Dibebaskan, Satu Terduga ISIS Terbukti Tak Terlibat  

Reporter

Jumat, 27 Maret 2015 15:48 WIB

Infografis "ISIS di Nusantara". (Unay)

TEMPO.CO, Jakarta - Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia membebaskan satu orang yang ditangkap karena diduga terkait jaringan terorisme Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

"Satu yang dibebaskan atas nama Yusrizal karena tidak terbukti terlibat," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar Rikwanto kepada Tempo, Jumat, 27 Maret 2015.

Rikwanto menjelaskan Yusrizal ditangkap bersamaan dengan tersangka Aprimul di Petukangan, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 21 Maret 2015. "Yusrizal adalah paman Aprimul," ujarnya.

Pada Sabtu itu, tim Detasemen Antiteror 88 Mabes Polri bersama Polda Metro Jaya juga menangkap tiga tersangka lainnya, yakni M. Fachri ditangkap di Tangerang Selatan, Jack alias Engkos dan Furqon ditangkap di Tambun (Bekasi), dan Amin Mude di Cibubur. Dalam penangkapan itu, ujar Rikwanto, anggota menyita barang bukti berupa sembilan unit telepon seluler, uang tunai Rp 8 juta, uang tunai US$ 5.300, laptop beserta hardisk eksternal, serta dokumen surat-surat kelengkapan paspor dan tiket.

Rikwanto menjelaskan tersangka Fachri dipersangkakan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Teror, UU Nomor 9 Tahun 2013 tentang Pemberantasan Pendanaan Teror, dan UU Nomor 8 Tahun 2011 tentang ITE serta makar.

"Karena MF (M. Fachri) diduga terlibat sebagai pelaksana dalam pembinaan, pengarahan, dan perekrutan simpatisan ISIS untuk berangkat ke Irak dan Suriah secara langsung atau melalui Internet," kata Rikwanto kepada Tempo, Minggu, 22 Maret 2015.

Fachri juga terlibat dalam penyaluran dana untuk kegiatan sukarelawan ISIS di Indonesia untuk berangkat ke Irak dan Suriah. Selain itu, Fachri juga sebagai pemilik situs www.almustaqbal.net yang berisi berita provokasi dan kebencian serta ajakan bergabung dengan ISIS. "MS juga diduga membuat dan mengunduh video pelatihan anak oleh ISIS di YouTube," ujarnya.

Sedangkan tersangka Aprimul, Jack alias Engkos Koswara, Amin Mude, dan Furqon dijerat Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Teror, UU Nomor 9 Tahun 2013 tentang Pemberantasan Pendanaan Teror serta Makar. Sebab, selain diduga terlibat pembinaan, pengarahan, dan perekrutan simpatisan ISIS untuk berangkat ke Irak dan Suriah, mereka turut melakukan pengumpulan dan penyaluran dana.

"Termasuk dokumen paspor dan mengurus keberangkatan 16 orang WNI yang tertangkap di Turki dan 21 WNI lainnya yang sudah bergabung ke ISIS," kata Rikwanto.

Sehari setelah penangkapan itu, tim Polda Metro dan Densus 88 pun langsung melakukan penggeledahan di empat tempat, yakni Cisauk Tangerang, Cibubur, Petukangan (Jakarta Selatan), dan Tambun (Bekasi). "Penggeledahan untuk mencari bukti tambahan dan didapat buku-buku jihad, seragam, dan bendera ISIS," ujarnya.

AFRILIA SURYANIS

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

2 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

21 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

22 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

30 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

31 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

33 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

33 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

33 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

34 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

34 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya