Anak bermain dipemukiman bawah jembatan tol kawasan Kalijodo, Tambora, Jakarta Barat, Selasa (20/12). Meskipun kerap digusur namun sulitnya mendapatkan tempat tinggal membuat ribuan warga mulai dari pendatang serta sopir truk tetap memilih untuk tinggal di bawah jembatan. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan penggusuran lokalisasi Kalijodo akan dimulai pada Januari 2015. Saat ini, kata dia, Pemerintah DKI tengah mendata luas lahan dan identitas warga yang mendudukinya. "Kami masih memotret wilayahnya dulu," katanya di Balai Kota, Senin, 24 November 2014.
Saefullah menjelaskan, luas lahan yang akan digusur mencapai 3-4 hektare. Lahan tersebut terbagi menjadi lima rukun tetangga yang berada di Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara dan enam rukun tetangga di Kelurahan Tambora, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.
Lokalisasi Kalijodo terletak di pinggir Kanal Banjir Barat. Rumah-rumah semipermanen berjejeran di sepanjang kanal yang dibangun pemerintah Belanda tersebut. Rumah yang akrab disebut wisma itu biasa digunakan para lelaki hidung belang untuk berkencan. Ada beberapa rumah yang berfungsi sebagai diskotek dan menjual minuman keras.
Nantinya, Saefullah menuturkan, lokasi yang digusur akan diubah menjadi jalan inspeksi dan ruang terbuka hijau. Alasannya, Jakarta baru memiliki 10 persen ruang terbuka hijau dari 30 persen yang ditargetkan.