Kisah Meri, Pembersih Kaca Gedung Tinggi yang Juga Desainer

Reporter

Sabtu, 23 Mei 2015 07:27 WIB

Meri Susilawati, pekerja rope access. dok pribadi

TEMPO.CO, Jakarta - Bekerja di lingkungan maskulin seperti jadi pekerja rope access tak serta merta membuat Meri Susilawati berkarakter seperti lelaki. Bahkan dirinya masih tetap merawat rambutnya tetap panjang untuk membedakan dirinya dengan lawan jenis.


"Rambut potongan panjang saja pernah dipanggil Mas," kata Meri saat ditemui Tempo di kantornya di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis 14 Mei 2015. (Baca:Meri, Gadis Penakluk Pencakar Langit Pertama di Asia Tenggara)

Meski sehari-hari Meri bekerja bergelantungan di gedung-gedung pencakar langit untuk membersihkan kaca jendela atau di rig-rig lepas pantai, dia masih menjaga hobi dan kegemarannya sejak kecil yakni membuat rancangan pakaian dan menjahit. "nenek saya selalu bilang apapun pekerjaan saya, apapun pilihan yang saya jalani, kemampuan memasak, menjahit mutlak dimiliki perempuan," kata Meri. "Apalagi saya orang Minang," ujar dia lagi.

Bekal keterampilan semacam itu diyakini sang nenek bisa menjadi modal perempuan untuk bertahan hidup dan juga modal untuk berumah tangga. "Nenek saya selalu bilang, kalau sewaktu-waktu suami melarang saya bekerja di luar, maka ada hal yang bisa saya lakukan dari dalam rumah untuk bisa menghasilkan uang," kata dia.(Baca:Meri Tinggalkan Cita-cita Desainer Demi Bergelantungan di Gedung)


Meri tak melihat bekal yang diberikan neneknya sejak kecil mengkerangkeng dirinya dalam stigma perempuan dan laki-laki. Justru menurut dia itu jadi kelebihan lain bagi perempuan yang bisa bekerja di lingkungan laki-laki, tapi juga punya kemampuan lain yang jarang lelaki lakukan.

Meri masih menghormati batas bagaimana laki-laki dan perempuan bisa bekerja di lingkungan dengan porsi yang sama. Bagaimana pun tetap ada beda dari keduanya dan Meri memahami itu sebagai konsep saling melengkapi, kata sulung dari dua bersaudara tersebut. Meski dirinya bekerja, Meri mengatakan suatu saat nanti jika dirinya menikah ia akan menerima apa pun yang diupayakan sang suami untuk menafkahi keluarga.


"Saya mau makan dari penghasilan suami saya berapa pun dan apapun yang dihasilkan," kata dia. "Semua yang dilakukan suami kelak tentu wujud tanggung jawabnya dan saya tidak mau menghalangi dia untuk melakukan hal itu (menafkahi keluarga)," kata Meri lagi. (Baca: Bergelantungan di Gedung, Meri Bikin Deg-degan Adik dan Pacar)

Meri mengatakan karir yang dijalaninya saat ini tentu akan ada puncaknya. Meri ingin suatu saat nanti dia bisa mendedikasikan diri sebagai pengajar di bidang yang sudah digelutinya selama delapan tahun terakhir.


"Kalau nanti saya menikah, berkeluarga, semakin tua, tentu tidak mungkin terus bergelantung dengan tali, meski tidak ada batasan usianya," kata dia sambil tertawa. Menjadi prototype bagi rope access perempuan lain di Indonesia dan Asia adalah gol besarnya, menjadi pengajar dan instruktur di bidang yang sama menjadi impiannya saat sudah lelah untuk melakukan aktivitas fisik itu pada satu waktu.

AISHA SHAIDRA

Advertising
Advertising

Berita terkait

5 Bangunan Pernah Menyandang Sebagai Gedung Pencakar Langit Tertinggi di Dunia

5 Januari 2024

5 Bangunan Pernah Menyandang Sebagai Gedung Pencakar Langit Tertinggi di Dunia

Saat ini, gedung pencakar langit tertinggi masih dipegang oleh Dubai, Uni Emirat Arab yaitu gedung Burj Khalifa yang tingginya mencapai 828 meter.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Menarik Burj Khalifa, Gedung Pencakar Langit Tertinggi Saat Ini

5 Januari 2024

5 Fakta Menarik Burj Khalifa, Gedung Pencakar Langit Tertinggi Saat Ini

Biaya pembangunan Burj Khalifa diperkirakan mencapai sekitar 1,5 miliar dolar AS. Lebih dari 85 seniman di seluruh dunia menaungi resolusi kerja menara ini.

Baca Selengkapnya

Memperingati Pencakar Langit Tertinggi di Dunia Burj Khalifa Resmi Dibuka 14 Tahun Lalu

5 Januari 2024

Memperingati Pencakar Langit Tertinggi di Dunia Burj Khalifa Resmi Dibuka 14 Tahun Lalu

Burj Khalifa adalah gedung dengan ketinggian 2.717 kaki (828 meter). Lebih dari 12.000 orang dari 30 negara berbeda ambil bagian dalam pembangunannya.

Baca Selengkapnya

Stadion Bersejarah dan Hutan Kota di Tokyo Terancam Gedung Pencakar Langit, UNESCO Cawe-cawe

8 September 2023

Stadion Bersejarah dan Hutan Kota di Tokyo Terancam Gedung Pencakar Langit, UNESCO Cawe-cawe

UNESCO mengeluarkan "peringatan warisan" menyerukan pelestarian Taman Jingu di Tokyo dan sekitar 3.000 pohoh, yang terancam digusur untuk bangunan.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta KTT ASEAN yang Perlu Diketahui

7 September 2023

Fakta-Fakta KTT ASEAN yang Perlu Diketahui

Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT ASEAN merupakan pertemuan antara pemimpin-pemimpin negara anggota ASEAN.

Baca Selengkapnya

Deretan Tempat Menakutkan dan Angker di Amerika Serikat, Ada Empire State Building

25 Agustus 2023

Deretan Tempat Menakutkan dan Angker di Amerika Serikat, Ada Empire State Building

Siapa sangka di balik kemegahannya ada juga kisah seram yang mengiringi gedung-gedung terkenal di Amerika Serikat ini sehingga jadi tempat menakutkan.

Baca Selengkapnya

Mengenal Selebgram Remi Lucidi, Pemanjat Gedung yang Jatuh dari Lantai 68

2 Agustus 2023

Mengenal Selebgram Remi Lucidi, Pemanjat Gedung yang Jatuh dari Lantai 68

Remi Lucidi selebgram yang hobinya memanjat gedung itu jatuh dari lantai 68 Tregunter Tower

Baca Selengkapnya

Pria Inggris Ditahan Polisi, Nekat Panjat Menara Lotte di Korea Selatan

12 Juni 2023

Pria Inggris Ditahan Polisi, Nekat Panjat Menara Lotte di Korea Selatan

Polisi Korea Selatan menahan seorang pria Inggris yang memanjat gedung Lotte World tanpa pengaman apa pun.

Baca Selengkapnya

India Hancurkan Menara Kembar Setinggi 100 Meter dalam Hitungan Detik

29 Agustus 2022

India Hancurkan Menara Kembar Setinggi 100 Meter dalam Hitungan Detik

Dua gedung pencakar langit setinggi 100 meter dihancurkan di India karena melanggar aturan.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Bangun Kota Canggih dan Gedung dari Kaca Terbesar di Dunia

26 Juli 2022

Arab Saudi Bangun Kota Canggih dan Gedung dari Kaca Terbesar di Dunia

Pangeran Mohammed bin Salman dari Arab Saudi membangun proyek prestisius gedung pencakar langit kaca menelan biaya hingga 1 triliun dolar AS.

Baca Selengkapnya