Kisah Rindu Penjaja Cinta, Kencan Buta tanpa Asmara

Reporter

Rabu, 22 April 2015 05:40 WIB

Ilustrasi prostitusi online. asiaone.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kematian Deudeuh Alfisahrin menguak bisnis prostitusi online lewat media sosial. Pembunuhnya, Muhammad Prio Santoso, mengenal perempuan 28 tahun itu lewat Twitter. Saat keduanya berhubungan pada Jumat, 10 April 2015, Prio membunuhnya karena tersinggung ucapan Deudeuh yang menyebut tubuhnya bau tak sedap. Koran Tempo menelusuri bisnis prostitusi yang tumbuh seiring koneksi Internet kian meluas tersebut.

Apa yang terjadi kepada Deudeuh adalah risiko paling fatal para penyedia jasa kencan lewat Internet. Rindu, penjaja cinta di dunia online, lebih senang berkencan di kamar kosnya di Jakarta Selatan.

Rindu merasa jauh lebih aman berkencan di kosnya dibanding di hotel. “Penjaga tahu pekerjaan saya, sehingga mereka akan mengawasi setiap tamu yang masuk kamar saya,” ucap perempuan 30 tahun yang setahun ini menjadi penjaja cinta lewat Internet.

Rindu tak punya germo. Dia mengelola sendiri akun Twitter dan Facebook dengan dibantu seorang teman. Nomor telepon yang tercantum di akun itu pun dia pegang sendiri. Setiap hari, rata-rata dia melayani lima laki-laki. Di akunnya jelas disebutkan dia tak melayani berhubungan badan lewat belakang dan dengan kekerasan.

Tapi Rindu pernah kecolongan ketika menerima seorang masokis di hotel. Pulang dari sana, tubuhnya biru lebam dan ada bekas cambuk di punggungnya. “Saya kapok meski dia mau membayar lebih,” tuturnya. Tarif Rindu dalam kencan normal sebesar Rp 1,5 juta per jam.

Rindu juga rajin periksa kesehatan dengan biaya Rp 1 juta setiap bulan. Apalagi Rindu punya pacar orang Malaysia yang datang sewaktu-waktu ke Jakarta. Pacarnya itu, kata dia, tak tahu pekerjaannya di Jakarta. Bulan lalu, mereka putus karena tak tahan berpisah jauh.

Dengan tamu-tamunya, Rindu menolak jatuh cinta. Dia tak mau bertemu dengan laki-laki yang datang kedua kali dengan membawa cokelat atau bunga dan mulai memanggilnya dengan sebutan “sayang”. Menurut dia, melibatkan perasaan akan mengganggu kencan dengan laki-laki berbeda. “Saya hanya menikmatinya,” katanya.

Kekerasan, kejahatan, penyakit, dan perasaan adalah ancaman bagi para penjaja cinta online. Kini mereka mesti hati-hati, karena Menteri Komunikasi dan Informatika berencana membekukan akun-akun tak senonoh di media sosial. Hal itu membuat Rindu cemas.

YOLANDA RYAN ARMINDYA

Berita terkait

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

2 hari lalu

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

Polda Metro Jaya mendalami dugaan pembunuhan dalam kasus penemuan mayat dalam koper yang ditemukan di Bekasi.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

3 hari lalu

Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

Polda Metro Jaya mengungkap identitas mayat dalam koper yang ditemukan di semak belukar di Jalan Kalimalang, Desa Sukadanu, Cikarang Barat, Bekasi

Baca Selengkapnya

Penemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan

3 hari lalu

Penemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan

Polisi mengungkap kasus penemuan mayat wanita di dermaga Pulau Pari, Kepualuan Seribu, Jakarta

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

4 hari lalu

Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

Para tersangka sepakat akan menjalankan rencana pembunuhan terhadap wanita itu saat malam takbiran.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

4 hari lalu

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.

Baca Selengkapnya

Tante Bunuh Keponakan Berusia 7 Tahun di Tangerang, Sakit Hati Ibu Korban Tak Meminjami Uang Rp 300 Ribu

4 hari lalu

Tante Bunuh Keponakan Berusia 7 Tahun di Tangerang, Sakit Hati Ibu Korban Tak Meminjami Uang Rp 300 Ribu

Seorang tante membunuh keponakan yang berusia 7 tahun di Tangerang karena sakit hati ibu korban tak meminjami uang Rp 300 ribu.

Baca Selengkapnya

Seorang Wanita 40 Tahun di Tangerang Diduga Membunuh Ponakannya yang Berusia 7 Tahun

4 hari lalu

Seorang Wanita 40 Tahun di Tangerang Diduga Membunuh Ponakannya yang Berusia 7 Tahun

Polisi menangkap seorang wanita 40 tahun di Tangerang yang diduga membunuh ponakannya yang berusia 7 tahun.

Baca Selengkapnya

Temuan Kerangka Manusia di Wonogiri, Polisi Tetapkan Pemilik Pekarangan sebagai Tersangka Pembunuhan

5 hari lalu

Temuan Kerangka Manusia di Wonogiri, Polisi Tetapkan Pemilik Pekarangan sebagai Tersangka Pembunuhan

Polres Wonogiri, menetapkan SPY, 44 tahun, sebagai tersangka pembunuhan dalam kasus penemuan kerangka manusia di Desa Setren, Wonogiri.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan di Kedai Anak Mami, Pelaku Tinggalkan Korban dalam Kondisi Pendarahan Saat Mengugurkan Janin

5 hari lalu

Pembunuhan di Kedai Anak Mami, Pelaku Tinggalkan Korban dalam Kondisi Pendarahan Saat Mengugurkan Janin

Seorang wanita menjadi korban pembunuhan. Jasadnya ditemukan di sebuah Kedai Anak Mami di Kelapa Gading. Hendak menggugurkan janin.

Baca Selengkapnya

Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

5 hari lalu

Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

Pelaku diduga membunuh korban di Pulau Pari karena sakit hati.

Baca Selengkapnya