Ratusan Warga Dukung Ahok Bongkar Dana Siluman

Reporter

Minggu, 1 Maret 2015 09:11 WIB

Meme #SaveAhok yang mendukung Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama bermunculan setelah DPRD mengajukan hak angket mengenai rancangan APBD DKI 2015. Ahok dan DPRD tidak sependapat mengenai rincian APBD. Menurut Ahok terdapat "dana siluman" di dalamnya. Facebook.com

TEMPO.CO, Jakarta - Enam buah papan tulis dan banner sepanjang lima meter di Bundaran Hotel Indonesia, Ahad, 1 Maret 2015, penuh terisi ratusan tanda tangan serta memo. Memo-memo itu berisi dukungan warga kepada Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang membongkar dana siluman sebesar Rp 12,1 triliun.

Dana sebesar itu ditemukan Ahok dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah 2015, hasil pembahasan dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Diduga DPRD ada di balik munculnya anggaran siluman tersebut. Ahok pun melaporkan temuannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi Jumat kemarin.

Sejumlah dukungan mengalir kepada Ahok. Misalnya memo dari Yafi: "Pancung saja koruptor." Memo dari Erwin jauh lebih keras: "Basmi para politikus APBD." Memo lainnya, "Ahok y'll never walk alone," seperti tagline salah satu klub sepak bola. Aksi dukungan terhadap Ahok ini diinisiasi oleh akun @temanahok, komunitas pendukung Ahok di media sosial.

Aditya Yogi Prabowo, koordinator aksi, mengungkapkan ada sekitar 500 relawan yang akan mengawal acara dukungan terhadap Ahok ini. Relawan itu akan membagikan sekitar sepuluh ribu topeng bergambar Ahok kepada warga di acara car free day. Adapun puncak acara yakni pengunaan topeng Ahok secara serentak pada pukul 09.00 nanti.

Aditya mengatakan tidak ada yang membiayai aksi tersebut. Dana dibiayai sendiri oleh warga yang tergabung dalam komunitas pendukung Ahok, @temanahok. "Beli minuman saja sendiri," ucap dia. Tujuan dari aksi, ujar dia, adalah menyalurkan aspirasi warga untuk Ahok.

Erwin Koes, 40 tahun, salah satu warga yang mendukung Ahok mengapresiasi aksi yang dilakukan Aditya dan kawan-kawan. Ia menilai ada yang aneh dengan APBD 2015, termasuk pengadaan uninterruptable power supply (UPS) dalam mata anggaran 2014 senilai Rp 330 miliar. "Masa barang itu harganya miliaran," katanya. Ia mengaku mempunyai alat untuk menyimpan daya listrik itu di rumahnya tapi harganya tidak sampai miliaran.

Warga lain, Abdul Muis, 42 tahun, menyebut Ahok sebagai pemimpin yang berani. Ahok berani melawan ratusan anggota DPRD dalam mengungkap kasus anggaran siluman. "Ini sikap yang patut dicontoh," ujarnya.

ERWAN HERMAWAN

Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

2 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

2 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

3 hari lalu

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

Gibran berharap Pemerintah Kota Solo dapat menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh anggota DPRD.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

6 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

6 hari lalu

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

7 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

9 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

9 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

11 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

38 hari lalu

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan

Baca Selengkapnya