Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat berjalan usai melakukan pertemuan dengan jajaran pimpinan DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD, Jakarta, 19 Desember 2014. Pertemuan tersebut untuk mempererat tali silaturahmi. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO , Jakarta: Deputi Penanggulangan Darurat Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Tri Budiarto memprediksi banjir akan mulai menerjang Jakarta pada akhir Januari 2015. Karena itu, ia meminta Gubernur DKI Jakarta menetapkan status siaga darurat banjir mulai tanggal 1 Januari.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat mengatakan, meski pemerintah sudah dianggap siap menghadapi banjir, namun masih banyak hal yang harus disempurnakan. (Baca: Ahok Potong Birokrasi Proyek Banjir)
"Misalnya lokasi pengungsian di setiap titik itu harus sudah ada dari sekarang, lokasi yang fix dengan rute-rutenya," kata Djarot saat memimpin rapat koordinasi persiapan banjir di Balai Kota Jakarta, Jumat, 19 Desember 2014. "Saya minta hal-hal detail tersebut sudah dipastikan sebelum akhir tahun." (Baca: Djarot Pimpin Rapat Antisipasi Banjir Jakarta)
Djarot menyatakan, tahun ini pemerintah Jakarta menargetkan titik banjir yang ada tidak bertambah. "Kita lihat nanti, kalau ternyata berkurang berarti bagus dan harus ditingkatkan terus," kata dia.
Meski dalam skenario BPBD disebutkan ada lebih dari 276 ribu jiwa yang akan terdampak, tapi dalam bencana banjir tahun depan jumlah itu harus ditekan. "Makanya persiapan harus sangat matang," kata Djarot.
Menghadapi musim hujan dan banjir, Djarot menginstruksikan kepada para Wali Kota, Camat, dan Lurah untuk mengadakan kegiatan pembersihan lingkungan dua kali seminggu.
"Saya minta Jumat dan Ahad kepala daerah dan tingkat di bawahnya menggalakan kerja bakti dengan warga, untuk membersihkan saluran air dan sungai," kata Djarot. "Setidaknya kalau saluran air bersih, air bisa lebih cepat mengalir."
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
55 hari lalu
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.