Rupiah Melemah, Ratusan Buruh Bekasi Kena PHK

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Jumat, 28 Agustus 2015 11:46 WIB

Ribuan buruh dari kawasan industri Jababeka Bekasi menggelar aksi demo di depan Istana Negara, Jakarta, (12/07). Mereka dengan long march dari kawasan Bundaran HI menuju Istana Negara untuk menolak kebijakan pemerintah terkait upah dan outsourcing. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Bekasi - Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Kabupaten Bekasi Obon Tabroni mengatakan dampak dari melemahnya rupiah menyebabkan perusahaan di wilayah setempat melakukan pemutusan hubungan kerja kepada buruhnya. "Kami dapat laporan sekitar 400-an buruh dirumahkan," kata Obon, Jumat, 28 Agustus 2015.

Menurut dia, jumlah tersebut dipastikan lebih banyak, bahkan bisa mencapai ribuan. Sebab, Kabupaten Bekasi merupakan daerah industri terbesar se-Asia Tenggara yang terdapat perusahaan asing maupun lokal. Terdapat belasan kawasan industri yang memperkerjakan ratusan ribu buruh. "Berbagai macam industri ada di Bekasi," kata dia.

Karena itu, pihaknya akan meminta seluruh elemen buruh di semua sektor perusahaan melaporkan rekannya yang dirumahkan perusahaan. Sehingga, kata dia, hak-hak buruh dapat diperjuangkan bersama-sama. "Kami memaklumi perusahaan yang merumahkan buruh akibat lemahnya rupiah," kata dia.

Namun, ia meminta agar perusahaan memenuhi hak-hak buruh yang dirumahkan sesuai peraturan yang ada. Ia menyebut buruh yang dirumahkan tersebut mulai dari yang berstatus kontrak dan tetap. Pihaknya juga meminta jika ekonomi indonesia stabil perusahaan bisa memperkerjakan kembali buruh yang di-PHK tersebut.

Di sisi lain, pihaknya mendesak pemerintah segera memulihkan perekonomian indonesia, sehingga nilai rupiah kembali menguat. Sebabnya, dampak dari melemahnya rupiah sangat signifikan bagi nasib buruh. Soalnya, mayoritas perusahaan melakukan impor dan ekspor. "Produksi perusahaan tergantung buruh," kata dia.

Ia khawatir pemutusan hubungan kerja menyebabkan pengangguran meningkat. Sebabnya, buruh saat ini masih bergantung pada perusahaan. Menurut dia, tak mudah mendidik buruh menjadi wiraswasta. "Apalagi kemauan buruh tetap ingin bekerja," ia menambahkan.

ADI WARSONO

Berita terkait

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

2 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

2 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

4 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

4 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

4 hari lalu

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai pelemahan rupiah bukan hanya karena konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

4 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya

Ini Modus Dokter Gadungan yang Ditangkap di Bekasi

37 hari lalu

Ini Modus Dokter Gadungan yang Ditangkap di Bekasi

Modus yang dilakukan tersangka dokter gadungan yaitu mengaku sebagai dokter umum dengan nama yang menurutnya keren, Ingwy Tito Banyu.

Baca Selengkapnya

Relawan Mahfud MD, Komunitas Peluru Tak Terkendali Kunjungi Atlet Kalangan Disabilitas di Bekasi

29 Januari 2024

Relawan Mahfud MD, Komunitas Peluru Tak Terkendali Kunjungi Atlet Kalangan Disabilitas di Bekasi

Dalam pertemuan tersebut para relawan cawapres Mahfud MD tersebut menemui Ketua Pengurus GOR Bulu Tangkis Smesh, Sugeng.

Baca Selengkapnya

Buang Air di Kali Jeruk Bekasi, Pria Terjatuh dan Tewas Tenggelam

28 Januari 2024

Buang Air di Kali Jeruk Bekasi, Pria Terjatuh dan Tewas Tenggelam

Pria bernama Ahmad Supriadi, 27 tahun, ditemukan tewas tenggelam di Kali Jeruk, Kampung Telaga Harapan, Cikarang Barat,

Baca Selengkapnya

Jalanan di Bekasi Longsor Akibat Hujan Deras, Lalu Lintas Lumpuh

7 Januari 2024

Jalanan di Bekasi Longsor Akibat Hujan Deras, Lalu Lintas Lumpuh

Ruas Jalan Sukamukti-Bojongmangu, Kabupaten Bekasi longsor, pada Jumat, 5 Januari 2024.

Baca Selengkapnya