Selatan pada Kamis, 16 Mei 2024. Kamar itu dijadikan pabrik pembuatan narkoba jenis tembakau sintetis. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Polisi Ringkus 3 Tersangka Pabrik Tembakau Sintetis di Tangsel, 1 Orang Masih DPO

Polisi mengungkap tempat produksi tembakau sintetis di salah satu apartemen di Serpong, Kota Tangerang Selatan. 3 orang ditangkap, 1 DPO.


Cerita Mahasiswa Undip Ngadu ke Rektor soal UKT hingga Fasilitas Kampus

3 hari lalu

Ketua BEM Universitas Diponegoro (Undip) Farid Darmawan ketika ditemui di kompleks DPR Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 16 Mei 2024. TEMPO/Defara
Cerita Mahasiswa Undip Ngadu ke Rektor soal UKT hingga Fasilitas Kampus

Mahasiswa Undip Semarang mengaku telah berdiskusi dan memberikan kritik kepada pihak kampus soal permasalahan Uang Kuliah Tunggal alias UKT.