Alat Canggih Pendeteksi Pohon Keropos Milik IPB

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Selasa, 13 Januari 2015 06:12 WIB

Gedung Rektorat Kampus Institut Pertanian Bogor Jalan Raya Darmaga, Bogor, Jawa Barat. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Bogor - Peneliti sekaligus Guru Besar Entemologi Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor (IPB), Dodi Nandika, mengatakan kampusnya memiliki alat untuk mendeteksi kondisi pohon. Alat bernama 'sonic tomography' ini, menurut Dodi, mampu mendeteksi 'penyakit' di dalam pohon yang tak kasat mata.

"Alat ini bisa mendeteksi kesehatan pohon seperti halnya alat rontgen pada manusia," kata Dodi, Senin 12 Januari 2015. Hasil deteksi sonic tomography, Dodi menjelaskan, berupa pencitraan atau foto. Sehingga, bisa diketahui keadaan di dalam batang pohon tanpa merusak pohon tersebut. (Baca: Hujan Deras, Awas Pohon Tumbang di Daerah Ini)

Dodi melanjutkan, alat sonic tomogragphy bisa menunjukkan kondisi bagian di dalam pohon dari kecepatan gelombang suara yang merambat di bagian dalam kayu. "Prinsip teknologi berbasis akustik ini adalah dirambatkannya gelombang suara ke dalam batang pohon dengan alat transducerrs," ujarnya. "Suara merampat lebih lebih cepat melalui kayu solid (utuh) dibandingkan dengan kayu busuk atau retak." (Baca: Pohon Roboh di Kebun Raya Bogor Berumur 50 Tahun)

Dia mengatakan, alat yang dimiliki dan digunakan oleh penetiti IPB ini berasal dari Jerman, dengan harga Rp 250 juta, dan hanya satu-satunya di Indonesia. Dengan ketersediaan alat dan peneliti, IPB menawarkan kepada Pemerintah Kota Bogor dan Kebun Raya Bogor untuk berbagi pengalaman dalam mendeteksi dan menganalisis kesehatan pohon. (Baca: Pohon Tumbang, Kebun Raya Bogor Hadapi Kesulitan)

Alasannya, Dodi mengatakan, kerawanan pohon tumbang tidak hanya ada di dalam Kebun Raya Bogor, tetapi juga di sejumlah ruas jalan di Kota Bogor. "Tinggal nanti bagaimana tindak lanjutnya, apakah akan ditebang atau diperkuat dengan menggunakan semen," kata dia. (Baca juga: Ada 212 Pohon di Bogor yang Rawan Tumbang)

M SIDIK PERMANA

Topik terhangat:
AirAsia | Calon Kapolri | Charlie Hebdo | Menteri Jonan | Susi Pudjiastuti

Berita terpopuler lainnya:
Ternyata, Budi Gunawan Dapat Rapor Merah KPK
Jonan Anulir Sanksi Maskapai, 'Siapa Yang Bodoh'
Black Box Air Asia Ternyata Kejepit Bodi Pesawat
Ahok Robohkan Ruko, Veronica: Kamu Tega!

Berita terkait

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

7 hari lalu

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

Berbagai serangga yang memberikan manfaat bagi manusia berupa produk yang bernilai komersial.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

7 hari lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

Jumlah Penerima LPDP 2024 Capai 39.040 Orang, IPB Masuk 4 Besar Pilihan Terbanyak

9 hari lalu

Jumlah Penerima LPDP 2024 Capai 39.040 Orang, IPB Masuk 4 Besar Pilihan Terbanyak

Selain IPB, ada beberapa kampus favorit di dalam negeri maupun luar negeri tujuan beasiswa LPDP tahun lalu yang bisa dijadikan referensi.

Baca Selengkapnya

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

13 hari lalu

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.

Baca Selengkapnya

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

14 hari lalu

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.

Baca Selengkapnya

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

15 hari lalu

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.

Baca Selengkapnya

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

17 hari lalu

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.

Baca Selengkapnya

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

19 hari lalu

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.

Baca Selengkapnya

Menantu Jokowi dari Wali Kota Medan Niat Maju ke Pilgub Sumut 2024, Berikut Karier Politik dan Usaha Bobby Nasution

19 hari lalu

Menantu Jokowi dari Wali Kota Medan Niat Maju ke Pilgub Sumut 2024, Berikut Karier Politik dan Usaha Bobby Nasution

Wali Kota Medan, Bobby Nasution akan mengambil formulir Pilgub Sum dari partai-partai, kecuali PDIP. Menantu Jokowi ini lulusan mana?

Baca Selengkapnya

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

28 hari lalu

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

AppliedHe menempatkan IPB sebagai universitas terbaik ke-3 se-Asia Tenggara. Mengalahkan UI dan ITB di level lokal.

Baca Selengkapnya