TEMPO Interaktif, Jakarta: Sebanyak 14 orang demonstran dari kelompok warga miskin (Urban Poor Concorcium/UPC) pimpinan Suwarda Hafidz, kemarin berunjuk rasa di depan Istana Negara. Mereka beraksi mulai pukul 08.20 hingga siang menjelang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima tamu untuk silaturahmi Lebaran.Para demonstran membuat formasi duduk melingkar dengan mengenakan pakaian serba hitam lengkap dengan tutup kepala berwarna hitam. Mereka membawa poster-poster yang bertuliskan: Jangan Tipu Rakyat dengan Uang Rp 100 ribu, Batalkan Kenaikan Harga BBM. Aksi ini dijaga ketat sekitar 15 aparat kepolisian dari Polsek Gambir dan Polres Jakarta Pusat. Setelah unjuk rasa berjalan selama 45 menit, Kepala Polsek Gambir Komisaris Polisi Prasetyo Utomo memberi peringatan kepada pendemo untuk bubar. Saya beri waktu 3 menit, aksi kalian mengganggu ketertiban umum, teriaknya kepada demostran.Sebagian pengunjuk mencoba melawan dengan tetap berorasi. Polisi pun menangkap dan menaikkan pengunjuk rasa ke mobil patroli. Menurut Kepala Satuan Samapta Polres Jakarta Pusat Komisaris Polisi A. Sinambela, para demonstran dibawa ke polres untuk diberi pengarahan.Aparat juga menangkap seorang pria yang mengaku wartawan. Wartawan dicurigai karena dandanannya hanya berkaos putih, celana panjang hitam, dan membawa kamera tapi tidak dilengkapi tanda pengenal. Saya ditugasin meliput. Terserah saya mau pakai baju apa, protes wartawan itu kepada polisi. Sinambela mengaku, sudah paham mana wartawan dan mana yang bukan.Rini Kustiani Tempo