TEMPO.CO, Bogor - Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Didik Widyamoko, mengatakan petugas telah memantau sejumlah pohon besar yang diduga rawan tumbang. Pemantauan ini dilakukan pasca patahnya dahan pohon damar yang menewaskan lima pengunjung.
"Kami sudah memberikan tanda dan pengkodean sejumlah pohon yang rawan tumbang dan tersebar di sejumlah titik," kata Didik, Senin 12 Januari 2015. Didik mengatakan, butuh waktu sekitar satu minggu untuk mengetahui keseluruhan pohon yang rawan dan rentan tumbang karena keropos. "Jumlahnya pasti ratusan, tapi pastinya berapa belum ada." (Baca: Korban Tewas Tragedi Kebun Raya Jadi 5 Orang)
Didik menjelaskan, pengelola Kebun Raya Bogor sudah punya alat untuk mendeteksi pohon tua dan keropos. Namun alat tersebut belum sempat dipakai. "Kami sudah punya alatnya seperti bor, tapi belum digunakan. Nanti kami nanti cek lagi alatnya seperti apa," kata dia. (Baca: Bima Arya Beri Santunan Korban Pohon Tumbang)
Kini petugas telah menandai sejumlah lokasi yang menjadi daerah prioritas pengecekan pohon, yakni Jalan Astrid, lapangan bola, Jalan Anggrek, Jalan Kenari 1 dan 2, serta sekitar kantor. "Yang menjadi prioritas adalah lokasi pohon besar dan menjadi titik keramaian pengunjung," ujar Didik. (Baca: Ada 212 Pohon di Bogor yang Rawan Tumbang)
Sementara itu, Kepala Subbagian Kerjasama dan Informasi, Kebun Raya Bogor, Rosniati Apriani Risna mengatakan, berdasarkan data jumlah tiket yang terjual sepanjang 2014, jumlah pengunjung domestik tercatat 950.365 orang, dan wisatawan asing 32.524 orang. "Pendapatan dari tiket pengunjung, tiket kendaraan, dan kartu member sekitar Rp 12 miliar," kata dia. (Baca juga: Pohon Roboh di Kebun Raya Bogor Berumur 50 Tahun)
Hasto PDIP Singgung Pohon Tumbang di Depan Rumah Prabowo: Tanda Orang Tak Peduli Lingkungan Hidup
17 Januari 2024
Hasto PDIP Singgung Pohon Tumbang di Depan Rumah Prabowo: Tanda Orang Tak Peduli Lingkungan Hidup
Hasto Kristiyanto menyinggung soal tumbangnya pohon di dekat rumah Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, pada Selasa 16 Januari 2024.