TEMPO.CO, Tangerang -Dinas Pendidikan Kota Tangerang memecat Triyono, Kepala Sekolah Dasar Negeri 3 Pabuaran Tumpeng, Kota Tangerang, karena diduga mencabuli 12 siswanya. “Kami sudah menunjuk kepala sekolah yang baru," ujar Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan, Jamaludin, pekan lalu.

Triyono dilaporkan mencabuli siswa sekitar dua bulan lalu. Menurut para orang tua korban, sebanyak 5 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan dipanggil satu per satu ke ruang kantor kepala sekolah. Triyono menuduh mereka bersetubuh dengan siswa lain. Siswa diancam tak naik kelas jika tidak mengaku, lalu mereka disuruh membuka celana dan memperlihatkan kelaminnya.

Kuasa hukum Triyono, Abdul Gani, membantah kliennya telah mencabuli belasan siswanya. "Tuduhan ini harus dibuktikan," kata Gani. “Klien hanya meminta para siswa itu menurunkan celananya.”

Sekretaris Jenderal Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Erlinda, mendorong para orang tua melaporkan apa yang dialami anak mereka ke polisi. "Siapa pun yang punya informasi sekecil apa pun soal dugaan adanya kasus semacam itu harus segera melapor ke polisi atau KPAI," kata dia.

Kepolisian Resor Kota Tangerang hari ini dijadwalkan memeriksa dan memvisum 12 siswa itu. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kota Tangerang, Ajun Komisaris Besar Sutarmo, mengatakan pemeriksaan dan visum merupakan tahap awal dari penyelidikan kasus tersebut. "Dengan cara mendatangkan korban, kami bisa langsung melakukan berita acara pemeriksaan dan visum," ujar Sutarmo, 21 Juni 2015.

Polisi, kata Sutarmo, bukan menolak atau mempersulit laporan orang tua korban ketika mereka dua kali datang melapor pada 18 dan 19 Juni. "Data dan syarat tidak lengkap, kami minta dilengkapi lagi," katanya.

Para orang tua mengatakan siap menemani anak-anak mereka dalam pemeriksaan di kepolisian. "Kami siap mengikuti proses pemeriksaan," kata Hasanudin, orang tua siswa. Dia berharap pemeriksaan dilakukan secara tertutup.

JONIANSYAH | PRAGA UTAMA | SATWIKA MOVEMENTI