Cerita Warga Pinangsia, Setahun Beli Rumah Langsung Digusur

Reporter

Rabu, 27 Mei 2015 17:53 WIB

Warga membongkar rumahnya sendiri sebelum dilakukan eksekusi penggusuran bangunan liar oleh satpol pp di Kali Angke, Jakarta Barat, 17 Desember 2014. Warga mulai meninggalkan rumah mereka dan menempati rusun Daan Mogot yang telah disediakan pemerintah. TEMPO/M IQBAL ICHSAN

TEMPO.CO, Jakarta - Doni, warga RT 05, RW 06, Pinangsia, Jakarta Barat, terlihat gontai saat berbincang dengan Tempo di muka jalan menuju rumahnya. Ia mengaku baru setahun menempati rumah yang ia beli seharga Rp 53 juta pada Mei 2014. "Nyesek mbak, dibilang rugi ya rugi tapi saya bisa apa," kata pria 34 tahun ini kepada Tempo, Rabu, 27 Mei 2015.

Ia mengatakan rumah tersebut dibeli dari kerja-kerasnya selama bertahun-tahun. Semestinya, ia membeli dengan harga Rp 60 juta. Namun Doni baru membayar Rp 43 juta. "Karena mau digusur, yang punya rumah ikhlas sisanya tak usah dibayar," ujarnya. Saat ini, Doni dan istrinya terlunta-lunta.


Sebabnya, jatah satu unit rumah di Rusun Pulo Gebang ia lepas. "Saat itu mikirnya antara ongkos sama sewa nggak masuk sama penghasilan saya," kata pria yang bekerja di bidang ekspedisi ini. Doni berencana mencari kontrakan di wilayah Taman Sari yang tak berada jauh dari tempatnya bekerja.

Barang-barangnya ia letakkan di depan rumah. Ia sudah berkemas-kemas sejak pukul 07.00 pagi begitu ada kabar dua alat berat sudah masuk ke RT 04. Untuk keperluan beres-beres dan menyelamatkan barang-barang berharga, Doni rela tidak masuk bekerja hari ini.

Ketua RT 05 RW 06, Rohadi mengatakan warga yang belum memiliki tempat tinggal akan ditampung di Musala Nur Iman. "Warga bisa tidur di lantai dua musala dan dapur umum di Yayasan Nur Iman," kata dia. Untuk barang-barang warga, kata Rohadi, dikumpulkan di depan lapangan bulutangkis RT 05.

Sekretaris Kota Jakarta Barat, Muhammad Zen, mengatakan warga yang semula menolak kunci rusun lalu berubah pikiran tetap dapat mengurus kunci rusun. "Tapi langsung ke Jati Baru ya," kata dia.

Kepala Dinas Perumahan DKI Jakarta Ika Lestari Adji menawarkan hal serupa. "Tetap akan dilayani asal sesuai dengan data yang 114 KK tersebut. Sebab yang dinyatakan berhak ya yang 114 itu," kata Ika.

Pemerintah Kota Jakarta Barat berencana menertibkan 114 bangunan liar yang berlokasi di bantaran anak Kali Ciliwung. Pembongkaran ini bertujuan membuat jalan inspeksi selebar sepuluh meter untuk perawatan dan normalisasi Kali Ciliwung. Wilayah ini dihuni oleh 531 penduduk dengan 178 Kepala Keluarga.

DINI PRAMITA

Berita terkait

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

13 hari lalu

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

14 hari lalu

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

22 hari lalu

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

Otorita IKN telah bertemu dengan Komnas HAM membahas soal polemik penggusuran rumah warga Sepaku

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

24 hari lalu

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

OIKN mengadakan pertemuan dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) terkait penataan kawasan di wilayah Sepaku dekat IKN

Baca Selengkapnya

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

33 hari lalu

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

Otorita IKN mendatangi warga Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Otorita IKN menyebut kedatangannya sebagai ajang silaturahmi antara pemerintah dan warga di bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

35 hari lalu

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

Dalam waktu dekat Presiden Jokowi bakal meresmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, setelah direkonstrasi usai terdampak Gempa Palu pada 2018.

Baca Selengkapnya

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

37 hari lalu

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

Syafran membantah Badan Bank Tanah berupaya menggusur warga Penajam Paser Utara demi kepentingan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

37 hari lalu

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

Berita terkini ekonomi bisnis hingga Kamis sore ini antara lain 'penggusuran' warga RT 05 Pemaluan, Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

37 hari lalu

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

KPA menyoroti surat Badan Bank Tanah kepada warga yang bermukim di Ibu Kota Nusantara atau IKN

Baca Selengkapnya

Sengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN

37 hari lalu

Sengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN

Surat yang minta Warga Pemaluan di kawasan IKN membongkar rumah mereka menjadi sorotan. OIKN berjanji bedah rumah warga yang tak sesuai master plan.

Baca Selengkapnya