Polisi mengevakuasi mayat Akseyna Ahad Dori dari Danau Kenanga, Universitas Indonesia, Depok, 26 Maret 2015. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
TEMPO.CO, Yogyakarta - Kasus tewasnya Akseyna Ahad Dori, mahasiswa Biologi Fakultas MIPA Universitas Indonesia, masih menjadi misteri. Dalam wawancara dengan Tempo pada Rabu, 10 Juni 2015, ayah Akseyna, Kolonel Sus Mardoto, tak menduga kalau yang mengambang di danau Kenanga UI adalah putranya.
Mardoto mengatakan adiknya yang pertama kali memberi kabar ada jasad remaja lelaki di danau UI. Mardoto kemudian diminta untuk segera ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur guna mengecek jenazah tersebut. Mardoto mengikuti arahan ini karena sudah beberapa hari tak bisa berkomunikasi dengan Akseyna.
Tanpa pikir panjang, Mardoto langsung ke RS Polri. Sampai di sana, ia menuju ke kamar jenazah dan bertemu dengan petugas untuk mengecek kondisi jenazah tersebut. “Sambil berjaga-jaga, saya membawa foto Akseyna dan fotokopi KTP-nya," kata Mardoto menyampaikan perbekalannya.
Sayangnya, kondisi jenazah yang terbujur kaku itu sulit dikenali. Jenazah ditutupi kain hijau mulai dari bagian leher hingga paha. Praktis hanya leher ke atas serta paha hingga kaki yang bisa dilihat oleh Mardoto. Mardoto sama sekali tak mengenali jenazah tersebut.
Musababnya, kondisi wajah jenazah sudah sulit dikenali akibat luka dan lebam. Mardoto juga melihat ada luka bekas jeratan di leher jenazah tersebut. Lantaran tak bisa mengenali jasad itu, Mardoto ragu kalau itu adalah tubuh Akseyna.
Mardoto kemudian menuju Kantor Kepolisian Sektor Beji, Depok, yang paling dekat dengan wilayah Universitas Indonesia. Di kantor Polsek Beji, petugas meminta Mardoto memperlihatkan foto serta identitas Akseyna.
Setelah dicek, polisi mengatakan identitas Akseyna dengan jenazah yang ditemukan di Danau UI tak ada tanda-tanda kemiripan, sehingga Mardoto tak perlu mengecek lebih lanjut dengan melihat barang-barang yang ditemukan saat evakuasi korban.
“Katanya foto dengan wajah jenazah tidak cocok. Saya diminta untuk meninggalkan fotokopi KTP,” ujar dia.