Petugas kepolisian Reserse Kriminal Polres Bandara mengamankan tersangka JAH (tengah) ketika tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, 22 November 2014. JAH ditangkap petugas kepolisian di Nabire, Papua pasca kematian Sri Wahyuni di parkiran Bandara. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
TEMPO.CO, Jakarta - Ada rahasia lain di balik kasus Sri Wahyuni, wanita yang ditemukan tewas di dalam Honda Freed di Bandara Soekarno-Hatta. Sebelum wafat, Sri ternyata sempat berpesta dengan Jean Alter Huliselan, pria yang telah membunuhnya. (Baca: Jean Alter: Sri Wahyuni Saya Cekik Sampai Mati)
Informasi yang diperoleh Tempo menyebutkan, Sri dan Jean Alter berliburan ke kawasan Puncak, Bogor, bersama beberapa rekannya pada Jumat, 14 November 2014. Liburan itu menjadi perayaan setelah Jean Alter menjadi mualaf.
Saat dimintai konfirmasi, Kepala Kepolisian Resor Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Besar C.H. Pattopoi mengatakan keduanya memang sempat berlibur ke Puncak, sebelum kemudian Sri ditemukan tewas. "Keduanya memang sempat pergi ke Puncak," ujar Pattopoi kepada Tempo, Selasa, 25 November 2014.
Kepada polisi, Jean mengakui pergi ke Puncak bersama Sri dan kawan-kawannya. Seusai dari Puncak, Jean dan Sri nongkrong di Blok M, Jakarta Selatan, sambil minum-minuman keras.
Di tempat itu, keduanya terlibat pertengkaran. Jean mengatakan Sri menuduhnya selingkuh. Sri juga berkali-kali mengusir Jean. Namun saat Jean meminta diantar ke bandara, Sri menyanggupinya. Sri lantas tewas karena dicekik Jean di dalam mobil, sebelum kemudian ditinggalkan di bandara. (Baca: Jean Alter Bunuh Sri di Dekat Taman Gajah)