Puluhan Istri Nelayan Minta Suami Mereka Berhenti Demo

Reporter

Editor

Ali Anwar

Selasa, 9 Desember 2014 18:46 WIB

Nelayan mengusir petugas TNI AL ketika akan menertibkan bagan di pesisir pantai Kosambi, Dadap, Tangerang, Banten, 8 Desember 2014. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Tangerang - Puluhan ibu rumah tangga dari Kampung Kamal Muara, Jakarta Utara, beramai-ramai mendatangi pesisir Pantai Dadap, Kosambi, Kabupaten Tangerang. Kedatangan para wanita setengah baya ini untuk meminta agar para suami mereka yang telah dua hari berdemonstrasi di tengah laut menepi dan berdamai dengan petugas.

"Saya takut terjadi bentrokan, nanti jadinya seperti apa ini?" kata Rahmi, 55 tahun, kepada Tempo di Pantai Dadap, Selasa, 9 Desember 2014. Kecemasan terlihat dari wajah wanita-wanita tersebut. "Sudah dua hari suami saya di tengah laut. Saya tidak bisa tidur membayangkan yang akan terjadi," ujar Indo Ofe, 50 tahun.

Para istri nelayan ini mengakui bahwa suami mereka sedang berjuang mempertahankan haknya. Mereka hanya berharap Pemerintah Kabupaten Tangerang mau memberikan ganti rugi sekitar Rp 7-11 juta untuk setiap bagan kerang hijau mereka.

"Itu, kan, sumber kehidupan kami. Kalau enggak ada ganti rugi, bagaimana kelanjutan hidup kami?" ujar wanita lainnya, Rusni, 48 tahun.

Rahmi mengatakan sudah 50 tahun keluarganya mengandalkan hidup dari bagan kerang hijau tersebut. "Lumayan sehari bisa Rp 500 ribu, bisa menyekolahkan empat anak saya," katanya.

Ia mengakui sebelumnya membuat bagan di perairan Kamal Muara, Jakarta Utara. Namun bagan mereka digusur pemerintah DKI pada 2013. "Di Dadap baru satu tahun terakhir ini," katanya.

Menurut Rusni, saat bagan mereka digusur, pemerintah DKI Jakarta memberi uang kerahiman sebesar Rp 7-11 juta per bagan. "Kami ingin Pemkab Tangerang juga mengganti rugi dengan harga sebesar itu," katanya.

Namun harapan warga Kamal Muara itu tampaknya bakal pupus. Sebab, Pemerintah Kabupaten Tangerang bergeming soal ganti rugi. "Mereka bukan warga Kabupaten Tangerang, dan membuat bagan itu hanya modus untuk mendapatkan kompensasi," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Tangerang Slamet Budi.

Budi mengatakan tak ada ganti rugi yang akan diberikan karena bagan itu tak berizin dan melanggar sejumlah peraturan daerah.

JONIANSYAH

Berita terkait

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

2 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

2 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

3 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

9 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

9 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

9 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

9 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

10 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

38 hari lalu

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

38 hari lalu

Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

Din Syamsuddin menjadi salah satu tokoh penggerak aksi unjuk rasa menolak pemilu curang

Baca Selengkapnya