Ibu Setrika Anak Tiri, 'Allah Maha Pemurah, Saya Tidak'  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 26 Maret 2015 07:38 WIB

Sejumlah tanda tangan warga pada spanduk Hari Anti Kekerasan pada perempuan dan anak di Bundaran HI, Jakarta, (25/11). Tanda tangan tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap undang-undang anti kekerasan yang sering menimpa perempuan. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Amarah Sri Ningsih, 40 tahun, akhirnya tumpah juga. Dia meluapkan kekesalannya yang disimpan selama satu tahun terakhir. Dia sampai berjanji tak akan memaafkan perempuan yang ditemuinya di kantor Kepolisian Resor Jakarta Timur, Ahad 22 Maret 2015.

"Walaupun Allah Maha Pemurah, tapi saya tak akan bermurah dengan dia (Suhaeni)," kata dia saat ditemui Tempo di Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu, 25 Maret 2015. Menurut Sri, kesalahan Suhaeni sudah berkali lipat banyaknya. Awalnya, Suhaeni merebut suaminya (Uka, 42 tahun) dengan nikah siri setahun lalu.

Lalu, Suhaeni menyuruh Uka membawa paksa anak bungsu Ningsih, DA, 9 tahun, dari sekolah. Gara-gara Suhaeni, kata dia, anak keduanya sempat putus sekolah di STM karena stres menanggung beban masalah keluarga.

Tak sampai di situ, DA ternyata mendapat perlakuan buruk dari Suhaeni. Puncaknya, pipi kiri DA disetrika karena dianggap tak menuruti perkataan Suhaeni. "Perempuan mana yang sanggup memaafkan perempuan begitu," kata dia.

Sri sempat meneriakkan umpatan pada Suhaeni. Hampir pula dia menjambak Suhaeni. Tapi, hal itu tak terjadi karena ditahan oleh orang-orang yang ada di unit PPA, Polres Jakarta Timur. "Kesel saya sudah lebih dari ubun-ubun," kata dia.

Dia juga mengaku kesal dengan suaminya karena sempat membela Suhaeni. Suaminya sempat ingin mencabut tuntutan Suhaeni, tapi hal ini jelas dilarang keras olehnya. "Jika dia ketahuan bela lagi, saya juga akan tuntut dia," geramnya.

Saat ini Sri fokus memulihkan kondisi fisik dan psikis DA. Masih banyak perjalanan yang harus dilewati DA untuk sembuh. Dokter bedah yang memeriksanya mengatakan bahwa DA harus melakukan bedah plastik untuk mencegah adanya bekas di pipinya.

DA juga harus pergi ke psikolog untuk menyembuhkan kondisi mentalnya yang trauma. "Jika saya mengingat hal ini, saya jadi kembali marah," kata dia.

YOLANDA RYAN ARMINDYA

Berita terkait

Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental

23 hari lalu

Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental

Psikolog menyebut para pelaku kekerasan anak cenderung memiliki gangguan kesehatan mental dan biasanya orang terdekat.

Baca Selengkapnya

Komnas PA: Kasus Kekerasan Anak Meningkat 30 Persen Tahun ini, Terbanyak Terjadi di Keluarga dan Sekolah

29 Desember 2023

Komnas PA: Kasus Kekerasan Anak Meningkat 30 Persen Tahun ini, Terbanyak Terjadi di Keluarga dan Sekolah

Kasus kekerasan terhadap anak terbanyak tahun ini adalah kekerasan seksual

Baca Selengkapnya

Viral Kasus KDRT Dialami Dokter Qory, Begini Ancaman Hukuman Bagi Pelaku KDRT

18 November 2023

Viral Kasus KDRT Dialami Dokter Qory, Begini Ancaman Hukuman Bagi Pelaku KDRT

Belakangan ramai di media sosial kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dialami dokter Qory. Apa hukuman bagi pelaku KDRT?

Baca Selengkapnya

Deddy Mizwar dan Nenek Ariel Tatum Pemeran Film Arie Hanggara, Kisah Tragis Bocah 7 Tahun

10 November 2023

Deddy Mizwar dan Nenek Ariel Tatum Pemeran Film Arie Hanggara, Kisah Tragis Bocah 7 Tahun

Kematian anak berusia 7 tahun karena disiksa orang tuanya diangkat ke layar lebar. Film Arie Hanggara dibintangi Deddy Mizwar dan nenek Ariel Tatum.

Baca Selengkapnya

Dokter di Makassar Jadi Tersangka Usai Aniaya Balita, Berikut Pasal-Pasal Kekerasan Terhadap Anak

4 Agustus 2023

Dokter di Makassar Jadi Tersangka Usai Aniaya Balita, Berikut Pasal-Pasal Kekerasan Terhadap Anak

Seorang dokter di Makassar ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan terhadap anak. Pahami pasal-pasal kekerasan terhadap anak.

Baca Selengkapnya

Anak yang Ditelantarkan Ibu Kandung di Depok Dapat Pendampingan Psikologi dan Hukum

7 Februari 2023

Anak yang Ditelantarkan Ibu Kandung di Depok Dapat Pendampingan Psikologi dan Hukum

Pemerintah Kota Depok akan memberikan pendampingan psikologis dan hukum karena anak yang disiram air panas oleh ibunya sendiri itu trauma.

Baca Selengkapnya

Anak yang Ditelantarkan Ibu Kandung di Depok Alami Luka Bakar Grade 2

7 Februari 2023

Anak yang Ditelantarkan Ibu Kandung di Depok Alami Luka Bakar Grade 2

Peristiwa KDRT yang dialaminya itu diduga membuat korban, warga Cipayung Depok, trauma.

Baca Selengkapnya

Berikut Langkah Hukum yang Dapat Ditempuh saat Anak Menjadi Korban Bullying

20 November 2022

Berikut Langkah Hukum yang Dapat Ditempuh saat Anak Menjadi Korban Bullying

Saat anak menjadi korban bullying, orang tua dapat melaporkan pelaku ke Komnas HAM dan polisi dengan membawa bukti dari peristiwa tersebut.

Baca Selengkapnya

Kekerasan terhadap Anak Marak, Perhimpunan Perempuan: Seharusnya Aman dan Nyaman

8 Agustus 2022

Kekerasan terhadap Anak Marak, Perhimpunan Perempuan: Seharusnya Aman dan Nyaman

Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia (PPLIPI) mengedukasi warga DKI Jakarta untuk mencegah kekerasan terhadap anak dengan segala bentuknya.

Baca Selengkapnya

Tangerang dan Depok Raih Predikat Kota Layak Anak Kategori Nindya

24 Juli 2022

Tangerang dan Depok Raih Predikat Kota Layak Anak Kategori Nindya

Ada beberapa poin penting yang menyebabkan Kota Tangerang meraih predikat Kota Layak Anak 2022.

Baca Selengkapnya