TEMPO.CO, Depok - Wakil Wali Kota Depok Idris Abdul Shomad mengatakan keterlibatan pelajar dalam aksi pencurian dengan kekerasan di Kota Depok murni tindak kejahatan. "Artinya, memang murni kenakalan remaja, bukan komplotan penjahat," katanya ketika ditemui di kantor Balai Kota Depok, Selasa, 10 Februari 2015.
Ia mengatakan terkait dengan keterlibatan pelajar tersebut pihaknya akan melakukan efektivitas Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan. "Di beberapa RW sudah dilakukan, dan kami akan lakukan secara masif," ujarnya.
Ia mengatakan dalam peraturan daerah tersebut diatur beberapa hal seperti tidak melakukan kegiatan hiburan pada pukul 18.00-20.00. "Ini belum efektif, nah ini kita sudah minta dinas pendidikan berkolaborasi dengan masyarakat untuk efektifkan peraturan tersebut."
Dalam peraturan daerah tersebut disebutkan bahwa setiap orang tua diwajibkan mematikan alat elektronik, seperti televisi, Internet, dan telepon seluler. Waktu tersebut dimanfaatkan untuk melakukan wajib belajar malam hari.
Ia mengatakan Pemerintah Kota Depok menilai pembinaan pelajar menjadi bagian dari pembinaan karakter yang seharusnya tertuang di dalam kurikulum 2013. Pembinaan tersebut menjadi tanggung jawab bersama orang tua dan sekolah.
Kasus pembegalan sepeda motor di Grand Depok City pada Minggu, 1 Februari 2015, melibatkan tiga pelajar sekolah menengah kejuruan. Ketiga pelaku mengaku pernah melakukan tindak pencurian dengan kekerasan atau pembegalan lainnya di Jalan Raya Krukut, Kecamatan Limo; Jalan Raya Margonda, Kota Depok; dan Jalan Raya Siak, Depok Timur. Ketiga pelaku diketahui berinisial D, 18 tahun, IS (18), dan ADP (18).
MAYA NAWANGWULAN
Berita terkait
Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya
7 hari lalu
Hindari risiko fatal dengan travel gelap. Ketahui dampak buruknya, termasuk kecelakaan, asuransi, dan tarif tak jelas.
Baca SelengkapnyaKapolres Jakut Klaim Kawasan Wisata Ancol Aman, Belum Ada Laporan Tindak Kriminal
16 hari lalu
Kapolres Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengklaim belum ada kerawanan dan berbagai tindak kriminal yang terjadi di kawasan wisata Ancol
Baca SelengkapnyaKilas Balik Program Sehari Tanpa Nasi di Depok, Belasan Siswa Pingsan 12 Tahun Lalu
11 Februari 2024
Acara pemecahan rekor MURI sehari tanpa nasi di Depok melibatkan puluhan ribu orang. Belasan siswa pingsan karena lemas
Baca SelengkapnyaAnies Tanggapi Isu Jual-beli Bangku Sekolah: Bentuk Kriminalitas
23 Januari 2024
Anies mengatakan itu merupakan penyimpanan, pelanggaran dan kriminalitas yang tidak boleh dibiarkan.
Baca SelengkapnyaPolisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang
2 Januari 2024
Diduga penganiayaan itu dilakukan karena pelaku ingin melindungi anak laki-lakinya yang lain yang juga adik korban, JW, 18 tahun.
Baca SelengkapnyaPrabowo Bilang Indonesia Negara Aman, Ini Daftar Negara dengan Kriminalitas Tertinggi
13 Desember 2023
Prabowo singgung Indonesia masih aman, damai, dan terkendali
Baca SelengkapnyaKriminal Sepekan: Ade Armando Digugat PDIP, Firli Akui Bertemu SYL, Wanita Mental Ditabrak Fortuner
29 Oktober 2023
Sejumlah peristiwa kriminalitas terjadi sepekan terakhir di Jabodetabek. Ade Armando digugat PDIP, Firli Bahuri, Fortuner tabrak wanita di Kembangan
Baca SelengkapnyaPolres Jakarta Utara: Ancol dan Sunter Daerah Rawan Kejahatan Pekan Lalu
13 Agustus 2023
Polres Jakarta Utara menandai Ancol hingga Sunter Agung dengan warna merah di peta kerawanan kejahatan
Baca SelengkapnyaPolisi Cari Penganiaya Guru SMA hingga Buta di Rejang Lebong
4 Agustus 2023
Pelaku menganiaya dengan menggunakan ketapel kepada guru SMA itu.
Baca SelengkapnyaPolisi Tangkap 2 Pelaku Mutilasi yang Sebar Tubuh Korban di Lima Lokasi
16 Juli 2023
Terkuaknya kasus mutilasi ini pasca temuan potongan-potongan tubuh manusia total di lima titik Sleman.
Baca Selengkapnya