TEMPO.CO, Jakarta - Ruas Jalan Otista Raya, Jakarta Timur, kembali ditutup mulai Selasa, 21 April 2015, karena pembangunan sudetan Ciliwung. Penutupan untuk yang kedua kalinya ini, setelah tahun lalu juga ditutup, akan dilakukan selama 70 hari.
Pada 10 Mei 2014, akses Jalan Otista Raya ditutup karena pengerjaan arriving shaft atau titik pertemuan untuk pengeboran bagian inlet di Jalan Otista Raya dan outlet di Jalan DI Panjaitan.
Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur Bernad Octavianus mengatakan, selama penutupan, arus lalu lintas akan dialihkan. Adapun rute pengalihannya sama dengan tahun sebelumnya. "Seperti tahun lalu," ucapnya saat dihubungi Tempo, Minggu, 19 April 2015.
Bernard menjelaskan, bagi pengendara dari barat menuju timur, akan dialihkan melalui Jalan Otista Raya, Otista III, Kebon Nanas, dan berakhir di Jalan D.I. Panjaitan. Adapun arah sebaliknya, dari timur menuju barat, pengendara bisa melewati Jalan Ahmad Yani, Kebon Nanas Selatan, lalu menuju Otista 3.
Manajer Proyek PT Wijaya Karya Ismu Sutopo menuturkan penutupan ruas Jalan Otista yang kedua kalinya terkait dengan pengambilan mata bor proyek sudetan Ciliwung. "Sebelumnya dipasang, sekarang mau diambil," katanya.
Menurut dia, waktu penutupan yang lamanya 70 hari sudah dihitung dengan matang. Selain melakukan pengambilan mata bor, waktu tersebut digunakan untuk melakukan persiapan pengeboran lanjutan selama 1,5 bulan. "Perlu persiapkan peralatan juga," ucapnya.
Ismu mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak terkait selama penutupan, seperti Dinas Perhubungan dan Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Jakarta Timur. "Semua sudah dikoordinasikan."
ERWAN HERMAWAN
Berita terkait
BRIN Batal Tutup Jalan Serpong-Parung, Ratusan Warga Tangsel dan Bogor Membubarkan Diri
5 hari lalu
Kepada massa pengunjuk rasa, Ana memastikan status lahan yang dijadikan jalan provinsi merupakan aset BRIN.
Baca SelengkapnyaTunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa
5 hari lalu
Warga berencana tetap menggelar unjuk rasa, bila BRIN tak memenuhi permintaan mereka.
Baca SelengkapnyaPenutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga
5 hari lalu
Perwakilan warga yang menolak penutupan jalan BRIN, Rojit mengatakan unjuk rasa ketiga kalinya ini akan digelar di depan kantor BRIN.
Baca SelengkapnyaBRIN Rencanakan Temui Warga Usai Penutupan Jalan Akses Serpong Parung Diprotes
8 hari lalu
Warga perbatasan Tangerang Selatan dan Kabupaten Bogor memprotes rencana BRIN menutup jalan Serpong-Parung
Baca SelengkapnyaBRIN Klaim Penutupan Jalan Akses Serpong-Parung untuk Meningkatkan Kegiatan Riset
8 hari lalu
BRIN mengatakan telah membangun jalan baru sebagai pengganti jalan akses penghubung Serpong dan Parung yang akan ditutup
Baca SelengkapnyaPenjelasan BRIN soal Penutupan Jalan Serpong-Parung yang Diprotes Warga
8 hari lalu
BRIN menjelaskan soal rencana pengalihan akses jalan yang melintas di Kawasan Sains dan Teknologi atau KST B.J. Habibie, Serpong,
Baca SelengkapnyaJawab Protes Warga Soal Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN Akan Sediakan Sentra UMKM di Jalan Lingkar
8 hari lalu
Warga Bogor dan Tangsel memprotes rencana BRIN menutup jalan yang selama ini berada di kawasan lembaga riset itu.
Baca SelengkapnyaWarga Tangsel-Bogor Tolak Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN: Bukan Penutupan tapi Pengalihan
9 hari lalu
BRIN Yan Riyanto membantah jika institusinya menutup jalan Serpong-Parung. Dia menyebut BRIN hanya mengalihkan arus jalan.
Baca SelengkapnyaBlokade Jalan Serpong-Parung, Ratusan Warga Bogor dan Tangsel Bersatu Tolak Penutupan Jalan oleh BRIN
10 hari lalu
Ratusan warga Bogor dan Tangsel menggelar aksi menolak rencana penutupan jalan BRIN. Dianggap bisa mematikan rezeki warga.
Baca SelengkapnyaSoal Penutupan Jalan BRIN di Serpong, Wali Kota Tangsel Angkat Bicara
11 hari lalu
warga sekitar kompleks BRIN berunjuk rasa menolak penutupan jalan yang menjadi akses jalan Serpong - Parung itu.
Baca Selengkapnya