Ahok Terlihat Pro Go-Jek, Berikut Alasannya

Reporter

Selasa, 28 Juli 2015 17:30 WIB

Ilustrasi Gojek/ GO-JEK. REUTERS/Beawiharta

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyesalkan aksi kekerasan terhadap pengemudi Go-Jek di Jakarta. Ia berjanji akan menemui Kepala Kepolisian Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian untuk menuntaskan persoalan itu.

Ahok menyebut aksi kekerasan terhadap pengemudi Go-Jek, seperti warga Jakarta lainnya, tak bisa dibiarkan."Rabu saya mau ketemu Kapolda untuk jelaskan masalah ini dan bicara penegakan hukumnya," kata Ahok, sapaan Gubernur Basuki, di Parkir Timur Senayan, Senin, 27 Juli 2015.

Sebelumnya, peristiwa pemukulan seorang pengemudi Gojek bernama Istiqomah ramai diperbincangkan di media sosial. Dia dipukul kepalanya di depan kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, pada Jumat, 24 Juli 2015.

Sejak awal Ahok mengaku termasuk yang mendukung gaya transportasi baru model Go-Jek. Meski mendukung, Ahok tak punya rencana untuk melegalkan model pengangkutan penumpang seperti ojek lantaran meluasnya penolakan Go-Jek di banyak wilayah. Menurut dia, masyarakat Indonesia butuh jenis angkutan itu sementara tak ada jaminan undang-undang yang memasukkan sepeda motor sebagai daftar transportasi umum. (Baca: GoJek Diprotes, Begini Cara Ahok Membela)

Ahok mengakui menyamakan sistem yang diterapkan Go-Jek dengan taksi modern. Penilaian itu merujuk pada cara Go-Jek mencari penumpang. “Tujuan Go-Jek memudahkan pramudinya mencari penumpang,” kata Ahok pada 10 Juli 2015.

Hanya saja, menurut Ahok, taksi menggunakan saluran radio untuk mendistribusikan pesanan penumpang ke pengemudi. Sementara Go-Jek dianggap selangkah lebih maju karena membuat aplikasi yang kompatibel dengan gawai. “Jadi pramudi itu tak perlu ngetem di pinggir jalan, menunggu enggak jelas sambil main gaple begitu,” kata Ahok. (Baca: Kapolda Metro Jaya Akan Tindak Pengancam Sopir GO-JEK)

Bedanya, taksi memang punya wadah dalam perusahaan resmi. Sementara GoJek hanya sekadar memfasilitasi pramudi ojek agar bisa menjemput penumpang dengan lebih efisien. “Pramudi yang sudah bergabung dan merasakan sistem Go-Jek pasti mendapat penumpang lebih banyak,” kata Ahok.

Baca juga:
GOJEK Ditentang, Gubernur Ahok: Selama Ini Organda ke Mana?
Booming Tren Taksi-Ojek Online Go-jek, GrabTaxi, dan Uber

Soal penolakan Gojek, Ahok berpendapat masyarakat harus paham bahwa sistem baru pemesanan ojek itu bukan hanya menguntungkan pebisnis karena jauh lebih menguntungkan dibanding ojek konvensional, tetapi juga kenyamanan konsumen. “Niat GoJek itu bukan untuk menyusahkan ojek konvensional,” kata Ahok lagi.

Ahok mengatakan pramudi ojek yang bergabung dengan Go-Jek dijamin lebih efisien dalam bekerja. Dia mencontohkan ojek konvensional yang mengantar penumpang dari Monas sampai Ancol dan belum tentu membawa penumpang lagi saat pulang. Opsi lain ialah berkeliling mencari penumpang. Pola kerja ini dianggap Ahok memboroskan bensin. “Kalau gabung dengan Go-Jek, pramudi itu tahu ada penumpang di sekitarnya yang sedang butuh mereka,” ujar Ahok.


RAYMUNDUS RIKANG

Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

2 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

2 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

6 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

7 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

9 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

11 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

41 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

41 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

55 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

58 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya