Warga Bogor Keluhkan Harga Beras Masih Tinggi

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Jumat, 27 Februari 2015 06:41 WIB

Seorang warga membawa sejumlah kantong beras saat operasi pasar beras di Pasar Wonokromo, Surabaya, 26 Februari 2015. Petugas membatas penjualan hanya 10 kilogram setiap orang. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta - BOGOR, - Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto menegaskan jika Pemerintah Kota Bogor menjamin ketersediaan beras di Kota Bogor masih aman dan tidak ada penimbunan beras yang dilakukan oleh oknum atau tengkulak beras.

Padahal saat ini yang dikeluhkan oleh warga Bogor bukan karena stok dan ketersediaan beras yang langka atau hilang, akan tetapi warga mengeluhkan kenaikan harga beras yang dalam dua pekan terakhir ini. Rata-rata kenaikan beras Rp 1.000 sampai Rp 1.500 perliter.

"Kondisi saat ini bukan kelangkaan beras yang terjadi tapi harga beras yang semakin mahal, dalam dua minggu terakhir ini, yang awalnya harga, Rp 8 ribu perliter sekarang menjadi Rp 10 ribu perliter dengan kwalitas beras yang sama," kata Ny Ikoy, salah seorang pedagang di Kota Bogor, Kamis 26 Februari 2015.

Dia mengatakan, untuk ketersediaan beras di Bogor masih banyak dan cukup untuk dua hingga 5 bulan kedepan, akan tetapi yang tidak dapat dikendalikan adalah harga beras yang terus merangkak naik, "Mudah-mudahan pemerintah dapat menurunkan harga beras, " kata dia.

Hal senada diungkapkan Harja, 42 tahun, salah satu pedagang beras di Pasar Bogor, saat ini stok masih aman meskipun ada keterlambatan, akan tetapi banyak masyarakat yang mengeluhkan kenaikan harga, yang awalnya Rp 450 ribu perkarung (50 kilogram) naik menjadi Rp 510 ribu perkarung."

"Untuk stok memang ada keterlambatan, tapi masih bisa mencukupi untuk kebutuhan masyarakat. Harga memang ada kenaikan yang tidak dapat dikendalikan," kata dia, setelah ditemui Wali Kota Bogor Bima Arya, saat melakukan sidak harga beras, Kamis 26 Februari 2015.

Menanggapi hal tersebut Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, pihaknya menjamin bahwa tidak ada penimbunan beras di Kota Bogor, "Jadi memang ada kenaikan harga beras. Kami menunggu operasi pasar dari disperindag. Tapi dipastikan tidak ada penimbunan," ungkapnya.

Menurut Bima, memang ada kenaikan harga beras seperti di wilayah lainnya. Rata-rata kenaikan beras berkisar antara Rp 3.000 hingga Rp 4.000. Untuk bisa menstabilkan harga beras kembali, "Kami akan menunggu operasi pasar yang akan dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan perdagangan (Disperindag) Kota Bogor," kata dia.

Sementara, Dirut PD. Pasar Pakuan Jaya, Andri Latif Asikin mengatakan, pihaknya juga akan terus memantau fluktuasi harga beras. selama ini pasokan beras di Pasar Baru Bogor disuplai dari gudang beras Bulog Dramaga, "Sampai saat ini pasokannya, masih stabil kalo kenaikan harga memang dari bulognya harga beras sudah naik. Jadi mau tidak mau harga di pasar juga naik, karena adanya keterlambatan panen," pungkasnya.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor Mangait Sinaga mengatakan jika kenaikan beras di Kota Bogor masih wajar, belum menyentuh kenaikan 10 persen sehingga belum perlu dilakukan operasi pasar. "Harganya beras saat ini masih fluktuatif, kenaikanya pun belum mencapai 10 persen. " katanya.

Dia mengatakan jika kebutuhan beras Kota Bogor mencapai 75.000 ton per bulan. "Pasokan di Kota Bogor aman. Sehingga belum saatnya dilakukan operasi pasar," kata dia.

M SIDIK PERMANA

Berita terkait

Kota Bogor Uji Coba Penggunaan Angkutan Listrik

35 hari lalu

Kota Bogor Uji Coba Penggunaan Angkutan Listrik

Ada 30 titik pemberhentian yang diujicobakan pada 4 April 2024.

Baca Selengkapnya

Tanam Padi Nutri Zinc untuk Penanganan Stunting Kota Bogor

35 hari lalu

Tanam Padi Nutri Zinc untuk Penanganan Stunting Kota Bogor

Juga sebagai upaya mengetaskan kemiskinan.

Baca Selengkapnya

Pemkot Bogor Perbaiki Jalan U-Turn Baranangsiang Mulai Besok, Jasa Marga Ingatkan Potensi Macet

19 Februari 2023

Pemkot Bogor Perbaiki Jalan U-Turn Baranangsiang Mulai Besok, Jasa Marga Ingatkan Potensi Macet

Jasa Marga meningingatkan potensi kemacetan di akses masuk Jalan Tol Jagorawi. Sebab, Pemkot Bogor akan memperbaiki jalan u-turn Baranangsiang.

Baca Selengkapnya

Alun-Alun Bogor Kumuh, Wakil Wali Kota Salahkan PKL: Mereka Ngeyel

5 Januari 2023

Alun-Alun Bogor Kumuh, Wakil Wali Kota Salahkan PKL: Mereka Ngeyel

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim menyebut para pedagang kaki lima (PKL) membuat kondisi alun-alun terkesan kumuh

Baca Selengkapnya

Dampak Kenaikan Harga BBM Terasa, Pemerintah Kota Bogor Naikkan Tarif Angkot

5 September 2022

Dampak Kenaikan Harga BBM Terasa, Pemerintah Kota Bogor Naikkan Tarif Angkot

Pemerintah Kota Bogor menaikkan tarif angkot sebesar Rp1.000 bagi pelajar dan Rp1.500 bagi penumpang umum sebagai dampak kenaikan harga BBM.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran, Boleh Wisata ke Kota Bogor Asalkan Bawa Hasil Tes Covid-19

10 Mei 2021

Libur Lebaran, Boleh Wisata ke Kota Bogor Asalkan Bawa Hasil Tes Covid-19

Pemerintah Kota Bogor mengizinkan warga

Baca Selengkapnya

APEKSI Sosialiasi Inpres Optimalisasi Jamsostek

8 April 2021

APEKSI Sosialiasi Inpres Optimalisasi Jamsostek

Ketua Apeksi Bima Arya Sugiarto menyambut baik Inpres Nomor 2 Tahun 2021 karena. berkomitmen sangat kuat untuk melindungi tenaga kerja formal, nonformal, rentan hingga pegawai Non ASN.

Baca Selengkapnya

Ganjil Genap Akhir Pekan Seperti Kota Bogor Tidak Ada Dalam Rencana DKI

5 Februari 2021

Ganjil Genap Akhir Pekan Seperti Kota Bogor Tidak Ada Dalam Rencana DKI

Pemerintah DKI masih akan melaksanakan program saat ini sampai 8 Februari, tak ada opsi ganjil genap di akhir pekan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Kota Bogor Siap Bangun 10 Koridor Kawasan Bisnis, Lokasinya?

17 Januari 2021

Pemerintah Kota Bogor Siap Bangun 10 Koridor Kawasan Bisnis, Lokasinya?

Pemerintah Kota Bogor siap membangun dan menata 10 koridor di kawasan bisnis Jalan Suryakencana Kota Bogor pada 2021.

Baca Selengkapnya

Balai Kota Bogor Disemprot Disinfektan Cegah Penularan Covid-19

14 Desember 2020

Balai Kota Bogor Disemprot Disinfektan Cegah Penularan Covid-19

Balai Kota Bogor disemprot disinfektan setelah Sekretaris Daerah (Sekda) Syarifah Sofiah Dwikorawati positif Covid-19.

Baca Selengkapnya