Soal Anak Buah yang Mundur, Ahok: Dia Sedang Hamil

Reporter

Kamis, 19 Maret 2015 04:53 WIB

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) (kanan) mencoba Kendaraan bajaj listrik (Batik) dengan mengelilingi halaman Balai Kota, Jakarta, 6 Januari 2015. TEMPO/M IQBAL ICHSAN

TEMPO.CO , Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan salah satu pegawai negeri sipil yang ingin mengundurkan diri dari jabatannya berasal dari Dinas Kebersihan. Ia berujar pegawai itu merupakan eselon IV yang sedang mengandung anak kedua.

"Dia kirim surat ke saya," kata Ahok, sapaan Basuki, di Balai Kota, Rabu 18 Maret 2015.

Dalam surat itu, Ahok menuturkan, pegawai tersebut mengaku tak sanggup turun ke lapangan karena sedang hamil. Selain itu, anak pertamanya juga masih tergolong balita. Di sisi lain, pegawai itu mengatakan tak turun ke lapangan berarti tak memperoleh poin atas kinerja hariannya.

Pegawai tersebut, kata Ahok, memilih mundur dari jabatannya dan menjadi staf biasa. Pilihan ini diambil ketimbang hasil penilaiannya buruk akibat kondisinya tersebut. "Dia berharap kalau anaknya sudah besar catatan kariernya masih baik," ujar Ahok.

Ahok mengatakan pengunduran diri merupakan hak setiap pegawai. Ia memaklumi alasan mereka. Ahok membenarkan beban kerja berat yang diemban para pegawai eselon IV dan lurah. Ia berujar mereka diwajibkan terjun langsung ke lapangan untuk mengecek lingkungannya. Selain itu, standar penilaiannya pun ketat.

Menurut Ahok, posisi yang kosong akan diisi oleh pegawai lain yang lolos proses seleksi jabatan yang akan dilakukan pada bulan April mendatang. "Nanti ada seleksi jabatan lagi," kata Ahok.



Kepala Badan Kepegawaian Daerah DKI Jakarta Agus Suradika mengungkapkan banyak pegawai negeri sipil yang ingin mengundurkan diri. Kebanyakan dari mereka kaget lantaran ditempatkan di satuan kerja yang baru. "Banyak yang mau mundur," kata Agus di Balai Kota, Selasa, 17 Maret 2015.

Agus menjelaskan, para pegawai yang menyatakan ingin mengundurkan diri kebanyakan berasal dari eselon IV setingkat kepala seksi. Mereka merupakan pegawai hasil perombakan jabatan yang dilakukan pada 2 Januari 2015 lalu.

Agus menuturkan, mereka kaget dan merasa tidak cocok bekerja di tempat yang baru. Beberapa kasus keinginan mengundurkan diri ditemukan pada kepala sesi yang bertugas di sekolah. Ia berujar Badan Kepegawaian Daerah mengadakan pembinaan guna memupuk semangat para pegawai.

Meski begitu, Agus berujar belum ada pegawai yang dicopot usai pelantikan massal itu digelar. Ia mengatakan penilaian kinerja mereka baru akan dilakukan pada bulan April mendatang. Penyebabnya, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2015 juga baru bisa digunakan pada bulan tersebut.

Agus mengatakan, pada bulan yang sama, Badan Kepegawaian Daerah juga embali menggelar lelang jabatan. Mekanismenya, pegawai mengirimkan surat pengajuan diri tentang jabatan yang diinginkan. Selanjutnya, pegawai akan mengikuti serangkaian tes hingga hasil akhirnya diumumkan. "Prosesnya sudah dimulai," kata Agus.

LINDA HAIRANI

Berita terkait

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

2 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

2 hari lalu

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

Boyamin Saiman menyambangi KPK hari ini untuk menyampaikan surat permohonan bantuan kepada Nurul Ghufron. Satire minta dibantu mutasi PNS.

Baca Selengkapnya

Segini Perbandingan Gaji Prabowo saat Jadi Menteri dan Presiden Nanti

3 hari lalu

Segini Perbandingan Gaji Prabowo saat Jadi Menteri dan Presiden Nanti

Berikut perbandingan besar gaji yang diterima Prabowo ketika saat menjadi Menteri Pertahanan dengan Presiden.

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

4 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

PUPR, Kemensos dan Kemenhub Rekrut 84 Ribu CASN Tahun Ini, Simak Formasinya

4 hari lalu

PUPR, Kemensos dan Kemenhub Rekrut 84 Ribu CASN Tahun Ini, Simak Formasinya

Jumlah CASN yang direkrut terdiri atas 690 ribu PNS dan 1,6 juta untuk formasi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

Baca Selengkapnya

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

5 hari lalu

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

Institut Pemerintahan Dalam Negeri atau IPDN merupakan salah satu perguruan tinggi kedinasan yang banyak diminati selain STAN.

Baca Selengkapnya

ITB Buka Rekrutmen untuk 73 Dosen Tetap, Ini Formasi dan Syarat serta Seleksinya

11 hari lalu

ITB Buka Rekrutmen untuk 73 Dosen Tetap, Ini Formasi dan Syarat serta Seleksinya

Rekrutmen dosen tetap ITB non PNS sebelumnya pada 2022. Tuntutan perkembangan multikampus serta jumlah mahasiswanya.

Baca Selengkapnya

Dosen UNTAN Diduga Jadi Joki Nilai Mahasiswa S2, Biayanya Rp20-Rp30 Juta

12 hari lalu

Dosen UNTAN Diduga Jadi Joki Nilai Mahasiswa S2, Biayanya Rp20-Rp30 Juta

Sumber Tempo mengungkap jika seorang dosen di Untan diduga menjadi joki nilai mahasiswa program S2 di FISIP. Tarifnya mencapai Rp 30 juta.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

17 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kapan THR Pertama di Indonesia Dibagikan? Kaum Buruh Sempat Protes

20 hari lalu

Kapan THR Pertama di Indonesia Dibagikan? Kaum Buruh Sempat Protes

Sejarah THR yang sempat diprotes kaum buruh

Baca Selengkapnya