Tiga Siswa Penerbang Kabur Tak Tahan Disiksa

Reporter

Editor

Kamis, 17 November 2005 20:14 WIB

TEMPO Interaktif, Tangerang: Tiga taruna Sekolah Tinggi Penerbang Indonesia Curug, Tangerang, Banten, kabur dari asrama lembaga pendidikan penerbangan itu. Mereka tak tahan dengan siksaan para seniornya yang menghajarnya hampir setiap malam. Mereka yang kabur adalah, M. Miftahudin bin Abdul Rosyid, Dedi Arifin, dan Nurcholis bin Oendara Fatoni. Para siswa itu sedang memasuki semester awal dan baru beberapa bulan tinggal asrama di Jalan Raya Curug, Kabupaten Tangerang.Bentuk siksaan yang mereka alami berupa pukulan dan tendangan pada saat apel malam pukul 21.00 Waktu Indonesia Barat. Menurut Oendara Fatoni, orang tua dari Nurcholis, anaknya meninggalkan asrama setelah memberi pesan pendek (SMS). "Dia kabur karena tak tahan dengan siksaan yang dialami," kata Fatoni, Kamis (17/11).Abdul Rosyid, ayah dari Miftahudin, mengungkapkan hal yang sama," Saya hanya berharap anak saya kembali dalam keadaan selamat. Pihak sekolah harus bertanggung jawab," katanya.Juru bicara sekolah Hari Kurniawanto mengaku, belum medapat informasi kaburnya siswa calon pegawai penerbangan tersebut. "Setahu saya tidak ada taruna yang kabur," ujarnya saat dihubungi Tempo.Menurut Hari, sekolah sudah lama tidak mengajarkan kekerasan fisik terhadap siswa. "Kami belajar dari kasus Jatinangor (Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri)," ujarnya. Kalaupun banyak siswa yang mengeluh, itu karena para taruna baru terbiasa hidup enak dan tidak siap mental ketika digembeleng dalam asrama yang berdisiplin tinggi. Joniansyah-Tempo

Berita terkait

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

4 jam lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

6 jam lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

8 jam lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

10 jam lalu

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

Para ahli PBB mendesak penjajah Zionis Israel untuk mengakhiri agresinya terhadap Gaza, dan menuntut ekspor senjata ke Israel "segera" dihentikan.

Baca Selengkapnya

Tiga Aspek Membangun Pendidikan Ala Marten Taha

1 hari lalu

Tiga Aspek Membangun Pendidikan Ala Marten Taha

Pembangunan sumber daya manusia menjadi prioritas Wali Kota Gorontalo Marten Taha. Program serba gratis sejak lahir hingga meninggal, dari sekolah sampai kesehatan.

Baca Selengkapnya

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

2 hari lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

3 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

3 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

3 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

3 hari lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya