Rekonstruksi Deudeuh: Kisah di Kamar Hingga Galau di Stasiun

Reporter

Editor

Grace gandhi

Kamis, 7 Mei 2015 06:21 WIB

Deudeuh Alfisahrin. Twitter.com/@Tataa_chubby

TEMPO.CO , Jakarta: Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya segera melimpahkan berkas kasus pembunuhan Deudeuh Alfi Syahrin ke kejaksaan. Kepala Unit I Sub Direktorat Jatanras Polda Komisaris Buddy Towoliu menyatakan, berkas pembunuhan oleh M. Prio Santoso itu sudah hampir lengkap.

"Kira-kira pekan depan lengkap dan langsung dilimpahkan ke kejaksaan," ujar dia kepada Tempo, Rabu, 6 Mei 2015.

Buddy mengatakan salah satu syarat kelengkapan berkas adalah proses reka ulang peristiwa yang terjadi. Karena itu, pasca rekonstruksi hari ini, berkas kasus pembunuhan sudah hampir lengkap. Dokumen lain yang masih belum lengkap adalah hasil uji forensik dari laboratorium.

Hasil tes itu bakal menguatkan bukti bahwa Prio benar-benar merupakan orang yang berada di kamar kos Deudeuh dan membunuh perempuan berusia 26 tahun tersebut. Bukti hasil lab itu antara lain berupa sperma, bercak darah, dan sidik jadi. "Hasil lab kira-kira selesai pekan depan," ujar dia.

Adapun perihal rekonstruksi yang digelar polisi, Prio memperagakan 28 adegan dari awal hingga akhir. Sebanyak 25 adegan dilakukan di rumah kos di Jalan Tebet Utara 15C, Tebet Timur, Tebet, Jakarta Selatan. Sedangkan tiga adegan sisanya dilaksanakan di Stasiun Cawang.

Dalam gelar perkara itu, Prio mempraktekan adegan yang dimulai sejak dia tiba di rumah kos bercat abu-abu dengan aksen merah. Guru les di sebuah lembaga bimbingan belajar di Kedoya, Jakarta Barat, itu lalu menghubungi Deudeuh untuk memberitahukan bahwa dia sudah tiba. Tak lama kemudian dia pun masuk dalam rumah tersebut.



Begitu tiba di kamar nomor 28, Prio langsung masuk. Pintu kamar itu pun tidak dikunci oleh Deudeuh sehingga tersangka bisa leluasa masuk. "Saat masuk saya lihat dia lagi memegang telepon genggam," ujar Prio.

Prio lalu langsung masuk ke kamar mandi untuk buang air kecil. Setelah itu, tersangka dan Deudeuh yang diperagakan oleh polisi itu pun langsung memperagakan aktivitas menanggalkan pakaian. Keduanya lalu berbincang dalam posisi terlentang.



Sesaat kemudian, Deudeuh....

<!-more-->



Sesaat kemudian, Deudeuh mengambil posisi bercinta. Namun perempuan yang biasa dipanggil Tata Chubby itu kemudian berteriak karena Prio "beraksi" secara tiba-tiba. Saat tengah berasyik masyuk, Deudeuh kemudian menghardik Prio dengan menyebut aroma tubuhnya tidak sedap.

Naik pitam, tersangka langsung mencekik leher Deudeuh dari belakang. Korban pun melawan hingga tersangka terjatuh. "Dia berontak dan setalah itu saya jatuh," kata Prio.

Sambil terengah-engah, Deudeuh mencoba menjauh sambil merangkak untuk mengambil alat catok rambut. Namun, Prio dengan sigap menghalaunya dan langsung mencekik korban. Tak lama kemudian korban pun mulai kehabisan nafas.

Melihat korbannya masih, laki-laki satu anak itu kembali mencekik leher Deudeuh menggunakan kabel alat catok hingga tewas. Prio kemudian menyumpal mulut korban dengan kaos kaki miliknya. Ia pun segera membersihkan diri dan bergegas pergi.

Sebelum pergi, dia mengambil sejumlah harta korban berupa telepon genggam, komputer tablet, dan uang tunai. Kemudian dia mengunci kamar kos itu dari luar dan segera menuju Stasiun Cawang menggunakan taksi Blue Bird.

Dalam adegan reka ulang di stasiun, Prio memperagakan dia membeli tiket perjalanan ke Bogor melalui peron stasiun. Setelah melewati pintu masuk, dia langsung berjalan ke ujung stasiun untuk menunggu KRL. Dia pun duduk termenung di ujung stasiun sambil membuang kunci kamar kos Deudeuh.

Pengacara tersangka, Ramzi, mengatakan seluruh adegan yang diperagakan dalam reka ulang sudah sesuai dengan keterangan tersangka ketika pemeriksaan. "Jadi total 28 adegan, 25 di Tebet, dan 3 di Stasiun Cawang," ujar dia.

Namun, Ramzi enggan berkomentar banyak dalam rekonstruksi tersebut. Hanya saja, dia menyatakan kliennya siap mengikuti seluruh proses hukum yang berlaku.

Sebelumnya, Deudeuh Alfi Syahrin alias Tata Chubby dibunuh oleh M. Prio Santoso pada 11 April 2015. Deudeuh diketahui merupakan penyedia jasa prostitusi yang memasarkan dirinya secara online. Pembunuhan itu sendiri terjadi karena pelaku sakit hati dengan ucapan korban yang menyebut dirinya bau badan.

Akibat perbuatannya, Prio kini mendekam di ruang tahanan Polda Metro Jaya. Dia dijerat dengan hukuman pidana berlapis, yakni Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dan Pasal 365 tentang Pencurian dengan Kekerasan. Prio terancam hukuman penjara hingga 20 tahun.

DIMAS SIREGAR




Advertising
Advertising

Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

1 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

1 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

1 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

1 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

1 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

2 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

2 hari lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

2 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya