Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat tiba di kantor Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Jakarta, Selasa 6 Januari 2015. pertemuan tersebut membahas program infrastruktur daerah diantaranya pembangunan Giant Sea Wall Hingga Kereta Layang di DKI Jakarta. M IQBAL ICHSAN/ TEMPO
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan masyarakat Indonesia secara tidak sadar belum bisa menerima kenyataan bahwa kaum perempuan bisa lebih maju dibanding laki-laki. Ahok berujar, pemahaman ini justru menunjukkan kemunduran dari semangat yang diperjuangkan Kartini.
"Alam bawah sadar kita masih tak menerima bahwa perempuan lebih maju," ucap Ahok di Balai Kota, Selasa, 21 April 2015. Padahal, tutur Ahok, perempuan berperan penting dalam kesuksesan banyak orang.
Ahok menjelaskan, kondisi ini tak jauh berbeda dibanding pemahaman warga Amerika Serikat. Jalan perempuan untuk menduduki posisi presiden di kedua negara masih sulit. Indonesia, kata Ahok, sedikit lebih beruntung lantaran pernah memiliki Megawati Soekarnoputri sebagai presiden.
Untuk itu, Ahok membuka peluang seluas-luasnya bagi perempuan untuk berkarier di jajaran pejabat Pemerintah Provinsi DKI. Ahok mempersilakan pegawai perempuan mengikuti tes setiap ada evaluasi kenaikan jabatan.
Ahok pun mengaku tak membatasi porsi jabatan yang bisa diisi perempuan. Menurut Ahok, pembatasan itu malah menjadi penghinaan bagi perempuan. "Tak usah pakai jatah, perempuan mampu bersaing, kok," ujarnya.
PT Pegadaian Dukung Kesetaraan Gender Melalui Edukasi Keuangan
3 hari lalu
PT Pegadaian Dukung Kesetaraan Gender Melalui Edukasi Keuangan
Dalam rangka memperingati Hari Kartini, PT Pegadaian dukung Kegiatan Edukasi Keuangan bertema "Perempuan Cerdas Keuangan, Perempuan Indonesia Hebat" yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).