Instalasi Rusak, Separo Tinja Warga Bekasi Dibuang ke Kali

Reporter

Editor

Ali Anwar

Senin, 27 April 2015 19:25 WIB

Sejumlah anak bermain di Kali Malang, Bekasi, Jawa Barat, 13 Oktober 2014. Minimnya lahan bermain di Kota Bekasi membuat sejumlah anak-anak memanfaatkan kali sebagai tempat bermain. TEMPO/M IQBAL ICHSAN

TEMPO.CO, Bekasi - Beberapa kolam Instalasi Pengolah Limbah Tinja di Sumur Batu, Bantargebang, Kota Bekasi, rusak selama delapan tahun. Akibatnya, IPLT yang dibangun pada 2004 tersebut hanya mampu menampung 60 meter kubik per hari dari daya tamping maksimal 120 meter kubik per hari.



"Kami memiliki empat kolam penampungan, tapi tidak berfungsi," kata Kepala Dinas Bangunan dan Pemukiman, Kota Bekasi, Dadang Ginanjar, Senin, 27 April 2015. Sebagian besar pengusaha limbah tinja pun membuang kotoran separo warga Kota Bekasi secara liar ke sejumlah kali. Saat ini, jumlah penduduk Kota Bekasi sekitar 2,5 juta jiwa.



Dampak lanjutannya, kata dia, air sungai tercemar limbah E-coli, sehingga kualitas air baku yang diolah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi menurun. Para pengusaha penyedotan tinja, umumnya membuang tinja tersebut ke Kali Bekasi dan Kali Malang.


Advertising
Advertising


Di kali yang biasa dijadikan lokasi pembuangan tinja illegal, kandungan bakteri E-colinya tinggi, sampai 2.100 mpm/100ml. Padahal standar baku mutunya maksimum 1.000 mpm/100 ml. “Kondisi ini tambah diperparah oleh limbah industri dan domestic,” ujar Dadang.

Sebenarnya Pemerintah Kota Bekasi sudah mengimbau para pengusaha limbah tinja agar untuk sementara membuang limbahnya ke IPLT Pulogebang, Jakarta Timur. Namun, sebagian pengusaha enggan. Alasannya, selain jauh dari Bekasi, juga harus membayar retribusi puluhan ribu rupiah ke IPLT.



Sebagai tanggung jawab terhadap warga yang telah membayar pajak dan retribusi, serta untuk meminimalisasi pencemaran lingkungan, kata dia, Pemerintah Kota Bekasi akan memperbaiki kolam tinja yang rusat tersebut. "Kami akan mengoperasikan kembali," kata dia.



Dia oprimistis IPLT segera normal kembali, karena dalam Anggaran Pendapatan Daerah Kota Bekasi 2015, sudah tersedia dana sebesar Rp 3 miliar untuk memperbaiki kolam tinja tersebut. Dana tersebut akan digunakan untuk membeli peralatan pengolah limbah. "Kami juga mencoba minta bantuan ke pemerintah pusat," kata Dadang.



ADI WARSONO

Berita terkait

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

27 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

46 hari lalu

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

Gakkum KLHK menetapkan empat tersangka pencemaran lingkungan di Taman Nasional Karimunjawa. Kejahatan terkait limbah ilegal dari tambak udang.

Baca Selengkapnya

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

14 Januari 2024

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

Peningkatan aktivitas industri pertambangan menimbulkan risiko terjadinya pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

12 November 2023

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

Sampah pembalut dan popok dikenal kerap menjadi masalah. Sagu disebut-sebut bisa membuat dua benda itu ramah lingkungan

Baca Selengkapnya

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

10 Oktober 2023

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

Pabrik pengolahan jagung PT Global Solid Agrindo (PT GSA) dilaporkan warga ke Ombudsman karena diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

5 Oktober 2023

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

Pandawara Group mengunggah video terbaru yang berisi permohonan maaf hingga memberi klarifikasi terkait tujuan bersihkan Pantai Cibutun Loji Sukabumi

Baca Selengkapnya

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

29 September 2023

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

Warga Karimunjawa, Kabupaten Jepara menolak keberadaan tambak udang yang diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

28 Agustus 2023

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

Paparan polusi udara secara terus menerus meningkatkan risiko perubahan pigmentasi kulit seperti hiperpigmentasi atau peningkatan produksi melanin. Hal ini menyebabkan timbulnya masalah bintik atau bercak gelap pada kulit.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

18 Agustus 2023

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

Pemerintah berencana kenakan pajak pencemaran lingkungan. Hal ini tertuang dalam Pasal 206 Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2021. Begini bunyinya.

Baca Selengkapnya

Plt Wali Kota Bekasi yang Cabut Izin Stadion Acara Anies Mengaku Tak Teliti, PDIP Bantah Beri Instruksi

29 Juli 2023

Plt Wali Kota Bekasi yang Cabut Izin Stadion Acara Anies Mengaku Tak Teliti, PDIP Bantah Beri Instruksi

PDIP bantah beri instruksi Plt Wali Kota Bekasi untuk cabut izin Stadion acara Anies. Tri Adhianto juga mengaku bahwa dirinya tidak teliti.

Baca Selengkapnya