Farhat Abbas: Gagal Masuk KPK, Capres, Loloskah Bupati?  

Reporter

Selasa, 31 Maret 2015 06:38 WIB

Farhat Abbas. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO , Jakarta: Nama Farhat Abbas muncul sebagai calon wakil bupati Bogor dari Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Djan Farid. Bupati Bogor Nurhayanti mengaku sudah menerima surat rekomendasi pengajuan Farhat Abbas sebagai calon wakil bupati. DPP PPP kubu Djan Faridz merekomendasikan Farhat sebagai pendamping Nurhayanti.





Tampilnya nama Farhat Abbas, mantan suami Nia Daniati itu, membuat kaget kader PPP Kabupaten Bogor. Ternyata rencana ini tak disambut positif. Wakil Sekretaris DPC PPP Kabupaten Bogor Yuyud Wahyudin tidak setuju Farhat Abbas menjadi calon Wakil Bupati Bogor. "Siapa dia? Kok bisa seenaknya muncul tanpa track record yang jelas," ujar Yuyud.





Farhat Abbas mengklaim dirinya sudah lama berkecimpung di dunia politik, khususnya bergiat di partai berlambang Ka’bah. Dia menyebut ajakan Djan untuk masuk ke PPP sesaat mantan Menteri Perumahan Rakyat itu terpilih sebagai Ketua Umum menggantikan Suryadharma Ali. “PPP mencari figur yang cocok untuk membawa Bogor lebih baik,” ujarnya.

Tak hanya sekali ini saja Farhat Abbas mencalonkan untuk suatu jabatan. Setidaknya tiga kali ia pernah mengadu peruntungan di dunia politik. Apa saja?

1. Calon Pimpinan KPK

Dua kali Farhat mencoba peruntungan menduduki posisi pimpinan KPK. Lulusan Universitas Pasundan itu pernah memakai jurus lain ketika acara debat calon KPK di gedung Jakarta Media CenterR. Waktu itu Juni 2010, ia mencoba memikat dengan bernyanyi.

"Bukannya apa-apa, tapi kalau lewat lagu biasanya jadi diperhatikan," kata Farhat sebelum bernyanyi. Lirik yang dia nyanyikan seperti ini: Bukan takut KPK, bukan takut mereka, tapi takut korupsi....

Bukan cuma bernyanyi, Farhat mencantumkan sudah membuat novel berjudul "Sayur Emas" pada 2007.

2. Calon Bupati Kolaka

Farhat Abbas berpasangan dengan Sabarudin Labamba. Mereka maju dari jalur nonpartai atau independen. Pada pengundian nomor urut yang dilakukan pada 5 September 2013, Farhat sumringah mendapatkan nomor urut tiga.

"Dalam Pancasila, sila ketiga berarti persatuan, jadi mantap ini dapat nomor tiga," katanya kepada wartawan. Namun, ia belum beruntung. Hasilnya Farhat hanya memperoleh 5.404 suara atau 3,23 persen.


Advertising
Advertising

3. Calon Presiden


Lulusan magister hukum Universitas Padjajaran pada 2008 ini tidak mau tanggung-tanggung. Pada 2012, ia menyatakan siap menjadi calon presiden.


Farhat Abbas berujar, ingin maju sebagai calon Presiden pada Pilpres 2014 menggunakan satu partai, yang tergolong partai gurem pada pemilihan umum 2014 . "Saya akan sumpah pocong dan bersumpah untuk tidak korupsi," kata Farhat Rabu, 26 Desember 2012.

"Ini penting agar tidak berani berbohong, dan korupsi. Efeknya, mereka para pejabat berpikir ulang kalo mau korupsi," ujar pria kelahiran Tembilahan, Riau ini.

Tidak jelas dengan siapa Farhat berpasangan. Namun pada 2013 ia pernah mengaku kemungkinan menggandeng Permaisuri Raja Keraton Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X, Gusti Kanjeng Ratu Hemas, untuk mendampinginya sebagai calon wakil presiden 2014. "Beliau punya figur seorang ratu, juga duduk di Dewan Perwakilan Daerah. Selain itu, tak pernah ada masalah atau cacat hukum. Itu kekuatan besar," kata Farhat di Yogyakarta.


EVAN | PDAT | Pelbagai sumber

Berita terkait

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

6 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Farhat Abbas Laporkan Gilbert Lumoindong soal Dugaan Penistaan Agama

8 hari lalu

Farhat Abbas Laporkan Gilbert Lumoindong soal Dugaan Penistaan Agama

Khotbah Gilbert Lumoindong yang membandingkan zakat di Islam dan Kristen dilaporkan ke polisi atas tuduhan penistaan agama

Baca Selengkapnya

5 Caleg Artis dengan Perolehan Suara Terendah

51 hari lalu

5 Caleg Artis dengan Perolehan Suara Terendah

Sejumlah caleg artis diprediksi gagal ke Senayan karena perolehan suara yang minim

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP Soal Pelecehan Seksual

25 Desember 2022

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP Soal Pelecehan Seksual

Ketua KPU Hasyim Asyari dilaporkan ke DKPP soal dugaan pelecehan seksual terhadap Mischa Hasnaeni Moein alias Wanita Emas.

Baca Selengkapnya

Begini Isi Gugatan Farhat Abbas atas Tersingkirnya Partai Pandai di Tahapan Pemilu

18 Agustus 2022

Begini Isi Gugatan Farhat Abbas atas Tersingkirnya Partai Pandai di Tahapan Pemilu

Farhat Abbas mengklaim sudah melengkapi seluruh persyaratan Partai Pandai sesuai rentang waktu yang diberikan hingga 14 Agustus 2022.

Baca Selengkapnya

Farhat Abbas Layangkan Gugatan ke Bawaslu Soal Keputusan KPU yang Tak Loloskan Partai Pandai

18 Agustus 2022

Farhat Abbas Layangkan Gugatan ke Bawaslu Soal Keputusan KPU yang Tak Loloskan Partai Pandai

Farhat Abbas menyatakan telah melengkapi dokumen persyaratan untuk menjadi calon peserta Pemilu 2024 ke KPU.

Baca Selengkapnya

16 Parpol Gagal Jadi Peserta Pemilu 2024: Partai Besutan Farhat Abbas hingga Cucu Soeharto

16 Agustus 2022

16 Parpol Gagal Jadi Peserta Pemilu 2024: Partai Besutan Farhat Abbas hingga Cucu Soeharto

Sebanyak 16 partai gagal menjadi calon peserta Pemilu 2024, karena dokumen pendaftaran mereka dinyatakan tidak lengkap hingga akhir masa pendaftaran pada 14 Agustus 2022.

Baca Selengkapnya

Dokumen Belum Lengkap, Prima hingga Partai Farhat Abbas Diberi Waktu sampai 14 Agustus

2 Agustus 2022

Dokumen Belum Lengkap, Prima hingga Partai Farhat Abbas Diberi Waktu sampai 14 Agustus

Prima, Partai Reformasi dan Partai Pandai Pandai besutan Farhat Abbas disebut sedang menyiapkan kekurangan berkas yang diminta KPU

Baca Selengkapnya

Daftarkan Partai Pandai ke KPU, Farhat Abbas Optimistis Lolos Jadi Peserta Pemilu 2024

1 Agustus 2022

Daftarkan Partai Pandai ke KPU, Farhat Abbas Optimistis Lolos Jadi Peserta Pemilu 2024

Farhat Abbas mengklaim struktur kepengurusan Partai Pandai sudah terbentuk di 34 provinsi Indonesia. Dia klaim ada 30 persen keterwakilan perempuan.

Baca Selengkapnya

Farhat Abbas Daftarkan Partai Pandai ke KPU, Yakin Jadi Peserta Pemilu 2024

1 Agustus 2022

Farhat Abbas Daftarkan Partai Pandai ke KPU, Yakin Jadi Peserta Pemilu 2024

Farhat Abbas bahkan menargetkan partainya lolos ambang batas parlemen dengan perolehan suara 7-10 persen.

Baca Selengkapnya