Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyapa wartawan sebelum pelantiakan sebagai Gubernur DKI Jakarta di Istana Negara, 19 November 2014. Dalam pelatikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta, perwakilan dari Koalisi Merah Putih sama sekali tidak hadir. Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengklaim Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan telah merestui Djarot Syaiful Hidayat sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta. Ahok mengaku tahu hal ini dari pesan BlackBerry Messenger dari seorang temannya. (Baca: Siapa Djarot Saiful, Calon Kuat Wakil Ahok?)
"Saya mendapat pesan BlackBerry Messenger (BBM) dari teman saya bahwa Ibu Mega telah menyetujui Pak Djarot," kata Basuki di Balai Kota Jakarta, Selasa, 2 Desember 2014. Gubernur yang kerap disapa Ahok itu enggan merinci siapa temannya yang dimaksud tersebut.
Ahok mengatakan, kandidat calon wakil gubernur yang sebelumnya diajukan PDI Perjuangan, Boy Bernardi Sadikin mengatakan tidak bersedia menjadi wakil gubernur. Boy, kata Ahok, mengatakan mau konsentrasi di Dewan Pimpinan Daerah PDI Perjuangan. "Jadi ya kami bertiga sehatilah. Untung saya ini. Jadi yang saya minta sudah sesuai dengan yang diberikan Ibu Mega. Pak Boy juga ternyata tidak mau," katanya. (Baca:Megawati Restui Djarot dan Boy Jadi Wakil Ahok)
Sebelumnya, pada 1 Desember, Ahok mengatakan masih menunggu usulan nama calon wakil gubernur dari PDI Perjuangan. Ia mengaku menyiapkan dua surat usulan ke Kementerian Dalam Negeri. Satu surat menyebutkan calon wakilnya adalah Sarwo Handayani. Sedangkan surat kedua berisi nama lainnya yakni Djarot Syaiful Hidayat. Ahok sendiri berharap PDI Perjuangan mengusulkan Djarot yang pernah dua periode menjadi Wali Kota Blitar, Jawa Timur.