TEMPO.CO , Tangerang: Hukuman mati bagi penyelundup narkotika rupanya tak membuat jera bagi para sindikat narkotika internasional. Terbukti arus penyelundupan melalui Bandara Soekarno-Hatta hingga saat ini masih terjadi.
Dalam kurun dua bulan Januari dan Februari 2015, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta, Badan Narkotika Nasional (BNN), Direktorat Narkoba Bareskrim Mabes Polri, dan Polres Bandara Soekarno-Hatta menggagalkan lima kasus penyelundupan narkoba dengan berbagai motif dan modus operandi.
Berdasarkan data yang diterima Tempo dari Kantor Bea dan Cukai Soekarno-Hatta, penindakan sampai 24 Februari 2015 ada delapan kasus dengan sembilan tersangka. Yang mengejutkan warga Negara Indonesia masih menjadi tersangka terbanyak dan tiga lainnya warga negara Cina.
Kepala Kantor Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta, Okto Irianto, mengatakan shabu (methamphetamine) masih mendominasi sebagai barang selundupan sebanyak 15.133 gram atau seberat 15.13 kilogram sabu dan ketamine seberat 60 gram."Nilai total barang bukti hasil penindakan selama kurun waktu dua bulan ini Rp 20,49 miliar," kata Okto, Selasa, 24 Februari 2015.
Derasnya penyelundupan narkotika menjadikan Bea dan Cukai Soekarno-Hatta juga meningkatkan kerja sama dengan lembaga penegak hukum lainnya. "Kami juga berkoordinasi dengan negara lain. Tersangka WN Cina ini, karena kami mendapatkan informasi dari negara asal melalui analisa intelejen bahwa akan ada penumpang yang dicurigai membawa narkotika dan itu yang kami pantau hingga mengamankanya,"kata Okto.
Adapun tren penyelundupan narkotika tahun ini tidak mengalami perbedaan signifikan dengan tahun sebelumnya. Pengiriman jasa titipan masih diminati jaringan narkotika internasional.
Dua kasus teranyar modus pengiriman jasa titipan adalah kasus pengiriman sabu seberat 2,02 kilogram (2.022 gram) shabu berbentuk kristal bening yang disembunyikan dalam dua kompresor. Dalam pengembangan kasus ini, polisi menangkap dua tersangka, EM, 43 tahun dan YT (35) pada Januari 2015.
Pada Februari 2015, Kantor Bea dan Cukai Soekarno-Hatta kembali menggagalkan penyelundupan sabu seberat 2,15 kilogram (2.148 gram) sabu kristal bening yang dikirim dari Hongkong melalui paket jasa kiriman.
"Kami menangkap penerima barang berinisial Z di Jakarta Barat,"kata Wakil Kepala Satuan Narkoba Polres Bandara, Ajun Komisaris Subekti, di aula Bea dan Cukai, Selasa, 24 Februari 2015.
Modus yang terungkap dalam pengiriman model pengiriman jasa titipan ini adalah memasukan barang haram itu ke dalam barang lain sebagai wadah. Kasus dengan tersangka EM dan YT menggunakan kompresor. Sedangkan kasus dengan tersangka Z dengan patung keramik berbentuk kodok. "Dimasukan ke dalam keramik kodok dengan sebelumnya dikemas dalam plastik,"kata Subekti.
Subekti mengatakan Polres Bandara bekerja sama pula dengan Aviation Security (pengamanan) Bandara Soekarno-Hatta untuk menggagalkan penyelundupan narkotika domestik. Ranah ini memang di luar kewenangan pengawasan petugas Bea dan Cukai Soekarno-Hatta.
AYU CIPTA
Berita terkait
Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024
2 jam lalu
Dari total sabu yang berhasil diamankan, Polres Metro Jakarta Barat berhasil menyelamatkan sebanyak 51.480 jiwa dari dampak buruk narkoba.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap
10 jam lalu
Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.
Baca SelengkapnyaPolisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan
1 hari lalu
Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.
Baca SelengkapnyaRio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali
2 hari lalu
Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.
Baca SelengkapnyaKurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta
2 hari lalu
GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.
Baca SelengkapnyaPolisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto
3 hari lalu
Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.
Baca SelengkapnyaKemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?
3 hari lalu
Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?
Baca SelengkapnyaBahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat
3 hari lalu
Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini
5 hari lalu
Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.
Baca SelengkapnyaPolisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu
5 hari lalu
Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?
Baca Selengkapnya