Pasar tradisional Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (1/6). Pemerintah menyiapkan anggaran Rp. 462 miliar guna pembangunan dan revitalisasi pasar tradisional agar dapat bersaing dengan retail modern. Tempo/Arnold Simanjuntak
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pengurus Provinsi DKI Jakarta Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Soeprayitno mengamini pernyataan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang mengatakan tersedia ribuan lapangan kerja di DKI Jakarta.
Soeprayitno mengatakan Jakarta masih memiliki peluang kerja yang besar. Sebagai kota jasa, ujarnya, Jakarta masih menyediakan banyak peluang kerja di bidang ini. "Misalnya di bidang jasa perhotelan, restoran, dan retail," ujarnya pada Minggu, 26 Juli 2015.
Menurut dia, Dinas sudah menyampaikan imbauan kepada para pengusaha untuk membuka lapangan kerja bagi warga DKI Jakarta. "DKI punya kerja sama itu," kata dia. Sebab, DKI memiliki balai latihan kerja yang lulusannya memang disiapkan untuk memasuki dunia kerja.
Dia menambahkan bahwa warga DKI Jakarta sebagian besar sudah memiliki pekerjaan. "Persoalannya di sini adalah warga non-KTP DKI yang cari kerja di Jakarta," ujarnya.
Pemerintah DKI sendiri menargetkan ada 6.000 tenaga kerja terserap setiap tahunnya. Tahun ini sudah ada sebanyak 3.000 warga DKI yang lulus mengikuti pelatihan di balai latihan kerja.
Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif
11 hari lalu
Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.
