Ahok Geram Difitnah: Tambah Seribu Musuh Sama  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Selasa, 10 Februari 2015 09:26 WIB

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membuka apel besar Komitmen Aplikasi Deklarasi Sekolah Bersih, Damai dan Anti Korupsi se-Jakarta di Taman Monumen Nasional (Monas), Jakarta, 30 Desember 2014. Acara ini untuk menjadikan guru-guru teladan yang baik bagi siswanya. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta menuding eksekutif melalui Tim Anggaran Pemerintah Daerah telah melakukan percobaan suap dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2015. Sebab, anggaran Rp 12 triliun sengaja dialokasikan oleh TAPD dalam bentuk kegiatan yang bisa ditentukan sendiri agar Dewan tak mengutak-atik anggaran tersebut.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai tudingan DPRD tersebut salah kaprah. Bahkan, ia menyebutnya sebagai fitnah. "Fitnah dari mana itu. Kepalang tanggung, bilang Gubernur DKI tanpa partai ini, dari mana dasarnya kita suruh dia isi seperti itu," katanya di Balai Kota, Selasa, 10 Februari 2015.

Ahok geram dengan manuver DPRD tersebut ujungnya menggangsir anggaran tersebut. "Sudah nanggung. Saya juga sudah kesal dengan cara main seperti itu," ucapnya. Buat dia, tak jadi masalah jika sikapnya menentang DPRD akan menambah musuh baru. "Saya bilang seribu musuh ditambah seribu musuh lagi sama."

Saking meradangnya, mantan Bupati Belitung Timur itu pun mengungkit dana siluman sebesar Rp 8,8 triliun dalam APBD berbentuk kegiatan titipan Dewan. Ahok mengklaim memiliki rincian kegiatan yang diajukan anggota DPRD itu. "Saya punya berkas Rp 8,8 triliun itu," katanya.

Ahok mengatakan sebagian dana Rp 8,8 triliun itu dialokasikan untuk membiayai sosialisasi. "Kami coret. Sekarang enggak boleh masukin sosialisasi," ucapnya. Menurut dia, dalam APBD 2015 tidak ada program yang aneh-aneh. Karena itu, dia memagari anggaran dengan sistem e-budgeting.

Menurut Ahok, sistem e-budgeting bisa menghemat anggaran sampai Rp 5 triliun. Penghematan diperoleh dari mencoret anggaran yang tidak perlu, seperti dana honorarium. "Makanya enggak sabar nunggu e-budgeting," ucapnya.

Ia pun menyatakan berani pasang badan jika sistem e-budgeting mendapat kecaman dari DPRD, atau bahkan penolakan. "Kalau e-budgeting ditolak, lebih baik enggak usah bahas anggaran. Saya tanpa e-budgeting enggak bisa kontrol, semuanya main. Dengan e-budgeting itu saya bisa lock. Kamu beli apa beli apa saya bisa lock."

Ihwal Kementerian Dalam Negeri yang menolak mengoreksi APBD 2015, Ahok mengatakan alasan penolakan itu bukan perbedaan draf yang diberikan kepada Dewan dengan draf yang dibahas di tingkat komisi. "Mana mungkin beda. Semua di komputer, kok. Yang jadi masalah itu mereka enggak terima dengan yang dibahas," ucap Ahok.

ERWAN HERMAWAN

Berita terkait

Kata Ahok soal Namanya Muncul di Bursa Pilgub DKI Jakarta

6 jam lalu

Kata Ahok soal Namanya Muncul di Bursa Pilgub DKI Jakarta

Politikus PDIP menyebut empat nama yang berpotensi maju di cagub DKI Jakarta. Ada nama Ahok.

Baca Selengkapnya

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

3 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

3 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

6 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

7 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

10 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

12 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

41 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

41 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

56 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya