TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan menangkap kawanan penjahat yang biasa menggunakan jubah hitam dalam beraksi. Dalam semalam kawanan berjumlah delapan orang ini dapat memangsa hingga 20 korban. "Apa saja mereka ambil. Motor, tas, handphone, dompet, apa pun disikat," kata Kepala Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Audie Latuheru, Rabu, 2 September 2015.
Audie menjelaskan kawanan ini tak segan melukai korbannya jika melawan atau berteriak. "Mereka menggunakan senjata seperti pemukul baseball, gergaji, parang, dan pisau dapur," kata Audie. Ia menuturkan ada delapan orang korban melaporkan peristiwa ini ke polisi. Satu orang terluka berat karena dibacok di punggung.
Menurut tersangka, kata Audie, mereka beraksi dalam kelompok tiga orang. Setiap pukul 22.00, kata Audie, mereka akan berpatroli di sekitar Jakarta Selatan sampai Depok untuk mencari mangsa. "Kebanyakan yang disasar adalah pekerja yang pulang malam, baik kuli bangunan maupun karyawan perempuan yang pulang sendirian," kata dia.
Jika menemukan target, kata dia, kawanan ini akan memepet lantas mengancam korbannya. "Tidak ada pembagian peran khusus. Siapa yang paling dekat ya dia yang langsung mengancam, yang lain amankan barang," kata Audie.
Setelah itu, kata Audie, barang hasil kejahatan akan dikumpulkan ke penadah yang hingga saat ini masih dalam pengejaran. Dalam sehari kawanan ini dapat meraih pendapatan hingga belasan juta rupiah.
Tiga dari delapan kawanan akhirnya ditangkap oleh Polres Metro Jakarta Selatan kemarin. "Mereka mengaku keliling dari Joglo hingga Ulujami dan beraksi di sepuluh titik dengan 20 korban, mulai dari pukul 23.30 hingga pukul 05.00," kata Kapolres Komisaris Besar Wahyu Hadiningrat. Tiga tersangka yang dibekuk adalah Fahmi, 22 tahun; Hatta, 19 tahun; dan Inggit, 16 tahun. Sementara lima lainnya masih buron.
Wahyu mengatakan tiga tersangka terbukti bersalah dalam kejahatan pada 5 Agustus 2015. "Pelaku delapan orang berboncengan dengan empat motor menyusuri Joglo barat merampas dompet dan handphone, lalu ke Ulujami merampas dua sepeda motor, lalu ke Pondok Pinang merampas sepeda motor lagi," kata Wahyu. Setelah itu korban melanjutkan aksi menggunakan motor curian ke Jalan Lauser dan merampas tas petugas galian kabel.
Adapun barang bukti yang disita adalah satu unit handphone, dua pisau dapur, satu gergaji kayu besar, satu gergaji es, satu pemukul baseball, dan golok. Atas tindakannya, ketiga tersangka dikenai Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.
DINI PRAMITA
Berita terkait
IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri
7 hari lalu
IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.
Baca SelengkapnyaPolisi Pastikan Tidak Ada Orang Lain di dalam Alphard Saat Brigadir RA Tembak Kepalanya
7 hari lalu
Polisi menyatakan tidak ada orang lain di dalam Alphard saat Brigadir RA bunuh diri dengan cara menembak kepalanya.
Baca SelengkapnyaPolisi Simpulkan Brigadir RA Tewas Karena Bunuh Diri, Kasus Dianggap Selesai dan Ditutup
8 hari lalu
Polres Metro Jakarta Selatan menyimpulkan Brigadir RA tewas bunuh diri di dalam mobil Alphard. Kasus dianggap selesai dan ditutup.
Baca SelengkapnyaKronologi Brigadir RA Tewas Diduga Bunuh Diri dalam Mobil Alphard, Ini yang Terlihat di CCTV
8 hari lalu
Anggota Polresta Manado Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewa dalam mobil Alphard. Apa penyebab kematiannya? Berikut kronologi tewasnya Brigadir RA?
Baca SelengkapnyaPolisi Periksa Isi Percakapan Brigadir RA dan Istri di Ponselnya, Bakal Diungkap ke Publik
8 hari lalu
Isi SMS antara istri dan Brigadir RA akan dirilis oleh Polres Metro Jakarta Selatan kepada publik.
Baca SelengkapnyaDinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang
9 hari lalu
Tetangga mengenal Brigadir RA sebagai pengawal sekaligus sopir di rumah Mampang tersebut. Ia ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala.
Baca SelengkapnyaPolisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul
9 hari lalu
Brigadir RA atau Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard. Dikenal rajin beribadah dan pandai bergaul.
Baca SelengkapnyaTewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Brigadir RA Berdinas di Polresta Manado
10 hari lalu
Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan menduga Brigadir RA tewas karena diduga bunuh diri. Ditemukan luka tembak di kepala.
Baca SelengkapnyaBrigadir RA Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Keluarga dari Manado cek TKP dan CCTV
10 hari lalu
Keluarga almarhum Brigadir RA datang langsung dari Manado untuk mengecek TKP dan melihat CCTV. Ditemukan luka tembak di kepala korban.
Baca SelengkapnyaAda Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang
10 hari lalu
Polisi menemukan luka tembak di pelipis kanan kepala Brigadir RA yang tembus ke bagian kiri kepala, bahkan hingga ke atap mobil Alphard.
Baca Selengkapnya