TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Muhammad Iqbal menuturkan, ada keganjilan dalam tewasnya Meiyanne Diah Permata Saad. Iqbal menjelaskan keganjilan yang ditemukan polisi ialah banyaknya jejak kaki di balkon.
Iqbal mengungkapkan, ada kesesuaian antara jejak kaki yang ditemukan di balkon dan keterangan saksi yang diperiksa. "Keterangan saksi dengan inisial L sesuai dengan temuan jejak kaki di balkon," katanya di Polda Metro Jaya, Jumat, 4 September 2015.
Meiyanne Diah Permata Saad, alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1987, ditemukan tewas di Apartemen Essence, Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Rabu, 3 September 2015. Kematian Meiyanne diperkirakan terjadi sekitar pukul 22.30.
Berdasarkan foto yang beredar, terdapat banyak jejak kaki di balkon. Jejak kaki tersebut terlihat jelas, lantaran kondisi lantai balkon yang berdebu. Saksi L, kata Iqbal, mengatakan sempat berupaya untuk mencegah Meiyanne lompat dari lantai 15.
"Saksi mengatakan jika dia berupaya untuk mencegah Meiyanne melakukan perbuatan nekat, lompat dari balkon," ucap Iqbal. Kendati L telah menjelaskan kronologi kematian Meiyanne, kepolisian masih mencari alat bukti lain untuk mengungkap kasus tersebut.
Polisi telah mengerahkan tim laboratorium forensik untuk melakukan olah tempat kejadian perkara atau TKP. "Di TKP kami pun menemukan adanya sidik jari," ucap, Iqbal, yang juga mantan Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara ini.
Walau polisi tak menemukan barang-barang yang hilang di TKP, polisi belum bisa menyimpulkan motif dari tewasnya Meiyanne. "Kami masih menyelidiki kasus ini walaupun berdasarkan hasil otopsi tak ditemukan bekas luka tusukan maupun bekas cekikan," ujarnya.