TEMPO.CO, Bekasi - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Kota Bekasi Syahroni mengatakan lembaganya mendapatkan laporan tentang adanya kekerasan di lingkungan sekolah yang dilakukan guru kepada muridnya. "Kasusnya sudah diselesaikan secara kekeluargaan," ucap Syahroni, Kamis, 3 September 2015.
Menurut Syahroni, peristiwa itu terjadi di Sekolah Menengah Pertama Bisnis Informatika, Jalan Cipendawa, Kelurahan Bojong Menteng, Kecamatan Rawalumbu. NS, siswa kelas VIII, dipukul menggunakan gagang sapu ijuk oleh wali kelasnya, HP. Beruntung, NS hanya menderita luka gores.
Pemukulan itu terjadi setelah guru memanggil NS ke depan kelas pada Kamis pekan lalu. Alasannya, NS kerap tak masuk sekolah tanpa izin. Jadi gurunya jengkel lalu memukulnya menggunakan gagang sapu di paha kanan. "Sebelum dipukul, NS dihukum mengepel lantai," ujar Syahroni.
Meski ada alasan yang menjadi dasar pemukulan, KPAI menyayangkan kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah. Terlebih pelakunya adalah guru yang notabene berprofesi sebagai pendidik. "Guru itu harusnya memiliki kesabaran yang tanpa batas," tuturnya. "Tak asal main pukul."
Berdasarkan keterangan dari sekolah, menurut Syahroni, NS diketahui sering tak masuk sekolah tanpa alasan. Padahal, setiap pagi, NS pamit kepada orang tua untuk pergi bersekolah.
Kepala SMP Bisnis Informatika Fitriwati mengatakan pihaknya tengah membina guru yang dilaporkan melakukan kekerasan agar tak mengulangi perbuatannya kepada anak didik. Sedangkan NS masih menjalani kegiatan belajar-mengajar seperti biasa.
Ihwal kabar NS dikeluarkan dari sekolah pascainsiden tersebut, dia membantah. Tapi dia tak memungkiri jika NS dapat dikeluarkan dari sekolah jika absensinya tanpa alasan sudah melebihi 20 kali. Adapun NS sudah tak masuk sekolah selama 14 hari. "Itu adalah peraturan dari sekolah," ucapnya.
ADI WARSONO
Berita terkait
Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi
18 hari lalu
Golkar mengajukan tiga nama di Pilkada Kota Bekasi.
Baca Selengkapnya50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik
21 hari lalu
Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhammad, mengatakan 50 persen lebih warganya mudik ke kampung halaman
Baca SelengkapnyaPKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota
21 hari lalu
Sudah ada tiga tokoh yang mendaftar untuk maju di Pilkada Kota Bekasi 2024 lewat PKB
Baca SelengkapnyaPelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental
23 hari lalu
Psikolog menyebut para pelaku kekerasan anak cenderung memiliki gangguan kesehatan mental dan biasanya orang terdekat.
Baca SelengkapnyaFakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi
30 hari lalu
Para tersangka pelaku pencampur BBM jenis Pertalite dengan air yang dikirim ke sebuah SPBU Kota Bekasi tersebut akan diancam pidana 6 tahun penjara.
Baca SelengkapnyaEskalator Stasiun Bekasi Rusak Lagi, Cuma Beroperasi 2 Jam
7 Februari 2024
Pengguna KRL berharap PT KAI serius memperbaiki fasilitas publik di stasiun Bekasi itu.
Baca SelengkapnyaRelawan Mahfud MD, Komunitas Peluru Tak Terkendali Kunjungi Atlet Kalangan Disabilitas di Bekasi
29 Januari 2024
Dalam pertemuan tersebut para relawan cawapres Mahfud MD tersebut menemui Ketua Pengurus GOR Bulu Tangkis Smesh, Sugeng.
Baca SelengkapnyaPrabowo ke Pendukungnya: Ada yang Kasih Duit Terima Saja, Itu Uangmu, Hasil Korupsi
22 Januari 2024
Prabowo Subianto mengatakan, masyarakat boleh menerima money politics atau serangan fajar saat hari pencoblosan Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPemkot Bekasi Bangun 10 Halte Bus Smart Modern, Fasilitas Lengkap Tapi Makan Jalur Pedestrian
18 Januari 2024
Pemkot Bekasi membangun 10 halte bus dengan konsep smart modern, dilengkapi sejumlah fasilitas. Tapi ada yang memakan jalur pedestrian.
Baca SelengkapnyaSoal ASN Bekasi Pamer Jersey Nomor Dua, Camat Jatisampurna Sebut Disuruh Panitia
14 Januari 2024
Bawaslu memiliki waktu 14 hari kerja atau hingga 23 Januari 2024 untuk menentukan apakah ada atau tidak pelanggaran netralitas ASN dalam kasus itu.
Baca Selengkapnya