Empat Keanehan Orangtua Penelantar Anak di Cibubur

Reporter

Sabtu, 16 Mei 2015 07:15 WIB

Sxc.hu

TEMPO.CO , Jakarta: Peristiwa penelantaran anak di Cibubur menyibak beberapa keanehan dalam keseharian Utomo Permono dan Nurindria Sari, orangtua AD. Larangan mereka terhadap AD untuk tidur di rumah dan tak memberi dia makan adalah satu dari sekian kejanggalan yang dilihat oleh warga sekitar perumahan Citra Gran Cibubur, Cluster Nusa Dua Blok E8.



Berikut beberapa kejanggalan Utomo dan Nurindria menurut penilaian warga:

1. Tak pernah bersosialisasi
Utomo dan Nurindria disebut tak pernah bersosialisasi dengan warga. Sugeng Pribadi, Ketua RT 03 RW 11, menyebut keluarga tersebut sangat tertutup. “Pulang dan pergi langsung kunci pintu rumah,” kata dia kepada Tempo, Jumat 15 Mei 2015.

Sugeng menambahkan, mereka juga tak pernah datang pada acara yang diselenggarakan komunitas di perumahan tersebut. Bahkan, surat undangan acara apa pun belum tentu diterima dan dibaca.

2. Menunggak iuran warga
Sugeng menyebut sejak menempati rumah dua lantai di Cluster Nusa Dua Blok E8 Nomor 37, Utomo dan Nurindria tak pernah membayar iuran warga. Padahal beragam acara di sekitar perumahan mereka, kata Sugeng, sepenuhnya disokong dari kas yang dikumpulkan dari iuran tersebut.

Pengurus RT, kata Sugeng, sudah pernah menegur mereka agar ikut berpartisipasi dalam iuran warga. Alih-alih mendapat tanggapan, utusan pengurus RT tak pernah dibukakan pintu.

3. Menutup semua ventilasi rumah
Selain tertutup dalam relasi sosial, Utomo dan Nurindria juga tak ingin celah di rumahnya terbuka sedikit pun. “Ventilasi saja ditutup dengan kertas,” Sugeng menjelaskan.

Hal itu juga dijumpai Tempo saat mengikuti penangkapan Utomo dan Nurindria. Sesaat setelah pintu rumah didobrak polisi, terlihat ruangan di lantai dasar sangat gelap dan lembab. Padahal, mereka menata ruangan tersebut sebagai ruang utama beraktivitas. Sedangkan ranjang tidur dan segala perabotan diletakkan di lantai dasar.

4. Diduga memakai sabu
Fakta ini terungkap setelah polisi menggeledah lantai dua rumah Utomo dan Nurindria. Tim menemukan paket sabu serta alat hisap. “Ada 12 plastik yang sudah habis, satu utuh, dan satu lagi tinggal setengahnya,” kata Sugeng yang menyaksikan penggeledahan tersebut.

RAYMUNDUS RIKANG

Berita terkait

Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental

23 hari lalu

Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental

Psikolog menyebut para pelaku kekerasan anak cenderung memiliki gangguan kesehatan mental dan biasanya orang terdekat.

Baca Selengkapnya

Komnas PA: Kasus Kekerasan Anak Meningkat 30 Persen Tahun ini, Terbanyak Terjadi di Keluarga dan Sekolah

29 Desember 2023

Komnas PA: Kasus Kekerasan Anak Meningkat 30 Persen Tahun ini, Terbanyak Terjadi di Keluarga dan Sekolah

Kasus kekerasan terhadap anak terbanyak tahun ini adalah kekerasan seksual

Baca Selengkapnya

Viral Kasus KDRT Dialami Dokter Qory, Begini Ancaman Hukuman Bagi Pelaku KDRT

18 November 2023

Viral Kasus KDRT Dialami Dokter Qory, Begini Ancaman Hukuman Bagi Pelaku KDRT

Belakangan ramai di media sosial kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dialami dokter Qory. Apa hukuman bagi pelaku KDRT?

Baca Selengkapnya

Deddy Mizwar dan Nenek Ariel Tatum Pemeran Film Arie Hanggara, Kisah Tragis Bocah 7 Tahun

10 November 2023

Deddy Mizwar dan Nenek Ariel Tatum Pemeran Film Arie Hanggara, Kisah Tragis Bocah 7 Tahun

Kematian anak berusia 7 tahun karena disiksa orang tuanya diangkat ke layar lebar. Film Arie Hanggara dibintangi Deddy Mizwar dan nenek Ariel Tatum.

Baca Selengkapnya

Dokter di Makassar Jadi Tersangka Usai Aniaya Balita, Berikut Pasal-Pasal Kekerasan Terhadap Anak

4 Agustus 2023

Dokter di Makassar Jadi Tersangka Usai Aniaya Balita, Berikut Pasal-Pasal Kekerasan Terhadap Anak

Seorang dokter di Makassar ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan terhadap anak. Pahami pasal-pasal kekerasan terhadap anak.

Baca Selengkapnya

Anak yang Ditelantarkan Ibu Kandung di Depok Dapat Pendampingan Psikologi dan Hukum

7 Februari 2023

Anak yang Ditelantarkan Ibu Kandung di Depok Dapat Pendampingan Psikologi dan Hukum

Pemerintah Kota Depok akan memberikan pendampingan psikologis dan hukum karena anak yang disiram air panas oleh ibunya sendiri itu trauma.

Baca Selengkapnya

Anak yang Ditelantarkan Ibu Kandung di Depok Alami Luka Bakar Grade 2

7 Februari 2023

Anak yang Ditelantarkan Ibu Kandung di Depok Alami Luka Bakar Grade 2

Peristiwa KDRT yang dialaminya itu diduga membuat korban, warga Cipayung Depok, trauma.

Baca Selengkapnya

Berikut Langkah Hukum yang Dapat Ditempuh saat Anak Menjadi Korban Bullying

20 November 2022

Berikut Langkah Hukum yang Dapat Ditempuh saat Anak Menjadi Korban Bullying

Saat anak menjadi korban bullying, orang tua dapat melaporkan pelaku ke Komnas HAM dan polisi dengan membawa bukti dari peristiwa tersebut.

Baca Selengkapnya

Kekerasan terhadap Anak Marak, Perhimpunan Perempuan: Seharusnya Aman dan Nyaman

8 Agustus 2022

Kekerasan terhadap Anak Marak, Perhimpunan Perempuan: Seharusnya Aman dan Nyaman

Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia (PPLIPI) mengedukasi warga DKI Jakarta untuk mencegah kekerasan terhadap anak dengan segala bentuknya.

Baca Selengkapnya

Tangerang dan Depok Raih Predikat Kota Layak Anak Kategori Nindya

24 Juli 2022

Tangerang dan Depok Raih Predikat Kota Layak Anak Kategori Nindya

Ada beberapa poin penting yang menyebabkan Kota Tangerang meraih predikat Kota Layak Anak 2022.

Baca Selengkapnya