Ini Kata Menteri Anies Soal UPS yang Diprotes Ahok  

Reporter

Senin, 2 Maret 2015 17:02 WIB

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan memberikan sambutan saat meresmikan Gedung SMA Sekolah Indonesia di Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia, 20 Desember 2014. Foto: Sekretariat Konsul Jenderal RI Kota Kinabalu

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Anies Baswedan menilai pengadaan uninterruptible power supply (UPS) atau alat penyimpanan daya harus disesuaikan dengan kebutuhan di setiap sekolah.

Menurut Anies, tidak bisa UPS dipaksakan di sekolah yang tidak mengalami kendala listrik. "Tergantung tiap daerah, kalau ada masalah listrik, ya, bisa jadi perlu," kata Anies di Kantor Wakil Presiden, Senin, 2 Maret 2015. "Kalau tidak perlu, ya, tidak."

Namun Anies enggan berkomentar lebih jauh mengenai pengadaan UPS di setiap sekolah di Jakarta, yang harganya sampai miliaran rupiah dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah DKI Jakarta tahun 2015. Kalau persoalan itu, kata dia, silakan saja tanya ke pemerintah daerah karena sudah kewenangan di sana.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menduga ada penggelembungan APBD 2014. Dana itu ditemukan dari rancangan APBD yang dibuat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan versi pemerintah daerah yang dirancang dengan sistem e-budgeting.

Dari penelusuran anak buahnya, jumlah dana siluman sebesar Rp 12,1 triliun. Salah satunya adalah pengadaan alat UPS sebesar Rp 5,8 miliar per unit. Menurut informasi yang diperolehnya, harga satu UPS dengan kapasitas 40 kilovolt ampere hanya sekitar Rp 100 juta.

Kepala sekolah yang menerima UPS tersebut mengaku tidak memesan alat penyimpanan daya listrik tersebut. Mereka heran alat tersebut tiba-tiba datang ke sekolah. Mereka menilai alat UPS itu bukan kebutuhan mendesak.

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) DKI Jakarta sedang mengaudit pengadaan UPS. Kepala Perwakilan BPKP DKI Bonny Anang Dwijanto mengatakan audit investigasi itu dilakukan untuk membantu kepolisian. "Kami diminta kepolisian memperkuat penyelidikan mereka," katanya saat dihubungi, Senin, 2 Maret 2015.

REZA ADITYA


Berita terkait

Kata Ahok soal Namanya Muncul di Bursa Pilgub DKI Jakarta

6 jam lalu

Kata Ahok soal Namanya Muncul di Bursa Pilgub DKI Jakarta

Politikus PDIP menyebut empat nama yang berpotensi maju di cagub DKI Jakarta. Ada nama Ahok.

Baca Selengkapnya

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

3 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

3 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

6 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

7 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

10 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

12 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

25 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

41 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

41 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya