Ahok Bakal Bangun Tempat Khusus Demonstrasi  

Reporter

Rabu, 2 September 2015 06:58 WIB

Ribuan buruh berbaris menuju Istana di kawasan Jalan Thamrin, Jakarta, 1 September 2015. Massa buruh direncanakan akan berdemo di depan Istana. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan buruh mengepung patung kuda di Jalan M.H. Thamrin hingga Istana Merdeka, Selasa, 1 September 2015. Mereka menguasai dua sisi badan jalan protokol yang menghubungkan Jakarta Selatan dengan Jakarta Pusat dan Utara itu karena ditutup.

Akibatnya, Muhammad Iqbal terlambat menjenguk kerabatnya di Rumah Sakit Royal Taruma, Grogol. Dari Menteng, pekerja swasta itu mesti berputar-putar ke Tanah Abang karena jalan ke arah Istana Negara ditutup. “Macet pula karena semua kendaraan menuju ke sana,” kata pria 23 tahun itu.

Iqbal mendukung demonstrasi karena menyampaikan aspirasi dan kebebasan berpendapat. Namun hal itu mengganggu orang lain, seperti pengguna jalan. Dia menyebutnya “paradoks demokrasi”. “Tak ada demo saja macet, apalagi ada demo,” ujarnya.

Kepala Kepolisian Daerah Metro Jakarta Inspektur Jenderal Tito Karnavian sudah mengusulkan agar pemerintah Jakarta membuat tempat khusus demonstrasi, seperti Highland Park di Inggris. “Saya dengar sedang dibahas parlemen, semacam alun-alun demokrasi di kompleks DPR,” tutur Tito, Selasa.

Menurut Tito, berdemo merupakan hak yang tak boleh dilanggar, terutama di negara penganut demokrasi seperti Indonesia. Tempat khusus untuk berdemo membuat kegiatan ini tak mengganggu warga lain.

Keinginan Tito sejalan dengan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama. ”Saya akan buat area khusus demonstrasi di Jakarta, mirip seperti di London, lengkap dengan fasilitas toilet, bangku, dan tenda berpenyejuk udara,” kata Ahok, sapaan akrabnya.

Demonstrasi puluhan ribu buruh yang berlangsung Selasa kemarin membuat bus Transjakarta dari Blok M ke Jakarta Kota via Harmoni hanya beroperasi hingga Bundaran Hotel Indonesia. Para buruh memenuhi sepanjang Jalan M.H. Thamrin hingga depan Istana Negara. Polisi juga mengosongkan jalan sejak pukul 09.00 hingga 17.00. Pejalan terhambat, tapi pedagang untung berlipat. (Lihat Video: Ahok Ancam Pidanakan Pendemo yang Rusak Fasilitas Umum, Ahok: Ngurus Jakarta Enggak Usah Terlalu Pintar, Ahok Pamer Berbahasa Arab)

Para pedagang yang biasa mangkal di Monumen Nasional, Stasiun Dukuh Atas, Taman Menteng, dan Stasiun Gambir tumplek di sekitar area demonstrasi. Mereka meraup untung dua kali lipat dibanding hari biasa. Pada hari biasa, omzet pedagang cendol Rp 200 ribu, tapi kemarin mencapai Rp 500 ribu.

“Biasanya sampai pukul 3 sore baru laku setengah. Ini sudah habis,” ucap Rohimin, 55 tahun, pedagang es cendol.

DINI PRAMITA

Berita terkait

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

5 jam lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

2 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

2 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

3 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

3 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

4 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

9 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

10 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

10 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

10 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya