Ilustrasi Tenaga Kerja Indonesia (TKI). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
TEMPO.CO, Lumajang - Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Lumajang Ismail menerima laporan ihwal tewasnya seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kecamatan Yosowilangun, Lumajang, di Kairo Mesir. TKI bernama Winarti Musiar diduga dibunuh oleh majikannya sendiri.
"Kami juga sudah menerima informasi itu," kata Ismail di kantor Disnakertrans, Rabu, 27 Mei 2015. Disnakertrans hingga saat ini belum memperoleh data yang utuh ihwal latar belakang Winarti sejak keberangkatannya ke Mesir hingga dikabarkan tewas saat ini.
Ismail belum bisa memastikan penyebab kematian Winarti. Ditanya ihwal dugaan pembunuhan yang dilakukan majikan korban, Ismail belum bisa memastikan. "Informasinya sakit," kata Ismail.
Ismail melanjutkan, pihaknya sudah berusaha untuk melacak data pribadi Winarti mulai dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispenduk Capil) hingga Badan Nasional Penempatan dan Pemberangkatan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI). "Data di Dispenduk Capil dan data online BNP2TKI tidak ada," kata Ismail.
Ismail mengaku mendapat informasi kematian Winarti pertama kali dari Disnakertrans Provinsi Jawa Timur. Setelah dicek di kepolisian ternyata benar ada TKI asal Lumajang yang tewas di Kairo.
Namun, soal tiadanya data korban baik di Disnakertrans Lumajang dan BNP2TKI, Ismail menduga keberangkatan Winarti ke Kairo ini tidak prosedural atau tanpa melalui proses salah satunya di Disnakertrans Lumajang. Meski demikian, Ismail mengatakan pihaknya akan melacak dan mendatangi rumah korban. Sedangkan untuk pemulangan jenazah Winarti, pihaknya masih menunggu prosesnya di Kementerian Luar Negeri.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Sektor Yosowilangun Ajun Komisaris Budi Setiyono membenarkan adanya TKI asal Yosowilangun yang meninggal di Kairo, Mesir. Budi belum bisa memastikan penyebab kematian korban. "Informasinya masih diinvestigasi oleh kepolisian di sana (Kairo)," kata Budi di kantor Polsek Yosowilangun, Rabu, 27 Mei 2015. Pihak keluarga korban, kata Budi, juga sudah menerima kabar itu. "Keluarga syok saat menerima kabar tersebut."