Demo Depan Istana Ricuh, Polisi Tangkap Satu Mahasiswa

Reporter

Kamis, 21 Mei 2015 20:34 WIB

Ratusan mahasiswa tarik menarik kawat berduri, dengan pihak kepolisian saat berdemo di depan Istana Merdeka, Jakarta, 20 Mei 2015. Dalam aksinya mahasiswa menuntut Jokowi-JK mundur, karena dianggap gagal mensejahterakan rakyat. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Demonstrasi mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di depan Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara sempat ricuh. Penyebabnya, demonstran membakar keranda pada sore hari, sekitar pukul 17.00 WIB.

Para mahasiswa itu menyalatkan keranda yang dianggap sebagai simbol matinya keadilan pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Usai salat, keranda itu dibakar. Api menjalar cepat karena keranda terbuat dari kayu dan kain.

Polisi yang menganggap pembakaran keranda tersebut berbahaya lantas berupaya untuk memadamkannya. Namun mahasiswa menolak. Mereka berupaya untuk membakar habis keranda tersebut. Alhasil aksi saling dorong antara polisi dan mahasiswa tak terhindarkan. "Kayunya banyak dan apinya sudah terlalu tinggi, maka kami wajib mencegahnya," ujar Kepala Kepolisian Resor Jakarta Pusat Komisaris Besar Hendro Pandowo.

Polisi lantas berupaya untuk menangkap seorang mahasiswa yang diduga terus memprovokasi keadaan. Tak lama, polisi pun kemudian melepaskan mahasiswa tersebut dan kondisi kembali normal.

Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia membentuk barikade. Mahasiswa tampak berupaya melindungi sang mahasiswi dan berupaya agar kericuhan tak menjalar di barisan mereka.

Dalam demonstrasi di depan Istana Negara tersebut, mahasiswa menuntut untuk mengembalikan subsidi Bahan Bakar Minyak dan menasionalisasi Blok Mahakam dan PT Freeport Indonesia. Polisi menutup Jalan Medan Merdeka Utara.

GANGSAR PARIKESIT

Berita terkait

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

8 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

9 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

9 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

11 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

11 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

13 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

17 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

17 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

19 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

19 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya