Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membuka apel besar Komitmen Aplikasi Deklarasi Sekolah Bersih, Damai dan Anti Korupsi se-Jakarta di Taman Monumen Nasional (Monas), Jakarta, 30 Desember 2014. Acara ini untuk menjadikan guru-guru teladan yang baik bagi siswanya. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - Kisruh anggaran daerah membuat keluarga Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok khawatir. Mereka bahkan menyarankan Ahok mengenakan rompi anti-peluru saat bepergian. "Mertua dan istri saya menyuruh, tapi saya tolak," kata Ahok di Balai Kota, Kamis, 19 Maret 2015.
Ahok mengaku tak pusing dengan kekhawatiran keluarganya. Menurut dia, mati saat mempertahankan upaya untuk membersihkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Jakarta dari anggaran siluman justru bakal menguntungkan dirinya. "Ini namanya the art of dying well," ujarnya.
Hari ini merupakan kesempatan terakhir bagi pemerintah DKI Jakarta dan Badan Anggaran DPRD untuk membahas hasil evaluasi APBD. Kedua lembaga tinggi di Ibu Kota itu harus menyusun kesimpulan yang akan diserahkan kepada Kementerian Dalam Negeri pada Jumat, 20 Maret 2015.
Ahok mengatakan hal terpenting yang harus dilakukan saat ini adalah menyelesaikan evaluasi APBD yang dibuat Kementerian. Ia meminta para satuan kerja perangkat daerah menolak pokok-pokok pikiran yang bersifat pemborosan dari anggota Dewan. "Saya siap berantem dengan DPRD sampai 2017," kata Ahok.