Seorang pengendara motor menggunakan jasa gerobak untuk menerobos banjir di kawasan Grogol, Jakarta, 9 Februari 2015. Tarif jasa gerobak tersebut mulai dari Rp. 25 ribu hingga Rp. 150 ribu tergantung jarak, dalam sehari penghasilan mereka bisa mencapai Rp. 500 ribu, terlebih jika genangan air cukup tinggi. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
TEMPO.CO,Jakarta - Hujan yang mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya sejak Ahad malam lalu membuat sejumlah wilayah terendam banjir dengan ketinggian yang bervariasi. Salah satunya Ciledug, Kota Tangerang, Banten, tepatnya di sekitar kompleks Ciledug Indah 1, yang terendam 1,2 meter.
Ali Fikri, 52 tahun, mengatakan banjir sudah melanda kompleks itu sejak kemarin. "Tapi sekitar 03.00 WIB air meninggi karena ada kiriman dari Bogor," katanya, Selasa, 10 Februari 2015.
Sebelum air dari Bogor datang, ketinggian banjir di kompleks itu sekitar 70 sentimeter. "Sekarang di dalam kompleks sekitar 120 sentimeter," ujar Ali.
Ali mengatakan, karena adanya air kiriman itu, Jalan KH Hasyim Ashari yang terletak di kompleks Ciledug Indah kebanjiran. Akibatnya, akses dari Tangerang ke Jakarta terputus. "Jam 02.00 WIB jalanan belum banjir, tapi jam 03.00 WIB air datang, dan jalan banjir sekitar 70 sentimeter," ucapnya.
Menurut pantauan Tempo, ada beberapa mobil yang terendam banjir. Selain itu, akses jalan sudah ditutup oleh kepolisian dan Dinas Perhubungan Kota Tangerang. Namun beberapa pengendara sepeda motor nekat menerobos banjir. Akibatnya, sepeda motor mereka mogok.
Beberapa pengendara sepeda motor lain memilih menaikkan kendaraan mereka ke gerobak. Untuk melintasi banjir bersama sepeda motor di atas gerobak, mereka harus membayar Rp 40 ribu.
Sedangkan pejalan kaki yang hendak melewati lokasi banjir itu memilih menggunakan delman. Harga sewa delman itu dipatok Rp 10 ribu per orang untuk sekali jalan.
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
2 Maret 2024
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.