Produsen Miras Oplosan di Bekasi Digerebek  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 11 Desember 2014 17:57 WIB

Miras oplosan Anggur Cap Rajawali. [TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Bekasi - Jajaran Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Bekasi Kota menggerebek produsen minuman keras oplosan di perumahan Bumi Anggrek Blok G, Desa Karang Satria, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Kamis, 11 Desember 2014. Dua orang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penjualan miras oplosan ini. (Baca: Lagi, Dua Orang Tewas Akibat Minuman Oplosan)

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bekasi Ajun Komisaris Wirdhanto Hadicaksono menyebutkan dua tersangka itu bernama MS, 48 tahun, pemilik usaha, dan karyawannya, AT, 25 tahun. Keduanya ditangkap ketika sedang mengoplos minuman keras. (Baca: Ini Kata Sandi untuk Beli Miras Oplosan di Bogor)

"Pelaku mengoplos dengan menambahkan alkohol 70 persen," kata Wirdhanto, Kamis, 11 Desember 2014. Ia menjelaskan, alkohol itu dicampurkan ke minuman bersoda dan ditambahi ekstrak minuman suplemen. Kemudian oplosan itu dikemas dengan plastik atau botol. (Baca: Pabrik Miras Oplosan di Bogor Digerebek Polisi)

Adapun miras oplosan yang paling diminati pembeli ialah "Brandy". Pelaku, kata Wirdhanto, memasukkan minuman keras oplosannya ke dalam botol berlabel jenis minuman beralkohol ternama itu. "Botolnya beli dari pemulung. Sudah ada mereknya," katanya. (Baca juga: Pesta Minuman Keras di Depan Masjid Digerebek)

Dalam pemeriksaan, pelaku mengaku memasarkan miras oplosannya ke toko-toko penjual jamu. Dia juga mengaku ada pembeli yang langsung datang ke rumahnya. "Omzetnya sebulan bisa mencapai Rp 60 juta," katanya.

Kepala Polresta Bekasi Komisaris Besar Isnaeni Ujiarto mengatakan minuman keras produksi MS menewaskan dua orang di Desa Setia Darma, Tambun Selatan, pada pertengahan bulan lalu. Masing-masing korban bernama Wawan dan Maman Firmansyah. "Minuman yang dikonsumsi korban sangat identik dengan produksi tersangka," kata Isnaeni.

Dia menambahkan, sejauh ini belum ditemukan bahan kimia mematikan dalam pembuatan minuman keras oplosan tersebut. Yang paling berbahaya ialah alkohol 70 persen yang dicampur dalam minuman tersebut.

Penyidik menjerat tersangka dengan Pasal 62 ayat 1 juncto Pasal 8 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999, Pasal 142 juncto Pasal 91 UU RI Nomor 18 Tahun 2012, serta Pasal 90 dan Pasal 91 UU RI Nomor 15 Tahun 2001. "Masing-masing pasal ancamannya 5 tahun penjara," kata Isnaeni.

Adapun barang bukti yang diamankan berupa 43 botol miras oplosan merek Brandy dan W&N, 3 botol kosong, alkohol 70 persen sebanyak 5 liter yang ditempatkan di baskom dan teko, satu plastik tutup botol, dua lembar segel, ratusan botol minuman, dan ekstrak campuran untuk mengoplos miras.

Tersangka MS mengatakan memproduksi minuman tersebut sejak dua tahun lalu. Satu botol minuman keras dijual dengan harga Rp 20 ribu. "Sehari bisa ngejual 20 botol," kata pria asal Medan, Sumatera Utara, itu. Dia mengoplos miras tanpa ada yang mengajari.

ADI WARSONO

Topik terhangat:
Golkar Pecah | Kasus Munir | Interpelasi Jokowi | Susi Pudjiastuti

Berita terpopuler lainnya:
Busyro: Menteri Susi Adalah Siti Hajar Abad Ke-21
Militer Intimidasi Pemutaran Film Senyap di Malang
Menkeu: Ada Pemilik Lamborghini Lolos dari Pajak

Berita terkait

Kapolres Bekasi Minta Pemda Bikin Perda Miras, Alasannya?

6 Desember 2019

Kapolres Bekasi Minta Pemda Bikin Perda Miras, Alasannya?

Kapolres Bekasi Kota Kombes Pol Indarto meminta pemda membuat peraturan daerah atau Perda yang mengatur soal miras atau minuman keras.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Kota Bogor Razia Miras di 2 Lokasi, Hasilnya?

22 November 2019

Pemerintah Kota Bogor Razia Miras di 2 Lokasi, Hasilnya?

Kepala Dinas UMKM dan Satpol PP Kota Bogor menyisir beberapa kios yang disinyalir menjual miras di sekitar dua taman di Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Kapolsek Pemberi Miras ke Mahasiswa Papua Dinonaktifkan

23 Agustus 2019

Kapolsek Pemberi Miras ke Mahasiswa Papua Dinonaktifkan

Kapolda Jawa Barat meminta maaf kepada mahasiswa Papua yang merasa tersinggung atas pemberian dua kardus minuman keras itu.

Baca Selengkapnya

Polisi: Beri Miras ke Mahasiswa Papua Bandung Inisiatif Pribadi

23 Agustus 2019

Polisi: Beri Miras ke Mahasiswa Papua Bandung Inisiatif Pribadi

Polda Jawa Barat sudah memeriksa polisi yang memberikan miras ke mahasiswa Papua Bandung.

Baca Selengkapnya

Propam Usut Polisi Beri Miras ke Mahasiswa Papua Bandung

23 Agustus 2019

Propam Usut Polisi Beri Miras ke Mahasiswa Papua Bandung

Propam Polda Jawa Barat mengusut pemberian miras ke mahasiswa Papua oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Miras untuk Mahasiswa Papua Bandung, Polisi: Ini Minuman Penyegar

23 Agustus 2019

Miras untuk Mahasiswa Papua Bandung, Polisi: Ini Minuman Penyegar

Polisi diduga memberikan miras ke Mahasiswa Papua di Bandung.

Baca Selengkapnya

Polisi di Bandung Diduga Beri Miras Topi Koboi ke Mahasiswa Papua

23 Agustus 2019

Polisi di Bandung Diduga Beri Miras Topi Koboi ke Mahasiswa Papua

Mahasiswa Papua di Bandung marah karena polisi memberikan miras kepada mereka. Pemberian ini dianggap merendahkan.

Baca Selengkapnya

Promosikan Miras Sophia, Wagub NTT: Lebih Hebat dari Vodka

28 Juni 2019

Promosikan Miras Sophia, Wagub NTT: Lebih Hebat dari Vodka

Ada beberapa jenis Sophia dengan ukuran kecil dan besar dengan kadar alkohol antara 35-40 persen.

Baca Selengkapnya

Gubernur NTT Pastikan Tata Niaga Miras Sophia Bakal Diatur

20 Juni 2019

Gubernur NTT Pastikan Tata Niaga Miras Sophia Bakal Diatur

Tata niaga minuman tradisional NTT yang mengandung alkohol, Sophia, akan diatur khusus.

Baca Selengkapnya

Produk Miras Sophia Berkadar 40 Persen Alkohol Resmi Diluncurkan

19 Juni 2019

Produk Miras Sophia Berkadar 40 Persen Alkohol Resmi Diluncurkan

"Rencananya ada tiga jenis Sophia yang dihasilkan, tetapi saat ini baru dua."

Baca Selengkapnya