Apel Berbakteri Sempat Dijual di Pasar Kramat Jati  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Jumat, 30 Januari 2015 20:51 WIB

Petugas Dinas Perdagangan DKI Jakarta, menyegel kardus apel impor jenis Granny Smith dan Gala dari California, di kawasan Kelapa Gading, Jakarta, 29 Januari 2015. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Asisten Manajer Pasar Induk Kramat Jati, Sugiyono, mengatakan buah apel jenis Granny Smith dan Gala yang diproduksi Bidart Bros, California, Amerika Serikat, sudah tak lagi dijual di Pasar Kramat Jati. "Terakhir masuk tiga bulan lalu," kata dia kepada Tempo, Jumat, 30 Januari 2015.

Sejak Senin, 26 Januari 2015, pemerintah melarang perdagangan buah apel jenis Granny Smith dan Gala dengan kode CA 93312. Sebab, apel tersebut diduga terkontaminasi bakteri Listeria monocytogenes yang berbahaya bila dikonsumsi manusia.

Menurut Sugiyono, kebanyakan pedagang buah menjual apel jenis Fuji dan Malang. Selain itu, pedagang juga lebih senang mendatangkan apel dari Cina. "Harganya murah dan lebih disukai konsumen," ujarnya.

Meski tak lagi dijual di Pasar Kramat Jati, Sugiyono sudah mengimbau pada pedagang untuk tak menerima buah apel dengan jenis yang dilarang. Langkah itu, kata dia, untuk melindungi konsumen dan pedagang dari kerugian.

Senin lalu, Direktur Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Kementerian Perdagangan Widodo mengumumkan larangan impor apel asal Amerika Serikat, khususnya apel yang dikemas di Bidart Bros, Bakersfield, California, karena ada indikasi terkontaminasi bakteri Listeria monocytogenes. (Baca: Heboh Apel Amerika Berbakteri, Stok Menumpuk)

Keputusan ini diambil terkait dengan surat Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya Nomor SV.04.01.15.0302 tertanggal 23 Januari 2015 perihal Foodborne Disease Outbreak ihwal konsumsi apel karamel di AS. (Baca: Apel Berbakteri Masih Dijual di Ternate)

Menurut data Kementerian Perdagangan realisasi impor apel dari Amerika Serikat pada semester II 2014, mencapai 15.898 ton dari sebanyak 24.072 Surat Persetujuan Impor (SPI) yang dikeluarkan Kementerian Perdagangan.

Adapun semester pertama 2015, SPI yang dikeluarkan sebanyak 3.600 ton, dengan realisasi baru sebanyak 719 ton, sehingga sejak semester II tahun 2014 hingga Januari 2015 apel yang diimpor dari AS kurang-lebih sebanyak 16.616 ton.

Bakteri Listeria monocytogenes adalah bakteri yang dapat menyebabkan infeksi serius dan fatal pada bayi, anak-anak, orang sakit, dan lanjut usia, serta orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Orang sehat yang terinfeksi mungkin menderita gejala jangka pendek seperti demam tinggi, sakit kepala parah, pegal, mual, sakit perut, dan diare. Infeksi listeria dapat menyebabkan keguguran pada perempuan hamil.

RAYMUNDUS RIKANG

Berita Lain
Ketemu Prabowo, 3 Tanda Jokowi Jauhi Jeratan Mega
Terungkap, 4 Fakta Sebelum AirAsia Jatuh
Gara-gara Ini, Akbar Tandjung Tinggalkan Ical
Politikus PDIP Sebut Ada 3 Brutus di Ring-1 Jokowi

Berita terkait

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

14 hari lalu

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.

Baca Selengkapnya

Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

26 hari lalu

Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

Beberapa titik bisa menjadi tempat berkumpulnya kuman dan bakteri di kantor sehingga Anda harus selalu menjaga kebersihan diri setelah menyentuhnya.

Baca Selengkapnya

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

31 hari lalu

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

31 hari lalu

Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

Anak penderita TBC harus menjalani pengobatan sampai tuntas agar bakteri penyebab infeksi bisa dibasmi sampai habis.

Baca Selengkapnya

Bekukan Celana Jins untuk Usir Bakteri dan Bau tanpa Dicuci, Mitos atau Fakta?

27 Februari 2024

Bekukan Celana Jins untuk Usir Bakteri dan Bau tanpa Dicuci, Mitos atau Fakta?

Membekukan celana jins di dalam freezer diklaim bisa membuatnya segar dan bebas bau tak sedap tanpa perlu dicuci. Bagaimana faktanya?

Baca Selengkapnya

Bikin Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi dari Makanan, Kenali Penyakit Whipple

25 Februari 2024

Bikin Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi dari Makanan, Kenali Penyakit Whipple

Penyakit Whipple mengganggu pencernaan normal dengan mengganggu pemecahan makanan dan menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FK UI Erlina Burhan Tawarkan SIG untuk Deteksi Kasus Aktif Tuberkulosis di Indonesia

21 Februari 2024

Guru Besar FK UI Erlina Burhan Tawarkan SIG untuk Deteksi Kasus Aktif Tuberkulosis di Indonesia

Erlina Burhan paparkan bahasan penanganan tuberkulosis di pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar FK UI. Ia tawarkan SIG untuk deteksi TB.

Baca Selengkapnya

Cara Efektif Mencegah dan Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak

17 Februari 2024

Cara Efektif Mencegah dan Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak

Seperti COVID 19, radang tenggorokan bisa menular melalui droplet.

Baca Selengkapnya

Jangan Biarkan SIkat Rambut Jadi Sarang Bakteri, Bersihkan dengan Cara Berikut

30 Januari 2024

Jangan Biarkan SIkat Rambut Jadi Sarang Bakteri, Bersihkan dengan Cara Berikut

Sikat rambut yang dipakai berkali-kali setiap hari bisa menjadi sarang bakteri, jamur, ketombe, dan minyak sehingga harus rutin dicuci.

Baca Selengkapnya

5 Manfaat Mengonsumsi Cuka Sari Apel

30 Januari 2024

5 Manfaat Mengonsumsi Cuka Sari Apel

Mengonsumsi cuka sari apel dapat memberikan beberapa manfaat kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya