Begini Komplotan Penipu TKW di Bandara Soeta Beraksi  

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Jumat, 4 September 2015 04:09 WIB

Komplotan pembius dan pemerkosa tenaga kerja wanita (TKW) berhasil diamankan petugas kepolisian polres metro Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, 3 September 2015. Dari tangan para tersangka polisi menyita barang bukti berupa dua mobil, satu telepon genggam pelaku, satu telepon genggam korban, dua tas milik korban, obat apazol dan antimo, satu tas berisi pakaian dan satu tas berisi bahan pokok. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO , Jakarta:Tangerang – Para tenaga kerja wanita yang baru pulang dari luar negeri kerap menjadi mangsa komplotan penipu yang beraksi di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Salah satu komplotan dipimpin oleh TS alias Bambang Waluyo, 40 tahun, yang merupakan residivis dalam kasus serupa. Ia memiliki empat anggota yakni: ABD (38 tahun) yang berperan sebagai sopir, IR (37 tahun) peracik obat bius, DP (46 tahun) sopir sekaligus pengambil barang korban, dan H (46 tahun) sopir. Polisi Polres Bandara Soekarno-Hatta baru saja berhasil meringkus komplotan Bambang.

Kepala Satuan reserse kriminal Polres Kota Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Aszhari Kurniawan mengatakan bahwa modus yang dilakukan para tersangka adalah mencari korban di bandara. “TS berpura-pura sebagai TKI yang baru pulang dari Kalimantan,” kata Aszhari. Sudah banyak TKW yang menjadi korban mereka. Salah satunya adalah RN yang mendarat di Terminal 2 Bandara Udara Soekarno-Hatta pada Sabtu, 11 Agustus 2015 lalu.

Saat itu TS berpura-pura menawarkan diri untuk bisa pulang bersama RN ke Semarang. “Tersangka mengatakan hendak ke Pekalongan dan ditunggu saudaranya di Bandara Ahmad Yani. Setelah tahu calon korban naik pesawat tersangka menyuruh kawannnya, IR untuk membelikan tiket Garuda,” kata Aszhari.

Sesampainya di Semarang, RN diarahkan menaiki mobil yang telah disiapkan ABP. Di perjalanan, TS pura-pura sakit dan ingin minum jamu. Kendaraan diarahkan ke kedai jamu. Di sana para tersangka meracik obat bius yang dicampurkan minuman untuk diberikan korban. “Setelah korban mau meminum racikan obat itu lalu tak sadarkan diri dan dibuang di daerah Temanggung. Pelaku kemudian menguras barang bawaan korban,” ujar Aszhari.

Selang 10 hari kemudian pada Selasa, 21 Agustus 2015 , tersangka TS beraksi kembali di Bandara Soekarno-Hatta. Korban berikutnya adalah ES, TKW yang baru tiba dari Qatar. Mereka berkenalan dan bertukar nomor handphone di Bandara Soekarno-Hatta. Selanjutnya TS terus-menerus menelpon dan menyatakan ingin berkunjung ke rumah korban di Pangandaran, Jawa Barat.

TS lantas mengunjungi EN di Pangadaran dan mengajaknya ke sebuah hotel. “Dia minta barang-barang seperti laptop, handphone agar dibawa ke hotel,” kata Ashari. Di sana TS membawa kabur barang-barang berharga milik EN.

Atas perbuatannya itu para tersangka dijerat dengan pasal pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan, dengan ancaman 12 tahun penjara. Sedangkan TS dikenakan pasal berlapis dengan tambahan ancaman pasal 362 dan 372 KUHP dengan ancaman 5 tahun penjara atas perlakuan tak senonoh terhadap EN.

AYU CIPTA

Berita terkait

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

10 jam lalu

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

Seorang pejabat di Kemenperin menyalahgunakan jabatan untuk membuat SPK fiktif.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

4 hari lalu

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?

Baca Selengkapnya

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

5 hari lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

6 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

6 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

7 hari lalu

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.

Baca Selengkapnya

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

7 hari lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

11 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok

16 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok

Kementerian PUPR menargetkan Jalan Tol Palembang - Betung selesai pada 2025. Untuk itu butuh tambahan tim percepatan.

Baca Selengkapnya

Bandara Soekarno - Hatta Peringkat 28 Terbaik Dunia, Nomor 5 Kategori 70 Juta Penumpang

17 hari lalu

Bandara Soekarno - Hatta Peringkat 28 Terbaik Dunia, Nomor 5 Kategori 70 Juta Penumpang

Skytrax menetapkan Bandara Soekarno - Hatta peringkat 28 terbaik dunia 2024.

Baca Selengkapnya