Ada Jentik Nyamuk DBD di Rumah, Bakal Kena Denda  

Reporter

Rabu, 18 Maret 2015 04:48 WIB

Petugas dinas kesehatan DKI Jakarta melakukan penyemprotan asap (fogging) di kantor Pemprov DKI Jakarta, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, 10 Maret 2015. Penyemprotan (fogging) nyamuk Aedes Aegypti, dilakukan setelah Gubernur Basuki Tjahaja Purnama 'Ahok', terjangkit demam berdarah. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta: Demi menekan angka kasus demam berdarah dengue, Pemerintah Kota Jakarta Selatan menerapkan sanksi sosial bagi warga yang di rumahnya ditemukan jentik nyamuk Aedes aegypti. Rencananya diterapkan di tingkat rukun tetangga dan rukun warga.

"Sanksi sosial ini bisa diterapkan berdasarkan kesepakatan masyarakat," kata Wali Kota Jakarta Selatan Syamsuddin Noor di kantornya, Selasa, 17 Maret 2015. Sanksi yang dimaksud, menurut dia, bisa berupa denda atau yang lainnya. "Kalau ada temuan di lapangan, ada sanksi, misalnya kena denda. Tapi harus disepakati bersama."

Syamsuddin mengatakan pengenaan denda ini untuk mendorong warga memantau jentik nyamuk di rumahnya sendiri.

Pemkot pun menggalakkan agar setiap hari Jumat, pemantauan terhadap jentik rutin dilakukan dari pukul 09.00 sampai 09.30 WIB. Hal ini penting untuk mencegah berkembangnya nyamuk penyebab DBD.

Di Jakarta Selatan tercatat ada empat kecamatan dengan tingkat kasus DBD paling tinggi. Yaitu Kecamatan Pancoran, Kebayoran Baru, Pesanggrahan, dan Tebet.

Bagi wilayah yang rawan, Syamsuddin mengatakan akan dipasang spanduk untuk memberi tanda bahwa wilayah itu punya kasus DBD tinggi. "Akan dipasang di kecamatan atau kelurahan sebagai tanda bahwa lingkungan tersebut belum dapat menekan angka DBD," ujarnya.

Spanduk tersebut kurang-lebih berbunyi: "Seraaam...kelurahan kami tertinggi kasus demam berdarahnya. Ayo serentak lakukan pemberantasan PSN. Jadilah pemantau jentik di rumah sendiri setiap hari Jumat pukul 09.00 sampai 09.30 WIB. Ada sanksinya loh. Kalau ditemukan jentik akan dapat teguran dari lurah dan denda Rp 50 juta sesuai Perda Nomor 6 Tahun 2007 Bab VII Pasal 21 ayat 1."

Kepala Sudin Kesehatan Jakarta Selatan Yudhita Endah menambahkan, bulan ini akan rutin dilakukan fogging. Sebab, pada pekan terakhir, ada peningkatan jumlah penderita DBD yang cukup tinggi yakni dari 311 kasus menjadi 332 kasus. "Ini karena faktor cuaca juga," ujarnya.

Fogging rutin akan dilakukan setiap Jumat, Sabtu, dan Minggu setiap pekan di wilayah-wilayah yang dikhawatirkan terjangkit DBD. Ada sekitar 150 petugas fogging yang siap menyemprot gas untuk mematikan jentik-jentik nyamuk.

NINIS CHAIRUNNISA

Berita terkait

Pencegahan DBD Masih yang Paling Efektif untuk Mengatasinya

1 hari lalu

Pencegahan DBD Masih yang Paling Efektif untuk Mengatasinya

Mencegah lebih baik daripada mengobati, begitu juga dengan DBD. Berikut penjelasan Kemenkes.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

8 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

13 hari lalu

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

Studi baru menyebutkan ibu yang terkena DBD selama masa kehamilannya dapat mempengaruhi kesehatan bayi 3 tahun pertamanya.

Baca Selengkapnya

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

15 hari lalu

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda

Baca Selengkapnya

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

15 hari lalu

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

22 April ditetapkan sebagai Hari Demam Berdarah Nasional oleh Kemenkes, meningkatkan kesadaran wargauntuk dapat mencegah penyakit DBD.

Baca Selengkapnya

Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

17 hari lalu

Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

Waspada DBD di beberapa daerah. Di Sulawesi Selatan kasus demam berdarah naik drastis, 1.620 warga terjangkit dan 9 orang meninggal.

Baca Selengkapnya

Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

25 hari lalu

Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

Penyakit demam berdarah mengalami peningkatan pada libur lebaran 2024. Berikut buah-buahan yang bisa membantu pemulihan pasien DBD.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

25 hari lalu

Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

Penyakit hand, foot, and mouth disease (HFMD) tidak turut libur. Kemenkes ingatkan bahayanya termasuk demam berdarah atau DBD.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

27 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

27 hari lalu

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah

Baca Selengkapnya