Pro-Kontra Taksi Uber, Ini Pengakuan Para Sopirnya  

Reporter

Senin, 14 September 2015 05:09 WIB

Taksi uber yang berhasil diamankan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya, Jakarta, 19 Juni 2015. M IQBAL ICHSAN/ TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Sopir taksi Uber Nanang, 34 tahun, mengaku merasa beruntung bekerja di perusahaan transportasi berbasis aplikasi tersebut. Nanang mengaku sudah satu setengah bulan bekerja di Uber. "Daripada enggak ada kerjaan, ya, saya jalani," ujarnya, Sabtu, 12 September 2015.

Nanang menuturkan bekerja di Uber membuatnya lebih fleksibel. Tidak ada ketentuan khusus mengenai jam kerja sopir. "Kalau kuat, sih, kerja 24 jam pun bisa," katanya.

Menurut dia, pelanggan tetap ada sekalipun sudah larut malam. "Jangan tanya banyak atau tidaknya pelanggan, yang saya lihat ini kuat atau tidak sopirnya," tuturnya. Nanang mengaku bisa memperoleh penghasilan bersih Rp 400 ribu sampai Rp 1 juta tiap minggu.

Nanang menambahkan, penghasilannya bisa meningkat terutama saat sedang promo. Dia mencontohkan, pada 17 Agustus 2015, pelanggan ditawari promo free rate atau bebas biaya. Hasilnya? Pelanggan langsung membeludak. Saat promo bebas biaya seperti ini, sopir Uber memperoleh penghasilan sesuai dengan jumlah pelanggan yang dilayani.

Agus, 45 tahun, sopir Uber yang lain, berpendapat senada. Menurut dia, Uber juga memberikan dukungan kepada para sopir. "Dari hasil argo kami seminggu, Uber nanti akan memberikan tambahan," ucapnya.

Agus yang sudah bergabung sejak awal Uber berdiri tadinya merupakan sopir taksi biasa. Ia keluar dan bergabung dengan Uber lantaran lebih mendapat kepastian penghasilan dan pelanggan ketimbang bekerja di perusahaan taksi biasa.

"Dulu, waktu kerja di tempat lain, tamu sering telat, atau waktu kami sudah sampai lokasi (penjemputan pelanggan) karena telat akhirnya dibatalkan. Waktu bergabung Uber, saya coba dan hasilnya lumayan," tuturnya.

Agus menambahkan, pelanggan Taksi Uber kebanyakan mahasiswa, anak sekolah, dan pegawai kantor. Agus menyayangkan adanya razia yang dilakukan akhir-akhir ini. Ia mengungkapkan kesedihannya atas beberapa temannya yang terjaring razia. "Saya sekarang tidak berani online dulu," ujarnya. (Baca: Begini Nasib 30 Taksi Uber yang Kena Razia Polda Metro Jaya)

Nanang berharap ada solusi atas pro-kontra layanan Taksi Uber. "Kenapa harus ditangkap di jalan?" ucapnya dengan nada sedih.

Penertiban Uber memang sedang gencar dilakukan Polda Metro Jaya dan Dinas Perhubungan. Dinas Perhubungan, Satuan Polisi Pamong Praja, dan Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya menertibkan Uber melalui Satuan Tugas Tata Tertib Lalu Lintas.

Juru bicara Uber untuk kawasan Asia Tenggara dan India, Karun Arya, mengungkapkan rasa kecewanya terhadap pembentukan Satuan Tugas Tata Tertib Lalu Lintas ini. "Kami sudah berusaha untuk berbicara dengan Dinas Perhubungan, tapi mereka tidak mau terbuka," katanya kepada Tempo di Jakarta pada Sabtu, 12 September 2015. (Baca: Diincar Satgas Khusus, Begini Tanggapan Pengelola Taksi Uber)

MAWARDAH NUR HANIFIYANI

Simak: Berita terbaru lainnya


Topik Terhangat:
Crane Jatuh di Masjidil Haram
Asap dan Kebakaran Hutan

Pembunuhan Rian Sekretaris Box XL


Video Terkait:


Berita terkait

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

2 hari lalu

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendorong adanya penyesuaian tarif KRL.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

3 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

4 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

7 hari lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

10 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

17 hari lalu

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

20 hari lalu

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan listrik di sejumlah titik transportasi umum.

Baca Selengkapnya

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

22 hari lalu

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

AirNav Indonesia telah melayani 36.994 penerbangan sejak tanggal 3 April sampai dengan 11 April 2024 atau H+2 Lebaran.

Baca Selengkapnya

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

26 hari lalu

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

Saat mudik, risiko mengalami kesemutan bisa terjadi. Perjalaan jauh dan duduk berjam-jam bisa menjadi pemicunya.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

27 hari lalu

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

Mudik lebaran 2024 diprediksi menjadi mudik terbesar dan termeriah sepanjang sejarah.

Baca Selengkapnya