SURVEI: Jakarta Kota Paling Tak Bersahabat di Dunia

Reporter

Senin, 31 Agustus 2015 15:35 WIB

Ratusan kendaraan terjebak kemacetan di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta, Jumat (24/2). TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Jakarta menduduki peringkat sembilan dalam sepuluh kota paling tidak bersahabat di dunia menurut survei majalah travel Conde Nast Traveler. Hasil peringkat ini diperoleh melalui survei yang dibuat Conde Nast Traveler kepada para pembacanya yang hobi melancong ke seluruh dunia.

Jakarta dianggap tak bersahabat lantaran terlihat kotor dan macet. Salah satu turis yang mengikuti survei menuliskan pendapatnya tentang Jakarta. "Tempat paling mengerikan yang pernah saya datangi dengan orang lokal yang sangat agresif," tulis responden, seperti dilansir CNN Traveler, Senin, 31 Agustus 2015.

Responden lain menuturkan keluhannya soal kemacetan. "Butuh waktu dua jam dari bandara menuju hotel kami karena kemacetan yang parah," kata responden survei. Survei itu juga menuliskan bahwa kemacetan di Jakarta bakal semakin parah pada musim hujan yang datang pada Oktober-Mei. Belum lagi banjir yang tak terprediksi. Meski demikian, toh, survei itu juga menulis hal baik soal Jakarta. Turis disarankan menjajal makanan Padang.

Urutan kota paling tak bersahabat, ditulis urut dari peringkat pertama, adalah Caracas, Venezuela; Casablanca, Morocco; Guangzhou, Cina; Kota Guatemala, Guatemala; Nairobi, Kenya; New Delhi, India; Kairo, Mesir; Moskow, Rusia; Jakarta, Indonesia; dan Cannes, Prancis.

Adapun Sydney, Australia, dinobatkan sebagai kota paling bersahabat di dunia, menduduki peringkat pertama. Pembaca majalah travel Conde Nast Traveler menyebut kota itu begitu nyaman dan menyenangkan.

"Orang-orangnya ramah," ucap seorang turis yang mengikuti survei. Turis ini menuturkan pengalamannya ke Sydney. Ia berjumpa seorang perempuan warga Sydney pada sebuah penerbangan. Perempuan ini kemudian menawarkan diri untuk menjemputnya di hotel dan menunjukkan hal-hal menarik di Sydney.

Dublin, Irlandia, menjadi kota paling bersahabat kedua setelah Sydney karena keunikan kota, warga yang ramah, klub malam, dan restoran.

Kota paling bersahabat di dunia, ditulis dari peringkat nomor satu, adalah Sydney, Australia; Dublin, Irlandia; Queenstown, Selandia Baru; Kraków, Polandia; Bruges, Belgia; Edinburgh, Skotlandia; Kyoto, Jepang; Budapest, Hungaria; Auckland, Selandia Baru; Reykjavik, Islandia.

TRAVELER.COM | SYDNEY MORNING HERALD | CNN TRAVELER | NIEKE INDRIETTA

Berita terkait

Viral Perumahan Mewah di Atas Mal Thamrin City, Aturannya?

29 Juni 2019

Viral Perumahan Mewah di Atas Mal Thamrin City, Aturannya?

Thamrin City di Jakarta Pusat, rupanya bukan hanya tempat pusat belanja atau mal tapi di atas atapnya terdapat kompleks perumahan mewah dua lantai.

Baca Selengkapnya

Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

10 Desember 2018

Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

BMKG membuat perkiraan cuaca dimana hujan disertai petir dan angin kencang akan melanda Jakarta.

Baca Selengkapnya

Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

7 Desember 2018

Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

Operator crane ambruk menyewa sebuah rumah untuk ditempati keluarga Husin yang rumahnya rusak tertimpa crane.

Baca Selengkapnya

Crane Ambruk di Kali Sentiong, Lurah Kebun Kosong: Ada Ganti Rugi

6 Desember 2018

Crane Ambruk di Kali Sentiong, Lurah Kebun Kosong: Ada Ganti Rugi

Lurah Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Samsul Ma'arif, mengatakan korban crane ambruk bakal memperoleh ganti rugi dari kontraktor.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

5 Desember 2018

Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

Pergub 127 yang diteken Gubernur Anies Baswedan diharapkan mampu mempercepat program pembebasan lahan yang selama ini tersendat.

Baca Selengkapnya

Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

23 Oktober 2018

Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

Desain penataan Tanah Abang menjadi seperti kawasan SCBD Jakarta, masih digarap dan ditargetkan selesai tahun ini

Baca Selengkapnya

DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

22 Oktober 2018

DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

Dinas LH menjelaskan tumpukan sampah karena truk di Jakarta Utara sedang perawatan oleh agen tunggal pemegang merek (ATPM).

Baca Selengkapnya

Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

22 Oktober 2018

Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

ITF Sunter hanya mengelola 2.200 ton sampah per hari dan 10 % residu harus dibuang ke Bantargebang.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

Penghentian eksploitasi air tanah, kata Koalisi Masyarakat, bisa menekan penurunan permukaan tanah di Ibu Kota.

Baca Selengkapnya

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

DKI mengusulkan anggaran Rp 1,2 triliun untuk perluasan jaringan pipa air bersih menekan eksploitasi air tanah.

Baca Selengkapnya