Demo Ahok Mendominasi Hari Bebas Kendaraan  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Minggu, 8 Maret 2015 13:03 WIB

Aksi warga membentangkan spanduk yang berisi dukungan, untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Digelar oleh gerakan Teman Ahok di Bundaran HI, Jakarta, 1 Maret 2015. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Pada hari ini, Ahad, 8 Maret 2015, Car Free Day atau Hari Bebas Kendaraan di sepanjang Jalan M.H. Thamrin sampai Jalan Sudirman didominasi unjuk rasa bertema Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, atau yang akrab dipanggil Ahok dan dugaan APBD siluman. Aksi unjuk rasa warga terutama terpusat di Bundaran Hotel Indonesia.

Uniknya, demo tentang Ahok hari ini terdiri atas berbagai kelompok masyarakat yang berbeda suara. Ada kelompok pendukung Ahok, ada pula yang mendukung Ahok dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta berdamai, tapi ada pula kumpulan warga yang meminta Ahok turun jabatan.

Sebagai contoh ada kelompok masyarakat bernama TemanAhok, Bara JP, dan Aliansi Nasionalis yang mendukung Gubernur Ahok. Kelompok TemanAhok membawa gambar setinggi orang dewasa yang menampilkan foto Gubernur Basuki mengenakan pakaian Betawi dan memegang golok.

Ketua Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) Syafti Hidayat lantang mendukung Ahok. Bahkan, dia berencana akan menduduki gedung DPRD DKI Jakarta sebagai wujud dukungannya.

"Selama ini rakyat Jakarta dibohongi oleh anggota DPRD tentang anggaran siluman. Pada saatnya nanti, kami akan menduduki DPRD Jakarta," kata Syafti.

Sekitar 30 meter dari lokasi unjuk rasa TemanAhok dan Bara JP, ada kelompok yang mendukung hak angket DPRD DKI Jakarta. Sambil membentang spanduk meminta Ahok turun, kelompok bernama Paguyuban Banten Jakarta itu berdiri di sisi barat Bundaran Hotel Indonesia.

Koordinator aksi, Muslih, menilai Ahok pantas didepak dari kursi gubernur. Isu pemalsuan dokumen Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2015 bukan menjadi alasan demo bagi Muslih dan kawan-kawan. Mereka lebih menyorot sifat Ahok yang kasar dan tak sopan.

"Kami malu punya pemimpin tak punya etika seperti itu," kata Muslih. Bersama Muslih, ada belasan pria yang mengenakan baju bertulis Front Pembela Islam. Mereka pun meneriakkan yel-yel melawan Ahok. "Pokoknya gue enggak mau tahu, Ahok harus turun," kata mereka.

Meski menggelar aksi sendiri-sendiri, ketiga kelompok berada di sisi utara Bundaran Hotel Indonesia. Kelompok pro-Ahok tampak lebih menghibur masyarakat dengan membentangkan gambar dan poster lucu.

Selain demo bertema Ahok, ada pula kelompok massa berunjuk rasa soal peringatan Hari Perempuan Sedunia yang jatuh pada hari ini. Ada pula massa yang berdemo tentang perlindungan terhadap pembantu rumah tangga hingga unjuk rasa bertema antikorupsi.

INDRA WIJAYA

Berita terkait

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

2 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

4 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

17 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

33 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

33 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

48 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

51 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

52 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

52 hari lalu

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

53 hari lalu

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya