TEMPO.CO, Bogor - Lebih dari satu bulan Kota Bogor tidak diguyur hujan. Ribuan masyarakat menggelar salat istiska.
Salat bersama warga Bogor dengan anggota TNI itu diimami Kyai Haji Dudi Zuhdi dengan khatib Rahman E. Sulaeman. Salat meminta hujan ini diadakan di Lapangan Sempur, Kota Bogor, Jumat siang, 24 Juli 2015.
Dalam khotbahnya, Rahman E. Sulaeman, mantan Kepala Kantor Departemen Agama Provinsi Jawa Barat, mengatakan salat istiska sebagai ibadah sunah yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW. "Salat istiska diakhiri dengan doa permintaan hujan," ucap Rahman.
Menurut Rahman, salat istiska merupakan salah satu cara meminta hujan tanpa biaya. "Salat istiska cara murah, bahkan gratis, untuk meminta dan mendatangkan hujan," tuturnya.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor Adam Ibrahim mengemukakan alasan pelaksanaan salat istiska, yakni hujan tidak turun di Kota Bogor lebih dari satu bulan. "Biasanya, Kota Bogor, dalam satu minggu, selalu ada hujan, tapi sekarang sudah lebih satu bulan tidak hujan," katanya.
MUI berencana menggelar tiga kali salat istiska. "Jika satu kali tidak juga hujan, pelaksanaannya akan kami gelar lagi salat istiska hingga tiga kali," ujarnya.
M. SIDIK PERMANA
Berita terkait
Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air
41 hari lalu
Kominfo bertugas memastikan jaringan telekomunikasi di Forum Air Sedunia pada 18-25 Mei 2024 di Bali.
Baca SelengkapnyaKota Bogor Uji Coba Penggunaan Angkutan Listrik
41 hari lalu
Ada 30 titik pemberhentian yang diujicobakan pada 4 April 2024.
Baca SelengkapnyaTanam Padi Nutri Zinc untuk Penanganan Stunting Kota Bogor
41 hari lalu
Juga sebagai upaya mengetaskan kemiskinan.
Baca SelengkapnyaKajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi
47 hari lalu
Wilayah yang paling terdampak risiko kekeringan ekstrem, adalah Ibu Kota Negara atau Nusantara.
Baca SelengkapnyaTentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah
51 hari lalu
Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.
Baca SelengkapnyaImbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen
53 hari lalu
Bencana akibat krisis iklim membuat 874 Ha sawah di Jawa Barat gagal panen pada musim tanam 2023/2024. Lahan tergerus banjir, kering, dan longsor.
Baca SelengkapnyaDestinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan
2 Maret 2024
Kepulauan Canary, khususnya Pulau Tenerife, di Spanyol menghadapi kekeringan parah yang semakin memburuk,
Baca SelengkapnyaSelain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino
29 Februari 2024
Berbagai pihak menyebut fenomena El Nino masih akan berlanjut. Berikut ini daftar negara yang masih mengalami El Nino, selain Indonesia.
Baca SelengkapnyaMeski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024
8 Februari 2024
Walau fenomena El Nino sudah melemah, peningkatan suhu permukaan laut global masih tercatat tinggi dan melampaui rekor global.
Baca SelengkapnyaJokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB
24 Januari 2024
BNPB memberi penjelasan soal bantuan Jokowi sebesar Rp 8 juta per hektare yang diberikan untuk petani terdampak banjir dan El Nino.
Baca Selengkapnya